sembilan belas

360 42 2
                                    

Selamat membaca

-

-

-

Erine dan teman temannya sampai di rumah sakit bersama dengan gio dan Nino, mereka langsung menuju ke ruang dimana lion di rawat.
Saat sampai di sana erine melihat ada dokter yg menangisi tubuh lion bersama dengan aralie.

"Lion" Lirih Erine. Aralie dan Lana pun menoleh ke sumber suara itu Aralie yg melihat mereka disana kaget karna ada satu gadis yg sangat ia kenal sedang menatap sendu ke arahnya.

"Nino gio" Ucap Aralie menatap mereka bedua dengan tatapan tajam. Nino dan gio yg di tatap seperti itupun meneguk ludahnya sendiri.

"N-nanti kita jelasin kak" Gugup Nino.

Erine dan Agis mendekat ke arah brangsal lion mereka sama sama menatap laki laki itu dengan lekat.

"Lion maafin aku lion maaf" Tangis Erine pecah saat ia melihat muka pucat milik lion, laki laki itu tampak tertidur dengan tenang tanpa rasa beban.

Lana yg melihat gadis asing itupun merasa heran, siapa gadis itu pikirannya "Siapa dia" Batin Lana memperhatikan Erine.

"Lion ayo bangun lion, katanya kamu tidur ya udah 3 bulan kenapa ga bangun bangun aku datang lion aku nyari kamu, lion kalo sekarang kamu tanya aku milih siapa aku pasti milih kamu lion maaf kalo aku baru menyadari ini setelah kamu menjauh dari aku" Tutur Erine yg masih menangis. Lana sedari tadi menyimak apa yg di ucapkan Erine dirinya menyadari sesuatu mungkinkah gadis ini adalah kekasih lion yg meninggalkan lion demi orang lain pikirnya.

Sedangkan Aralie sedari tadi menatap tajam ke arah Agis, tetapi gadis itu sama sekali tak mempedulikan tatapan tajam aralie.

"Kenapa lo datang lagi kesini setelah apa yg udah lo lakuin ke lion" Tanya Datar aralie.

Agis menoleh memberanikan diri untuk menatap aralie "Kak gw bisa jelasin tapi gw mohon sama lo kasih gw waktu buat ketemu dan nemenin lion disini" Jawab Agis.

Aralie terkekeh mendengar jawaban Agis "Lion gak butuh di temenin sama orang kaya Lo, lagian dia udah ada yg jagain itupun calon istrinya lion" Ucap Aralie menatap sinis kepada Agis dan Erine.

Mereka semua yg disana terkejut, siapa calon istrinya lion perasaan lion tak pernah cerita apa apa pada teman temannya pikir Nino.

"Kenapa? kalian berdua gak malu hah nangisin calon suami orang lain di hadapan calon istrinya" Lanjut Aralie.

"S-siapa" Tanya Erine.

"Tuh" Aralie menujuk ke arah Lana, Lana yg di tunjuk pun kaget tetapi dirinya hanya diam seolah mengerti situasi sekarang.

Erine menatap Lana dari atas sampai bawah "Benarkah dokter ini calon istrimu lion, secepat itu kah" Batin Erine.

"Lebih baik Lo semua keluar dari ruangan ini sebelum gw panggil satpam buat usir kalian semua" Bentak Aralie.

"Kita juga kak" Tanya Nino dan gio.

"SEMUA, KELUAR!" Bentak Aralie.

Karna takut akhirnya merekapun keluar, gio menarik paksa tangan Erine untuk keluar tetapi gadis itu tidak mau Erine malah memeluk erat tubuh lion seraya menangis "Gw gamau keluar gw mau disini, lion bangun lion kalo kamu liat aku diginiin kamu pasti marah kan" Teriak Erine menggoyang goyangkan tubuh lion.

Lana yg melihat itupun jadi kesal "Tolong yah jangan ganggu dia, mending kalian semua pergi dari sini" Ucap Lana dengan tatapan dinginya.

Akhirnya mereka pun keluar dan berhasil menarik Erine keluar dari ruangan lion, mereka melihat jam sudah pukul 3 sore sebentar lagi Liam menjalankan operasi Nino dan gio pun pergi meninggalkan Erine dkk di depan ruangan lion.

Disisi lain di ruangan Liam.

Disana sudah terkumpul keluarga lion keluarga Liam Ribko dan juga Nino dan gio mereka semua menunggu dokter Alya keluar dan membawa Liam menuju ruang operasi.

Sedangkan di dalam Alya tengah menatap lekat laki laki tampan yg tengah terbaring lemah dirinya mendekat dan mengelus pipi Liam.

