Bab 47 berduka

4K 162 23
                                    

     Pagi ini yang pertama terbangun adalah mimy, tubuh gadis cantik itu terasa pegal karena tidur dengan posisi yang sama sepanjang malam, apa lagi Sean dan ez memeluk nya sangat erat, bagaikan guling.

     Huft

     Mimy menghela nafas nya pelan, mengangkat tangan ke dua nya . Entah keberuntungan atau apa, tapi tangan ke dua suami nya itu sangat mudah untuk di singkirkan.

     Turun perlahan lahan, dan memandangi suami suami nya yang sedang tertidur dalam satu ranjng tu.  Dia memandang suami ke dua nya-devan dengan kasihan, karena posisi Devan yang hampir jatuh dari ranjang.

     Drtt

     Drtt

     Atensi mimy teralihkan pada benda pipih milik nya yang bergetar, mimy berjongkok dan mengambil nya.

     "Hal_"

     "Gawat my, paman dan bibi kecelakaan!" Pekik orang di sebrang sana dengan khawatir.

     "APA?!" mimy berteriak tanpa sadar.

     "Cepat datang ke rumah sakit pelita jaya di jalan mawar, gw tunggu"

     Tut

     Bruk

     Bersamaan dengan telpon yang dimatikan , Tubuh mimy ambruk, badannya bergetar kecil karena menahan Isak tangis.

     "Ada apa sayang?" Tanya ez mewakili mereka semua. Suami suami mimy turun dan menghampiri mimy yang terduduk di lantai dengan tubuh gemetar nya.

    "Mama sama ayah.. mereka kecelakaan" jawab mimy lirih. Para suaminya saling memandang seolah memiliki pemikiran yang sama.

    "Kalau gitu, ayo kita segera berganti pakaian. Kamu tau kan di mana alamat nya?" Tanya Kiel yang langsung di angguki oleh mimy.

    "Ini semua.. gara gara aku yang jujur" gumam mimy kecil, namun mereka semua masih mendengar nya.

     .

     .

     .

     "Bagaimana keadaan mereka lan?" Tanya Mimy khawatir pada Mulan Jameela sahabatnya. Belum sempat Mulan membuka suaranya, suara pintu yang terbuka mengalihkan perhatian mereka.

     Ceklek

     "Bagaimana keadaan orangtua saya dok?" Tanya mimy dengan cemas, mata nya terlihat berkaca-kaca.

     "Saya mohon maaf, tapi kedua pasien tidak dapat diselamatkan. Bahkan, kedua pasien telah meninggal dunia saat di perjalanan" jelas dokter itu setelah menghela nafasnya sejenak

     Tubuh mimy mundur, jatuh di pelukan suaminya—Sean. Bukan hanya mimy yang terkejut dan sedih saat mendengar berita kematian itu, tapi Mulan dan para suaminya juga berduka.

     Sean langsung memeluk tubuh mimy, mengusap punggung nya dengan lembut dengan bibirnya yang selalu membisikkan kata-kata penenang. Tak ayal, matanya juga memerah, ikut bersedih mendengar berita kematian mertuanya.

     Tangis mimy pecah, dan terdengar sangat memilukan, menyesal sudah.. telah jujur pada suaminya.

     [ Sistem : itu adalah bayaran karena nona telah melanggar aturan yang telah di tetapkan]

     Mimy tak tahu harus berkata apa, kali ini sistem miliknya telah keterlaluan dengan melenyapkan kedua orang tua nya. Akan dia usahakan untuk menghancurkan cincin pembawa kehancuran itu.

     .

     .

     .

     Mimy memandang kosong pada dua gundukan tanah yang masih basah di depan nya . Mata bengkak nya terhalangi oleh kaca mata hitam. Cuaca yang mendung seakan  mengerti perasaan gadis cantik itu. Banyak orang yang turut hadir di acara pemakaman itu.

     "Sayang.. kita pulang dulu ya, sebentar lagi ujan" bujuk Devan dengan lembut, tangannya mengusap bahu mimy lembut.

     "Kamu duluan aja.."

     "Please honey, kita ke sini lagi besok hmm? Ayah dan mama akan sedih melihat putri tersayang mereka seperti ini" kini Kiel juga ikut membujuk istrinya, para pelayat telah pulang, dan hanya sisa mereka ber-5 saat ini.

     Mimy menunduk, lalu berbicara "tolong antarkan aku ke toko perhiasan" pintanya yang langsung di setujui oleh semua suaminya.

     "Tentu saja"

Layar Hologram Mimy (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang