END

293 18 0
                                    

Di pagi buta Heesaa terbangun dengan kepalanya yang sedikit pusing. Ia bangkit meninggalkan Sunghaan yang masih tertidur pulas. Beruntung sekali ia telah mengemas barang-barangnya tanpa sepengetahuan Kayna dan Nyonya Baek. Lalu Heesaa bergegas mandi dan pergi dari sini.

Heesaa meletakkan secarik kertas surat untuk Kayna dan Nyonya Baek, menuliskan semua perasaan dan rasa terimakasih pada mereka.

Sesampai di bandara, Heesaa menaiki pesawat penerbangan ke Jepang. Ia sengaja berbohong tentang kepergiannya, kali ini ia hanya ingin hidup sendiri, melupakan Baek Kayna yang masih melekat di hatinya. Kemudian memulai kehidupan baru.

Heesaa memandang layar ponsel dengan potret dirinya bersama Hee-jung yang baru saja kemarin ia ambil, sebagai kenangan terakhirnya bersama putra kesayangannya. Jika bisa, mungkin Heesaa membawa Hee-jung bersamanya, namun rasanya terdengar tidak mungkin.

***

Kayna terbangun lalu melihat kertas yang berada di atas nakasnya. Perlahan membukanya hingga memperlihatkan foto dirinya bersama Heesaa pada masa kuliah. Di balik foto itu terdapat tulisan panjang yang Heesaa buat.

Air matanya lolos membanjiri pipinya, baru kali ini ia merasakan Heesaa benar-benar mencintainya. Seolah merasa bersalah telah menceraikan pria itu. Ingin rasanya Kayna memeluknya untuk terakhir kalinya. Mau sebenci apapun ia pada Heesaa tak akan mampu menggantikan posisi Heesaa sebagai yang pertama di hatinya, dan juga Ayah kandung dari Hee-jung.

"Heesaa-ah, maafkan aku." Tangisnya pecah sembari memeluk surat dari Heesaa.

2 TAHUN KEMUDIAN

~Apartemen,
19.30 KST~

"Eomma, Hanna menangis lagi." Ucap Hee-jung.

Kayna berlari terbirit-birit ketika Hee-jung berteriak dari arah kamar, Hanna yang masih berumur tiga belas bulan itu menangis dengan wajah yang dipenuhi dengan coretan.

"Hee-jung-ah, apa yang kau lakukan pada adikmu?" Tanya Kayna.

Hee-jung menunduk. "Joesonghaeyo, Eomma. Aku hanya ingin bermain bersama Hanna."

"Tapi adikmu masih kecil Hee-jung. Jangan jahil, kasihan." Ucap Kayna

Hee-jung berlari saat mendengar bunyi pintu apartemennya terbuka, menampakkan sosok Ayahnya yang baru saja pulang bekerja.

"Appaa!!~" Teriaknya lalu memeluk Ayahnya.

"Hee-jung, ada apa?"

"Eomma memarahiku, karena membuat Hanna menangis." Ujar Hee-jung.

Sunghaan tertawa mendengar perkataan Hee-jung yang menggemaskan, ia menggendong Hee-jung lalu menghampiri Kayna yang tengah menyusui seorang bayi.

"Dia nakal, Park Sunghaan. Masa wajah adiknya di coret-coret pakai spidol." Cibir Kayna.

"Eomma bakalan marah jika Hee-jung nakal seperti itu. Lain kali jangan begitu ya." Hee-jung mengangguk mendengar ucapan Sunghaan.

***

Kayna kini sedang menidurkan kedua anaknya. Setelah beberapa bulan Heesaa pergi, Sunghaan melamarnya lalu mereka menikah. Baru sebulan mereka menikah, Kayna diberi kepercayaan mengandung Hanna, yang merupakan anaknya bersama Sunghaan. Hanna terlahir mirip seperti Sunghaan, cantik dengan hidungnya yang sangat mancung.

KEEP COMING BACK TO YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang