Chapter 6: Worries

11.7K 450 62
                                    




Akhirnya aku merasa bingung dan kembali ke asrama, padahal awalnya aku berniat berangkat kerja, ditambah lagi tadi Phi Johan menyuruhku untuk tidak bekerja lagi.

Aku mencoba berdebat dan bernegosiasi! Tapi ketika dia mengancamku dengan uang, semua berakhir. Yah... Kalau dia bilang tidak boleh pergi, aku tidak akan pergi T^T

Aku tidak tahu kenapa dia tidak ingin aku pergi bekerja. Apa dia mempermainkanku? Tapi kenapa? Jika aku tidak bekerja, dari mana aku mendapatkan uang untuk membayar hutang ku? Bukankah lebih baik dia membiarkan ku pergi bekerja dan segera melunasi utangku?

Aku menghela nafas dan berjalan menuju kamar dengan sedih. Satu-satunya hal yang kupikirkan adalah siapa yang akan bisa memahami Phi Johan?

Sesampainya di kamar, aku meletakkan tasku di kursi dan menyalakan komputer untuk menghilangkan kebosananku.

Aku menelusuri Facebook sampai aku menemukan kiriman dari page, yang memuat foto Phi Johan lagi.

'Cute Boy & Girl – MU – menambahkan foto baru sekitar satu jam yang lalu.

Aku bertemu lagi hari ini. Itu pasti takdir. Apalagi hari ini admin baru melihatnya. Aku memikirkan Dr. Johan sepanjang hari. Aku sangat beruntung menemukannya di dekat tempat parkir fakultas kedokteran (bahkan ada yang diam-diam mengambil fotonya dan mengirimkannya kepada ku, haha). Sepertinya dia sedang terburu-buru. Kemana dia akan pergi?

Selain itu, Audi milik Joha, sangat mewah, elegan, dan terlihat mahal, sama seperti dia.

Apa yang ada padanya sangat luar biasa, baik mobil maupun orangnya. Hoooiii, aku sangat ingin jadi orang  beruntung yang bisa duduk disana.

Sebenarnya gambar ini tidak begitu jelas. Tapi admin ingin memamerkan mobilnya dan memperlihatkan kekayaan suamiku, Johan. Ups!

Aku tidak sengaja memanggilmu suami. Duh, jadi ketahuan deh.

Apa yang harus kita lakukan? @Johan Ct."

Itu adalah tampilan samping saat Phi Johan masuk ke dalam mobil. Itu mobil yang sama yang dia kendarai saat menjemputku, meski aku tidak yakin apa fotonya benar-benar diambil sebelum dia datang menjemputku atau bukan.

Mobil itu sangat mewah. Aku mengakuinya. Aku melihat page yang mengatakan itu adalah Audi. Yah, aku tidak tahu karena aku tidak peduli dengan mobil, aku hanya menganggapnya cantik. Bisa bepergian dengan mobil mahal seperti ini dianggap sebuah berkah yang luar biasa. T^T

XXX: Mobil itu sangat indah! Aku ingin duduk dan berada di sana bersamanya. Bukankah dia  biasanya tidak membawa Audi melainkan Benz? atau Benz punya Phi Hill?

XXX: Sudut ini bagus. Saat dua menoleh ke samping, wajahnya sangat tajam. Jika menyentuhnya, apa tangan ku akan terluka? Ha ha. Manusia dan mobil memang berjalan beriringan. Kekayaan Johan memang tidak diragukan.

XXX: Hari ini aku juga bertemu dengannya dan Phi yang lain, di dekat gedung medis. Aura suamiku sangat cerah. Mereka semua sangat tampan saat berjalan bersama. Mereka mencairkan jalan. Haha

XXX: Mobil itu tampak familier. Sepertinya aku baru saja melihatnya. Itu berjalan sangat cepat. Jika kita duduk di atasnya, kita mungkin akan terkena serangan jantung.Ha ha.

XXX: Eh, aku merindukan khun bad boy. Johan adalah suami yang sebenarnya. Dia belum punya pacar dan dia akan menjadi aset bagi universitas.

XXX: Sepertinya aku juga melihat mobil ini di dekat Fakultas Teknik. Dia datang untuk menjemput seseorang.

XXX: @Commen di atas, ayo ceritakan semuanya, jangan tinggalkan bom seperti itu!!!!

[END] NORTH : HOW MUCH IS YOUR LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang