13:12
Usiaku hampir dua puluh tahun dan aku belum pernah merasa setertekan ini....
"Hmmh...", aku menghela napas panjang dan mengangkat tangan untuk mengusap wajahku. Sekarang aku berada di sebuah kafe bersama Ter dan Phi Than. Kami sedang duduk dan beristirahat. Selama istirahat ini, aku merenungkan masalah dalam hidupku sendiri.
Di meja, aku mengambil waktu sejenak. "Belum pernah aku melihatmu stres sebesar ini," kata Ter, meletakkan tangannya di pundakku lalu menekannya dengan lembut.
"Belum pernah aku merasa setertekan ini."
"Aku sudah bilang padamu untuk meminta bantuan Phi Johan."
"Tidak mungkin."
"Kenapa?" tanya Ter lagi.
"Aku tidak bisa melakukannya."
"Kenapa?"
"Tidak, kau tidak mengerti."
"Baiklah, siapa yang akan mengerti? Apa kau sedang mempertimbangkan perasaannya dan takut hutangmu meningkat? Meski begitu, kau tidak perlu mengambilnya seperti ini."
"Itulah sebabnya tidak mungkin."
"Kenapa?"
"Ini adalah masalahku sendiri." Aku menghela napas lagi untuk memotong pembicaraan. Tidak, sama sekali tidak. Aku tidak bisa bertanya pada Phi Johan. "Apa yang harus kulakukan? Ini sudah waktunya."
Sial, seharusnya aku tidak dilahirkan menjadi orang yang pelupa. Aku memarahi diriku sendiri.
"Bisakah aku membantumu dalam hal ini? Tapi aku bahkan tidak tahu apa yang terjadi," kata Phi Than sambil mengangkat alis.
"North sedang mengalami badai dalam hidupnya. Tapi serius, jika dia meminta bantuan pada Phi Johan, semuanya akan lebih mudah, tapi dia keras kepala dan bertingkah seperti anak kecil. Aku bilang, kalau dia malu, aku yang akan melakukannya. Tapi setidaknya kau bisa coba bicara padanya."
"Tentu saja tidak. Aku pasti tidak akan membicarakan uang atau emas dengan Phi Johan."
"Jadi ini tentang uang?" tanya Phi Than.
"Semacam itu," jawabku.
"Ada sesuatu yang bisa kubantu?"
"... "
"Bisakah kau meminjamkan empat puluh lima ribu, Phi?"
"Kau gila?" kata Phi Than, menggelengkan kepalanya dengan lembut. "Dengan uang sebanyak itu, siapa yang akan meminjamkannya dengan mudah? Biasanya, kau harus menandatangani kontrak jika ingin meminjam sebanyak itu."
"Apa yang harus kulakukan? Atau haruskah aku mengakui kesalahanku pada ibuku?"
"Biasanya, itu yang harus dilakukan. Apalagi yang bisa kau lakukan? Terima saja kenyataannya."
"Mati aku."
"Apa?"
"Aku pasti sudah gila," kataku, mengusap lenganku dan merasakan merinding saat membayangkan wajah ibuku saat dia marah. Hanya memikirkannya saja sudah membuat mataku berkaca-kaca.
"Jadi, kenapa kau butuh uang sebanyak itu?" tanya Phi Than.
"Begini..." aku mulai bercerita, sambil memikirkan kejadian pagi ini.
---
7:17 am
Mae North: *Kirimkan foto
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] NORTH : HOW MUCH IS YOUR LOVE
RomansaJohan : "Kau bisa membayar hutangmu lima ribu jika kau memelukku dan sepuluh ribu jika mencium ku. Dan untuk yang 'lainnya', aku akan menagih nya lain waktu sampai kau membayarku dengan penuh." North : "Aku tidak akan membayarmu sepeserpun!!! Apa ka...