Bab 6 skin to skin

53.5K 862 20
                                    

     Sepulang sekolah, mimy berniat berkunjung menjenguk Devan ke apartemen nya, karena mimy nggak ngeliat tuh anak di sekolah tadi pagi.

     Masa berkunjung ke rumah mantan gak bawa oleh oleh? Malu dong ~

     Sebelum ke apartemen Devan, mimy mampir dulu ke minimarket dan membeli beberapa obat dan makanan ringan, oh ya, buah buahan juga.

     Langsung aja lah

      Ning

      Nong

      Mimy dengan sabar menunggu pemilik apartemen membuka kan pintu untuk nya. Namun hingga beberapa menit tak ada yang membukakan pintu, sehingga mimy langsung memasukkan kata sandi dan membuka pintu apartemen nya , lalu berlari mencari Devan dengan cemas.

      Ceklek

     Gadis cantik itu menghela nafas nya lega saat melihat Devan yang ada di atas ranjang tanpa selimut.

      Mimy berjalan perlahan dan meletakkan barang bawaan nya di atas meja, lalu mimy memungut selimut yang terjatuh dan menyelimuti nya pada tubuh Devan .

      Kekhawatiran mimy nampak nyata, saat tangan nya bersentuhan langsung dengan dahi Devan yang sangat panas.

    BSepanas pas aku melihat si dia jalan dengan gadis lain~

     "Dev Devan.." panggil mimy menggoyang kan tubuh Devan yang sedang terbaring lemas itu

      Mata Devan terlihat sayu saat terbuka, pemuda tampan itu menatap mimy dengan setitik cahaya cerah di raut wajah nya .

     "My.." suara Devan terdengar lemas ,  pemuda itu hendak bangun, namun langsung di cegah oleh mimy.

     "Jangan bangun. Sebentar..." Ujar mimy, gadis itu membuka laci di sebelah kasur dan mengambil kotak p3k kecil dari sana.

     Mimy mengeluarkan termometer dan memasuk kan nya di mulut Devan.

     (Gitu ga sih? Sorry ya, soal nya aye ga tau, belum pernah nyoba)

     Mata mimy terbelalak saat melihat angka yang tertera.

     39°

     Gadis cantik itu menghela nafas nya mencoba untuk tenang, dan mengusap pipi Devan sebelum beranjak.

      "Tidur aja dulu, ntar aku kembali lagi"

     "Mau ke mana?" Tanya Devan

     "Beli bubur"

      a few minutes laters

     Mimy meletak kan nampan di atas nakas, dan duduk di tepi ranjang sebelum membangun kan Devan.

     "Van, minum obat dulu" titah nya yang langsung di respon oleh sang empu. Mimy dengan hati hati membantu Devan untuk setengah bangun dan menyuapi nya dengan telaten .

     "Aaa~" Devan membuka mulut nya dan menerima suapan dari mimy dengan senang hati. Walaupun saat bubur itu terasa hambar saat mendarat di mulut nya, Devan tetap berusaha sekuat tenaga untuk menahan nya.

     Tak ayal, rasa senang mendominasi hati nya karena mimy yang masih perhatian pada nya, seperti dulu kala, saat mereka masih menjadi sepasang kekasih.

     Devan kadang berandai andai, andai saat putus itu hanya mimpi .

     Pemuda itu tersadar dari lamunan nya saat mimy menyodorkan obat tepat di depan wajah nya.

     "Nih"

      Devan menggeleng kan kepala nya dan menutup mulut nya, pertanda tak mau makan obat.

Layar Hologram Mimy (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang