"Aku hanya ingin memuaskan gairahku. That's all"
Perkataan itu terus memenuhi pikiranku. Apakah harga diriku hanya sebatas itu? Bahkan kami tidak pernah melakukan hal yang buruk diluar ciuman memabukkan di tangga asrama Slytherin saat itu. Tapi kenapa? Kenapa Draco Malfoy memilih untuk mengeluarkan kata-kata itu seakan aku adalah seorang wanita rendahan?
Beberapa hari setelah kejadian itu aku menjalani keseharianku dengan perasaan yang kosong dan sangat hampa. Aku bahkan tidak berhenti menyalahi diriku atas semua ini. Bodoh. Dasar bodoh.
Aku baru saja menduduki salah satu bangku yang ada di ruang kelas, hendak untuk mengikuti kelas transfigurasi hari ini. Pandanganku terus menatap ke depan, tidak berani untuk melihat beberapa pasang mata yang tidak berhenti memandangiku dengan tatapan menjijikkan.
"Kalau aku jadi gadis itu, aku tidak akan berani menampakkan batang hidungku di sekolah ini lagi"
"Benar-benar menyedihkan"
"Sekali jalang, selamanya akan menjadi jalang"
Aku menutup kedua mataku dan menarik nafas dengan dalam lantas menghembuskannya. Aku mendengar semua bisikan itu tentu saja, namun aku harus bertahan. Hanya beberapa bulan lagi hingga pada akhirnya kau meninggalkan tempat ini. Setidaknya kau harus menyelesaikan sekolahmu.
Aku tersentak kaget begitu melihat beberapa murid Ravenclaw mengambil tempat kosong di sisi kanan dan sisi kiriku. Salah satu dari mereka kemudian merangkulku dan berbisik di telingaku.
"Kau terlihat menawan hari ini, bolehkah kau memuaskanku?" bisiknya. Mendengar itu membuatku hendak menepis rangkulannya, namun salah satu temannya juga ikut merangkul tubuhku.
"Apakah Draco Malfoy membayarmu untuk itu? Haruskah aku melakukan hal yang sama?"
"Please tell me, berapa harga tubuhmu ini?" dan pada saat itu juga aku mengerahkan seluruh tenagaku dan bangkit dari dudukku lantas mendorong tubuh mereka, membuat salah satu dari mereka nyaris terjatuh dari bangku. Aku mengambil buku bawaanku dan berniat untuk meninggalkan kelas. Persetan dengan kelas transfigurasi hari ini.
"Now!"
Hingga pada akhirnya aku mendengar seseorang berteriak dari ujung kelas, membuat sebuah ember melayang kearahku dalam kendali mantra, dan di detik berikutnya ember itu bergerak dan menumpahkan sesuatu dari dalamnya. Tubuhku seketika menjadi basah, dan benar-benar meninggalkan bau tidak sedap, membuatku berani menjamin itu adalah air bekas toilet yang entah bagaimana mereka mendapatkannya.
Aku terdiam di tempatku, persis di depan pintu kelas ini, masih dalam keadaan basah kuyup.
Aku bahkan mendengar seisi kelas saat ini mulai menertawaiku.
"Kau tidak pantas berada di tempat ini, jalang!"
"Dasar menjijikkan!"
"Jalang!"
Aku masih terdiam, membiarkan tubuhku bergetar seraya mulai melangkahkan kaki dari ruang kelas ini. Hingga kedua mataku tidak sengaja bertemu dengan kedua matanya, yang terlihat hendak menghadiri kelas transfigurasi hari ini.
Kedua mata berwarna biru keabuan itu membelalak mendapati keadaanku yang terlihat sangat menyedihkan.
"Princess" pria itu berbisik, hendak menyentuh pergelangan tanganku namun aku berhasil mencegat tidakannya.
"Don't you dare calling me like that again, jerk" timpalku lantas berlalu meninggalkan Draco Malfoy dengan mempercepat langkahku menuju asrama Slytherin. Kemana lagi? Satu-satunya tempat yang aman untukku saat ini hanya kamarku.
KAMU SEDANG MEMBACA
begin again | draco malfoy
FanfictionNo matter how hard the past is, you can always begin again ©2024 by deeongg