Rasa tak biasa

292 21 2
                                    

Bunga sedang sibuk memilih beberapa keperluan pribadinya, saat Bayu mendekat dan membawakan dua kotak susu hamil untuk dirinya.

"Bunga apa benar susu yang ini?" tanya Bayu sembari menunjukkan dua kotak susu hamil di tangannya.

"Iya benar. Dari mana kau tahu aku minum susu hamil dengan merek itu?" tanya Bunga merasa heran.

"Maaf aku pernah tidak sengaja mendengarnya, saat kau bicara dengan Ratmi waktu itu," jawab Bayu sambil cengar-cengir.

"Ya sudah kalau begitu masukkan saja ke dalam keranjang."

"Apa dua kotak saja sudah cukup untukmu?" tanya Bayu kemudian.

"Ya, itu lebih dari cukup. Kalau habis aku bisa membelinya lagi," jawab Bunga yang membuat Bayu langsung mengangguk mengerti.

"Apa ada lagi yang kau butuhkan?" tanya Bayu sembari mengedarkan pandangannya ke arah rak-rak yang ada di hadapannya.

"Sudah cukup, aku sudah memilih semua yang aku butuhkan. Kau sendiri bagaimana, apa kau sudah menemukan benda yang kau inginkan untuk dibeli?" tanya balik Bunga.

"Tentu saja, aku sudah meletakkannya di meja kasir agar tidak ribet. Kalau semuanya sudah sebaiknya kita segera ke kasir untuk membayarnya," ucap Bayu yang langsung diangguki oleh Bunga.

"Baiklah ayo kita antre di kasir."

Bayu langsung mengambil alih keranjang yang ada di tangan Bunga untuk dibawa ke kasir.

Hari ini memang sudah waktunya Bunga untuk belanja bulanan keperluan sehari-harinya. Seperti susu hamil, sedikit peralatan make up penunjang penampilan, dan juga keperluan mandinya. Kebetulan Bayu juga sedang kehabisan benda-benda pribadi miliknya. Sehingga mereka memutuskan untuk pergi berbelanja bersama setelah pulang dari kuliah. Apalagi kelas pada hari ini hanya diisi oleh satu mata kuliah saja. Sehingga mereka bisa pulang dari kampus lebih awal.

Bunga dan Bayu sedang mengantre di depan mesin kasir. Hingga tibalah giliran mereka untuk membayar.

"Biar aku bayar sendiri Bayu."

Bunga menolak saat Bayu akan membayar barang belanjaannya.

"Tidak apa-apa Bunga. Sekalian dengan milikku," jawab Bayu dengan sedikit memaksa.

"Tidak usah Bayu. Kalau kau tetap memaksa, aku tidak akan pernah mau lagi berbelanja denganmu," ancam Bunga agar Bayu tidak lagi memaksanya.

"Baiklah, kalau begitu kita bayar sendiri-sendiri saja," putus Bayu pada akhirnya.

Akhirnya mereka membayar masing-masing barang belanjaan mereka.

"Sini biar aku yang membawanya ke mobil."

Bayu mengambil kantong belanjaan dari tangan Bunga, agar temannya itu tidak merasa keberatan. Karena membawa barang belanjaan yang cukup banyak. Sebab ada dua kotak besar susu hamil di dalamnya.

"Terima kasih Bayu."

"Sudah jangan dipikirkan."

Bayu segera berjalan menuju ke arah mobilnya. Kemudian diikuti oleh Bunga. Bayu membuka bagasi mobil dan mulai memasukkan barang-barang belanjaan mereka. Di saat bersamaan mobil Angger tiba-tiba datang dan berhenti tepat di samping mobil Bayu.

Tin tin.

"Masuk!"

Bunga merasa terkejut melihat kedatangan suaminya yang secara tiba-tiba. Apalagi Angger langsung menyuruhnya masuk ke dalam mobil. Sehingga membuat perempuan hamil itu hanya terpaku, sembari menatap suaminya yang masih duduk di dalam mobil dengan kaca mobil yang sudah diturunkan.

Bunga di Dapur Mama Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang