Serendipity

11. Perempuan Lain.

Setelah dari pertemuan di Pasar Malam itu, membuat Teddy memberanikan diri untuk memulai mendekati Amanda untuk sekedar menanyakan kabarnya ditengah kegiatan Teddy yang sangat padat ini. Disaat Teddy harus mengikuti Prabowo kunjungan kerja baik dalam negeri maupun luar negeri, ia masih tetap bisa berusaha untuk terus berkomunikasi dengan Amanda.

Amanda yang mendapat perlakuan seperti itu dari Teddy dan berkat dorongan dari sahabatnya, Tiara membuat Amanda pelan-pelan mulai luluh dan mencoba membuka hati.

Disaat Amanda merasa sudah membuka hatinya untuk Teddy, ia mendengar kabar bahwa ada seorang wanita yang mengaku bahwa dia punya hubungan spesial dengan Teddy. Rumor itu menyebar cukup cepat, banyak penggemar Teddy yang langsung mencari bukti kedekatannya dengan seorang wanita.

Melihat beberapa vidio tiktok yang secara tidak langsung mengiyakan rumor tersebut tentu saja membuat Amanda merasa cemas dan kecewa saat itu juga. Bagaimana tidak, disaat seperti ini justru ia harus terpisah jarak dengan Teddy, dimana Teddy sedang berada di China menemani Prabowo.

Mendengar kabar itu dari sahabatnya, Tiara pun langsung mengunjungi temannya itu. Tiara melihat Amanda yang hanya biasa saja saat itu, tidak terlihat habis menangis. Padahal dibenak Tiara saat ia memasuki kamar Amanda, temannya itu sedang menangis.

"Amanda, are you okay?." Tanya Tiara mendekat Amanda. "I'm okay. Gue bukan siapa-siapanya, Ti. Remember that." Jawab Amanda sambil tersenyum menatap ke arah Tiara. "Man, mulut lu bisa ngomong kayak gitu. Tapi mata lu ga bisa bohong, Man. Jangan berpura-pura baik-baik aja, jangan pura-pura lu ga sakit." Ucap Tiara sambil memegang pundak sahabatnya itu.

Mendengar ucapan Tiara pun akhirnya menggoyahkan hati Amanda. Perkataan Tiara berhasil membuat Amanda menangis saat itu juga. Tiara menarik Amanda kedalam pelukannya saat itu, untuk menenangkan sahabatnya tidak lupa Tiara mengusap lembut punggung Amanda.

Setelah meluapkan kesedihannya ke Tiara, akhirnya Amanda melepaskan pelukannya dari sahabatnya itu. "Gimana? Udah ngerasa lebih baik ga pas nangis?." Tanya Tiara yang dijawab anggukan oleh Amanda. "Teddy ada ngehubungin lu ga?." Amanda hanya menggelengkan kepala. "Gue temenin lu disini ya, kebetulan gue di rumah ga ada kegiatan lain." Ucap Tiara yang diiyakan oleh Amanda.

***

Beijing, China.

"Udah lihat rumor terbaru, belum?." Tanya Deril ke Teddy. "Belum, apaan?" Jawab Teddy santai. Akhirnya Deril memperlihatkan beberapa vidio ke Teddy yang berhasil membuat Teddy langsung mencari handphone-nya saat itu. "Ga ngabarin?." Sekarang Rizky yang bertanya ke Teddy. "Biasanya ngabarin, tapi hari ini bener-bener ga merhatiin HP karena udah lowbat." Ucap Teddy sambil mencharger HP-nya.

Teddy saat itu sangat berusaha untuk mengabari Amanda yang ia tahu perasaannya saat ini sedang tidak baik-baik saja. Tapi nihil, semua pesan yang dikirimkan Teddy tidak dibalas oleh Amanda bahkan Teddy yang berusaha untuk menelpon Amanda tidak digubrisnya.

Seakan semesta sedang mendukung Teddy, pada malam hari itu rombongan mereka dijadwalkan untuk kembali ke Indonesia. Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 8 jam itu akhirnya mereka tiba di Indonesia.

Teddy langsung menyelesaikan tugasnya setelah sampai ke Indonesia dan langsung pulang ke rumahnya. Sampai di rumahnya, ia langsung membersihkan diri. Setelah selesai, Tina menemui adiknya itu.

"Tentang rumor itu, kamu ga mau jelasin?." Tanya Tina ke Teddy. "Kak, apa yang harus aku jelasin? Kakak kan tahu yang aslinya gimana. Rumor itu sama sekali ga bener, Kak. Aku cuman ketemu wanita itu pas kampanye bapak aja, udah itu doang. Sekarang aku cuman memperjuangkan satu perempuan, and you know that, Kak." Teddy memberi penjelasan ke Tina kakaknya soal rumor yang ada.

"Kalo emang bener kamu serius, hubungin Amanda sekarang juga. Kasih dia penjelasan soal rumor itu, dan perjelas hubungan kalian kalo kamu ga mau kehilangan dia." Ucap kak Tina ke adiknya itu dan langsung berlalu pergi.