Empat belas

368 48 4
                                    

Selamat membaca

Satu Minggu semenjak kejadian itu lion tak lagi bertegur sapa dengan Erine meskipun dalam lubuk hati lion dia merasa kangen pada erine tetapi dia harus sadar akan ucapan erine tempo lalu.

"Lin lo kenapa sih jadi diem gini akhir akhir ini" Tanya Gio keheranan melihat sikap lion belakangan ini.

"Gw gapapa gio" Jawab lion dengan lesu.

"Kita temenan udah lama lin kita tau kalo Lo lagi ada masalah coba cerita dikit" Ucap Nino.

"Bener kata nino lo bisa cerita ke kita Lin" Timpal Liam.

Lion menghela nafasnya lelah "Gw kangen kak erine" Jawab Lion lirih.

Teman temannya saling pandang satu sama lain "Kan Lo bisa samperin dia Lin" Ucap Liam.

"Nah bener tuh biasanya Lo gangguin dia terus setiap hari" Lanjut Nino.

"Kak erine suruh gw berhenti ngejar ngejar dia" Ucap lion dengan suara bergetar.

"HAH" kaget mereka semua.

"Kok bisa?" Tanya Liam.

Flashback satu minggu yg lalu.......

Malam itu lion berniat untuk pergi ke rumah erine karna pesanga tak kunjung di balas dia pergi ke rumah erine untuk mengajaknya jalan malam ini walaupun lion tau erine sudah memiliki kekasih tetapi dia tetap berusaha untuk mengambil Erine nya.

Sesampainya di depan rumah erine dirinya langsung masuk karna sudah di izinkan oleh satpam di rumah erine, tetapi dirinya melihat sebuah motor yg tak asing bagi dirinya, dia pun melihat ke arah jendela ruang tamu Erine disana ia dapat melihat pandangan yg sangat menyakitkan dimana erine sedang bersandar di bahu cowok itu sambil memeluk erat cowok itu.

Lion memencet bel rumah erine.

"Bi Erine ada" Tanya Lion saat melihat yg keluar adalah pembantu di rumah erine.

"Anu ada den tapi di dalam sedang ada pacarnya non erine" Ucap pembantu itu.

Lion tersenyum "Gapapa bi boleh panggilin sebentar gak bi lion mau ngomong sebentar doang" Ucap Lion.

"Sebentar den bibi panggilkan dulu"

Pembantu Erine pun memanggil Erine yg sedang berduaan di ruang tamu dengan pacarnya.

"Non maaf mengganggu ada yg mau ketemu sama non" Ucap pembantu itu.

"Siapa" Tanya Erine.

"Non lihat saja sendiri" Ucap pembantu itu lalu pergi.

"Siapa sayang" Tanya Kekasih Erine.

"Gatau, bentar ya aku keluar dulu" Ucap Erine.

Saat membukakan pintu alangkah terkejutnya Erine melihat lion sudah berdiri seraya tersenyum ke arahnya.

"Malam kak" Sapanya.

"Kenapa" Tanya Erine sedikit ketus.

Love is a big woundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang