.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.lain tempat.Di sebuah hutan yang di keliling pepohonan menjulang tinggi dan ditutupi dedaunan lebat, jarang orang orang melintas di hutan itu, kecuali kalangan masyarakat bawah,
" ughhh.... " ringis seseorang
Orang itu terbangun dari pingsan nya, mata nya mengerjap menyesuaikan cahaya, menatap bingung dimana dirinya saat ini, tempat yang menurutnya asing.
" gila.. Gua di mana anjirr, perasaan gua tadi kecebur di danau gegara di seruduk domba " racau orang itu
" lah ini juga, baju gua kapan gantinya " ucap orang itu
Orang itu tak lain adalah haechan Lee, dirinya terbangun di dalam hutan dan ia baru menyadari kalau baju yang ia kenakan sudah ganti, persis seperti baju jaman dinasty dulu.
By;pinterestBaju yang di kenakan haechan 👆
Dengan rasa kebingungan haechan memutuskan untuk berjalan menyusuri hutan yang amat asing untuk nya,
Hampir satu jam ia menyusuri hutan ini, tapi aneh nya sepanjang ia melangkah, dirinya malah kembali ke tempat awal ia terbangun tadi,
" kok balik lagi sih " ucap haechan
Lelah sudah ia berjalan sedari tadi, kaki nya mati rasa memijak baru batu an kecil, ketahuilah kalau haechan tak memakai sandal atau alas kaki lain nya.
Saat tengah meratapi nasib dan pasrah, tiba tiba ia di kejutkan dengan tepukan di bahu nya, lantas ia pun menoleh ke belang,
Dan betapa terkejut nya ia melihat seseorang pak tua ." apa yang kau lakukan anak muda " tanya pria tua itu
" eum... Echan tersesat, ga tau di mana tiba tiba kebangun udah di hutan ini " jawab haechan
Pria tua tadi panggil saja kakek Jia, kakek jia seorang pengembala yang sehari hari bekerja mengumpulkan kayu atau jamur untuk ia jual di pasar raya,
" siapa nama mu, rumah mu di mana biar kakek antar " tawar kakek jia
" nama echan, lee haechan, echan ga ada rumah, echan juga sendirian" ucap haechan
Kakek jia menatap sekilas haechan dari atas sampai bawah, dan ia melihat jika kaki haechan terluka, melihat itu kakek jia pun menawarkan untuk tinggal di rumah nya,
" ikut kakek saja bagaimana, tinggal bareng kakek mau ya " ujar kakek jia
Mendengar itu haechan langsung mengiyakan ajakan kakek jia, tho dirinya tidak tau saat ini ia berada di mana, tidak ada keluarganya juga,
" eumm.. Echan mau, kek " jawab haechan
" kalau gitu ayo, kita ke rumah " ajak kakek jia
Lantas mereka pun, beranjak pergi menuju rumah sang kakek jia, sepanjang jalan netra haechan tidak bisa diam, ia sedari tadi menatap setiap sudut hutan, setelah cukup lama berjalan, mereka pun sampai di sebuah perdesaan ,
Lagi lagi, netra haechan menatap sekeliling bangunan dan para penduduk sini, ia menatap dari rumah, pakaian yang mereka kenakan sangat berbeda,
" kakek Jia, haechan mau tanya " ucap haechan
" silakan " jawab kakek Jia
" eum.. Ini tahun 2031 kan, kok baju yg mereka pakai seperti baju jaman dinasty " tanya haechan
Mendengar perkataan dari haechan, kakek Jia terkekeh sebentar , hal itu membuat haechan semakin bingung di buatnya.
" kau itu lucu sekali, seprti habis dari masa depan saja " ucap kakek Jia
" kek, ini tahun berapa " tanya haechan lagi
" tahun 1646 " jawab kakek Jia
Haechan yang mendengar itu terkejut bukan main, bagaimana bisa ia berada di tahun 1646 jelas jelas tadi ia terjatuh ke danau yang seharusnya dirinya sudah mati.
Karena terlalu serius memikirkan dirinya yg tiba tiba terbangun di kawasan yang asing untuk nya, ia sampai tidak sadar kalau sudah sampai di rumah milik sang kakek Jia,
" nah, kita sudah sampai, ayo masuk anggap aja rumah sendiri " ujar kakek Jia
Kaki nya ia bawa masuk ke dalam rumah, ia menatap sekeliling, rumah sederhana terlihat nyaman untuk menetap,
Mereka pun duduk di teras rumah sebaring di temani secangkir teh dan kue bulan (moon cake),
" kakek,bisa jelaskan saat ini haechan ada di mana " tanya haechan
Sejenak sang kakek menatap ke arah haechan yang terlihat sedikit bingung,dengan sebagai hati dirinya menjelaskan pada haechan,
" dinasty Joseon, seharusnya kau tau tentang Kekaisaran Korea yg di pimpin oleh Kaisar Jung " jelas kakek Jia
Haechan terdiam sebentar, ia seprti tidak asing dengan dinasty Joseon, sepertinya itu pelajaran saat menginjak bangku sekolah menengah atas,
Sekilas ingatan muncul di kepalanya dan berapa kaget nya ia yang baru menyadari kalau saat ini haechan memasuki ruang waktu dan membawanya ke abad pertengahan dimana tahun 1646 adalah masa kejayaannya Kekaisaran Jung, dan jika tidak salah saat itu pemukiman di bagi dua kelas.
" kek, apa bener klo pemukiman disini di bagi dua " ujar haechan
" sebenarnya sama saja tidak di bagi seperti apa yg kau pikiran, hanya saja yang masih mampu membayar pajak mereka si tempatkan di wilayah atas sana " jawab kakek Jia
Sembarang menunjuk ke arah bukit yg terlihat bagunan seperti rumah, yang bisa di bilang cukup mewah dan terlihat elegan,
Berbeda sekali dengan kalngan bawah seprti kakek Jia dan penduduk sekitar nya, rumah kecil dengan atap yang terbuat dari jerami gandum yang di anyam, terlihat tak layak huni tapi bagi haechan itu sederhana dan nyaman, saat siang seperti ini terlihat sejuk dan dingin.
" masuk lah nak, sudah mulai gelap, mandi lah kakek sudah siapkan pakaian mu " ucap kakek Jia
" di sebelah sini ini kamar mu, dan kamar mandi nya ada di belakang " jelas kakek Jia
Sedangkan haechan ia hanya menganggukkan kepala tanda dirinya mengerti,
Skip malam
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
,
.
.
.
.Perdesaan kelas pertama, tempat tinggal kakek Jia ama haechan sementara, kelas menengah nyusul,
#jnng lupa jejak nya,komen
# bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi prince [Haechan x nct dream]
Genç Kurgulee haechan pemuda manis bersurai madu yang bernasib sial, karna dirinya baru saja di pecat dari tempat kerjanya dan kesialan nya tak berhenti disitu, saat dirinya tengah asik memancing dari arah belakang ia di seruduk seekor domba dan berakhir tubu...