3. Awal Pertemuan.

269 22 0
                                    

Golden Gate Bridge, San Fransisco, Desember 2021.

Seorang wanita tengah menikmati liburan musim dinginnya dengan menatap indahnya pemandangan Golden Gate Bridge yang ada didepannya itu. Wanita tersebut hanya duduk diam dibebatuan yang ada sambil memperhatikan jembatan yang gagah berdiri diatas Sungai Sacramento dan San Joaquin itu.

Dirasa cukup untuk menatap jembatan yang gagah itu, wanita itu yang adalah Amanda Athalia pun berniat untuk mengambil momen yang indah saat ia berada di Golden Gate Bridge. Amanda mengeluarkan kameranya dari dalam tas dan mengabadikan gagahnya jembatan yang dibangun oleh Irving Morrow, dkk.

Sampai dimana Amanda ingin mengambil foto dirinya dengan latar belakang jembatan tersebut, tetapi dia kebingungan sendiri karena Amanda hanya datang seorang diri akhirnya dia bingung bagaiman untuk mengambil foto dirinya itu.

Tidak jauh dari posisi Amanda, ada seorang lelaki yang ternyata memperhatikan Amanda dan hanya sedikit terkekeh melihat tingkah wanita itu yang kebingungan. Dengan inisiatifnya sendiri, akhirnya lelaki itu mencoba mendekati Amanda untuk menawarkan bantuan agar dia bisa mengambil gambar Amanda.

"Excuse me." Kata pertama yang terucap dari mulut lelaki itu, Teddy. Amanda yang merasa ada yang berbicara dengannya langsung menoleh. "Yes?." Tanya Amanda kepada Teddy.

"Do you need help?." Tanya Teddy. Amanda yang masih bingung hanya terdiam tidak bisa menjawab. "Let me take your picture." Lanjut Teddy lagi, yang akhirnya membuat Amanda bergeming dan akhirnya mengangguk mengerti maksud dari lelaki yang ada didepannya itu. Teddy pun mengambil kamera yang diberikan oleh wanita itu, dan Amanda pun langsung menuju ke posisi yang pas. Setelah dirasa posisinya bagus, Teddy akhirnya menekan tombol kamera agak bisa mengambil gambar wanita yang ada didepannya.

Setelah selesai membantu Amanda, Teddy pun memberikan kamera kembali ke Amanda. "Thank you, Sir." Ucap Amanda ke Teddy sambil mengukir senyumnya yang membuat lesung pipinya terkuir sempurna. "You're welcome." Balas Teddy sambil tersenyum dan akhirnya pergi meninggalkan Amanda.

***

Teddy akhirnya teringat tentang bagaimana awal mula dia melihat wanita dengan mata coklat, senyum dan lesung pipi itu. Teddy pun menceritakan itu ke Deril dan Rizky yang hanya kemudian menjahili Teddy. "Ohh biasa kayak gitu jodoh sih." Ucap Deril sambil menyenggol lengan Rizky. "Apaan sih, orang ketemu karena kebetulan aja udah dibahas jodoh." Balas Teddy sambil melihat ke arah 2 sahabatnya itu. "It's about destiny, Ted. Ga ada yang tahu apa yang akan terjadi kedepannya." Ucap Rizky yang dibalas geplakan kecil di bahunya oleh Teddy. Mereka pun tertawa karena pembahasan mereka di sore menjelang malam ini.

***

Kediaman Admaja, Jakarta Selatan.

"Ayah, inget ajudannya pak Prabowo ga?."

"Ajudannya? Mayor Teddy?." Harry bertanya balik kepada putrinya. "Yaa, itu mungkin." Amanda menjawab pertanyaan ayahnya. "Ohh inget-inget. Mayor Teddy sekarang lagi viral sih katanya di medsos, like tiktok gitu." Ucap Harry dengan santai sambil memasukkan cemilan kedalam mulutnya. "Manda kayaknya pernah ketemu deh, tapi lupa dimana." Ucap Manda yang membuat ayahnya itu menoleh ke Manda.

"Where?."

"I don't know, Yah. Tapi seingetku aku pernah ketemu." Jawab Amanda yang ikut mengambil cemilan didalam bungkusan yang ada ditangan ayahnya itu.

"Omong-omong, Nak. Kamu ga jalan gitu? sama temen or boyfriend?." Ucap Harry sambil tatapan tetap pada TV yang ada didepannya. Amanda yang mendapatkan pertanyaan itu sontak melihat ke arah Ayahnya, "Ihh Ayah, kok nanya gitu? Emang Ayah ga suka anaknya diem dirumah?." Ucap Amanda yang suaranya dibuat-buat seperti kesal pada Ayahnya itu. "Yaa enggak, bukan gitu. Yaudah deh, ayah ga akan nanya itu lagi." Ucap Harry mengakhiri kekesalan putrinya itu.

"Permisi, Pak. Maaf mengganggu, tadi saya mendapat telpon dari ajudannya bapak Prabowo." Ucap Nicho, sekpri dari Harry. "Iya, kenapa Nic? Mau bahas apa?." Tanya Harry. Nicho tidak menjawab pertanyaan Harry, tetapi malah melirik sedikit ke Amanda, Harry yang mengerti maksud dari sekprinya itu langsung meninggalkan Amanda dan menuju ke ruang kerjanya.

SerendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang