Selamat membaca
-
-
-
Jam sudah menunjukkan pukul 19:30 teman temannya baru saja sampai mereka semua ternyata membawa pasangan masing masing karna mereka semua akan menginap di rumah delynn.
"Loh kalian kesini juga" Tanya Liam menatap Kimmy dan juga Nala.
Mereka berdua hanya tersenyum menapilkan deretan giginya. "Iya kita bawa mereka katanya mereka juga mau nginep disini udah izin juga sama kak delynn nya" Ucap Nino.
"Bilang aja mau pacaran" Timpal Levan.
"Dih enak aja Lo, Lo juga bawa kak aralie karna masih mau kangen kangenan kann" Ucap Nino tak Terima.
"Ya terserah gw dong kan aralie juga temen delynn, iya ga Ra" Ucap Levan seraya menyenggol lengan Aralie.
"Udah udah kenapa sih jadi pada ribut gini" Lerai Liam yg merasa pusing melihat tingkah teman temannya itu.
Delynn baru saja turun dari kamarnya melihat sudah banyak orang di ruang tamu. "Kalian udah pada datang" Tanya Delynn.
"Iya kak, baru nyampe" jawab gio.
"Yaudah kalian simpen aja barang barang kalian di kamar lion, gw mau masak dulu buat makan malam" Ucap Delynn.
"Kita tidur disini aja kak, kalo di kamar lion gak enak takutnya gak sopan, gapapa kita disini aja" Ucap Nino.
"Yaudah kalo gitu gw masak dulu ya, Nala Kimmy kak aralie bantuin aku masak ya" Ucap Delynn.
"Siap" Ucap Mereka serempak.
Cewek cewek pun pergi mengikuti delynn ke dapur untuk memasak makan malam mereka semua, kini yg tersisa di ruang tamu hanya anak anak cowok.
Gio, Nino dan levan memandang serius ke arah Liam yg sedari tadi terus termenung entah memikirkan apa.
"Li lo kenapa ko diem gitu dari tadi?" Tanya Levan.
"Nggak gw gapapa ko" Jawab Liam sambil tersenyum.
"Li kita udah lama temenan sama Lo jadi kita tau, Lo kenapa ada masalah" Tanya Levan.
Liam menghela nafasnya sebentar, ia pun bingung kenapa dirinya menjadi tiba tiba seperti ini ada satu hal yg mengganjal di hatinya yaitu ia tiba tiba saja merasakan ada kehadiran kekasihnya di sekitar dia tetapi Liam tak menemukan kekasihnya itu.
"Gw ngerasa moreen ada disini lev" Ujar Liam.
"Li mungkin emang moreen lagi ngeliat lo disini kalo moreen tau pacarnya belum ikhlasin dia moreen pasti sedih li moreen pasti gak tenang, gw tau ikhlas itu susah tapi ini semua demi moreen biar moreen tenang disana kasian dia kalo lo terus terusan gini" Ucap Levan. Tak bisa di pungkiri lagi memang benar kehilangan itu adalah hal yg paling menyakitkan, levan menatap sedih pada sahabatnya yg kini selalu murung dan banyak diam dari biasanya levan juga tahu Liam merasa bersalah atas kepergian kekasihnya tetapi mau bagaimana ini semua keputusan moreen jadi ia tidak bisa menyalahkan siapapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is a big wound
Jugendliteratur" Lo harus percaya cinta itu ada yang tulus" " Gw ga percaya karna gw belum pernah menemukan org tulus "