"Saya doakan kamu cepat sadar ya, banyak yg menunggu mu di luar sana termasuk saya yg penasaran dengan tingkah kamu yg katanya super aktif banget" Alya memandang Liam, laki laki yg sudah ia tangani hampir 4 bulan ini awalnya dirinya biasa saja hanya kasihan pada laki laki ini tapi lama kelamaan entah mengapa dirinya selalu ingin menjaga dan berada di dekatnya meskipun Alya Tau laki laki ini sudah memiliki kekasih tetapi dirinya tidak ingin merusak atau merebut Liam, dia hanya mengagumi Liam.

Alya membawa Liam menuju ruang operasi karna sebentar lagi operasi akan di mulai, semua yg ada disana pun mengikuti menuju ruang operasi Liam.

Mereka semua menunggu Liam di depan ruang operasi itu, Aran dan Chika tak henti hentinya berdoa agar anak mereka selamat dan kuat.

"Liam lo harua kuat" Batin Gio.

Sudah 3 jam menunggu Liam di ruangan itu tetapi operasi masih belum selesai juga, indah dan Daniel sedang kebingungan mencari anaknya delyn karna dari pagi anak itu tidak ada Sampai sekarang Liam di operasi pun delyn tidak ada, Daniel sudah mencoba menelpon anaknya tetapi nomor delyn tidak aktif.

"Mas ini udah sore aku khawatir sama delyn, kenapa perasaan ku tiba tiba gak enak gini" Ucap Indah pada suaminya.

Daniel mengelus rambut indah dia menenangkan istrinya "Sayang kita harus positif mungkin delyn sedang sibuk mengurus urusannya apalagi kan dia udah lama tinggal di Bandung mungkin aja ada tugas tugas sekolah yg perlu di kerjain sama dia" Jawab Daniel mencoba berpikir positif.

Indah menghela nafasnya "Huft, semoga saja ya mas, aku khawatir" Ucap Indah.

Nino dan gio menyimak pembicaraan orang tua lion, ada rasa kasihan melihat orang tuanya lion yg sudah hampir 4 bulan ini tidak pulang ke rumah hanya untuk menjaga lion yg entah kapan bangunya di tambah lagi sekarang delyn menghilang entah kemana, pikiran mereka jadi tertuju pada orang yg mendonorkan jantungnya untuk Liam.

"No kak delyn ilang dari pagi padahal tadi kita gak liat di sekolah kan" Ujar Gio.

"Iya bener, kira kira kak delyn kemana ya ko tumben dia ga liat Liam di operasi biasanya kak delyn paling grecep kalo soal Liam" Jawab Nino.

"Eh no lu tau gak si Liam tiba tiba ngedadak dapet donor jantung" Tanya Gio.

Nino menangangguk "Iya gw tau" Jawab Nino.

"Lo aneh gak sih, ini entah kebetulan atau apa tapi gw rasa menghilanya kak delyn itu ada hubungannya dengan pendonor jantung si liam" Ucap Gio. Nino tampak heran dan berpikir, ada benarnya juga yg di ucapkan gio.

"Maksud lo kak delyn yg donorin jantungnya buat si Liam" Tanya Nino.

"Gw gatau sih tapi ini aneh banget masa tiba tiba aja kak delyn hilang padahal kan dia seharusnya tau kalo Liam operasi hari ini" Jawab Gio.

"Semoga jangan deh, gatau lagi sekacau apa nanti si Liam sama si lion kalo kak delyn gak ada" Jawab Nino.

"Bener banget apalagi kak delyn itu di jaga banget sama anak Waaghals" Ujar Gio.

Waaghals adalah nama geng motor mereka, sejak SMP delyn memang selalu di jaga oleh anak anak Waaghals bulan hanya delyn aralie pun sama di jaga ketat oleh anak anak Waaghals tidak ada seorangpun yg boleh menyakiti mereka termasuk anggotanya sendiri.

"Kak semoga lo gak nekat buat donorin jantung Lo ke liam ya kak, asal lo tau kak Liam bener bener sayang sama lo meskipun dia punya cewek tapi percayalah kak Liam selalu merhatiin lo dari jauh sekarang Liam cuman sayang sama Lo kak cinta liam sekarang udah habis di moreen" Batin Gio bermonolog.





















































Sedangkan di ruang operasi Alya dan rekan rekannya sedang panik karna detak jantung Liam tidak lagi berdetak.

"Bertahan Liam saya mohon bertahan" Gumam Alya.






































tbc.

Lanjut malam

Love is a big woundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang