2. Bertemu.

330 24 0
                                    

Sabtu, 10 Februari 2024.

Kediaman keluarga Admaja.

Semua orang yang berada di dalam rumah ini sedang bersiap-siap untuk menghadiri kampanye akbar dari pasangan calon nomor urut 2, di Stadion Gelora Bung Karno. Mulai dari Harry, Athalia, Amanda dan juga beberapa sekretaris pribadi dari Harry pun sedang sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing. Setelah dirasa cukup untuk waktu bersiap, akhirnya mereka pun bertolak dari Jakarta Selatan menuju ke GBK.

Setelah menempuh perjalanan yang lama dikarenakan ramainya pendukung dari pasangan calon 02 yang memenuhi semua sudut sekitar GBK, akhirnya rombongan dari keluarga konglomerat ini pun sampai di GBK. Petugas yang melihat rombongan ini sampai langsung mengarahkan untuk langsung masuk ke dalam, dimana disitu ada calon Presiden RI yang tidak lain dan tidak bukan adalah Prabowo Subianto, yang merupakan sahabat karib dari Harry Admaja.

"Izin, Pak. Bapak Harry Admaja sudah tiba." Ucap seorang pria yang adalah ajudan pribadi dari Calon Presiden RI dan juga Menteri Pertahanan RI, Teddy Indra Wijaya. "Oke, langsung kesini ya." Ucap Prabowo. Teddy pun langsung menemui Harry dan mengantar untuk langsung bertemu dengan Prabowo. Saat mereka bertemu, mereka saling sapa selayaknya sahabat dekat dari dulu. Harry pun langsung memperkenalkan Istrinya, dan juga Amanda. "Putriku, Amanda." Ucap Harry sambil memberikan akses Amanda untuk berjabat tangan dengan Prabowo. Setelah berjabat tangan dengan Prabowo, Amanda diminta oleh Ayahnya untuk langsung juga berjabat tangan dengan ajudannya, Mayor Teddy.

Amanda dan Mayor Teddy pun saling berjabatan tangan, mata mereka bertemu satu sama lain, dan saling melemparkan senyum formal satu sama lain. Setelah selesai ada satu pikiran yang terlintas dipikiran Mayor Teddy. "Aku pernah lihat mata dan senyum itu, tapi dimana ya?." Gumam Teddy dalam hati sambil memperhatikan Amanda dari jauh.

"Ted, ini beberapa hal yang udah disiapin untuk pidato Bapak nanti." Ucap Rizky yang adalah sekretaris pribadi dari Prabowo. Ucapan Rizky itu pun berhasil membuat tatapan dan lamunan Teddy teralihkan. "Oh iya, makasi ya." Teddy pun langsung mengambil kertas yang diberikan Rizky itu, dan memberikannya ke Prabowo.

Tidak lama kemudian, kampanye akbar itu pun dimulai dan dihadiri oleh petinggi-petinggi partai yang mendukung paslon 02, dan juga dibanjiri oleh masyarkat Indonesia yang juga mendukung paslon 02. Setelah seluruh rangkaian acara selesai, semua tamu dan masyarakat pun meninggalkan kompleks GBK.

Pukul 17.45 WIB di Kertanegara No. 4.

Setelah menyelesaikan kegiatannya mengawal Prabowo, Teddy pun langsung ke tempat dimana ada teman-temannya yang lain. Disaat itu, Deril yang memperhatikan Teddy yang hanya diam pun langsung bertanya, "Kenapa, Ted? Capek yaa?." Teddy yang merasa Deril mengajaknya bicara pun langsung menoleh.

"Lumayan sih, sama ada yang dipikirn juga." Jawab Teddy ke Deril. Rizky yang merasa aneh dengan ucapan sahabatnya itu pun langsung bertanya, "Pikirn apa? Kegiatan Bapak lagi?." Teddy spontan menggelengkan kepalanya mengisyaratkan bahwa bukan itu yang dipikirannya sekarang.

"Trus?." Tanya Deril

"Perempuan yang datang tadi di GBK." Menjawab pertanyaan Deril.

"Who is she?." tanya Rizky. "Kok dia bisa bikin kamu kepikiran?." Sambung Rizky. "Anaknya Pak Harry, seingat gue kita pernah ketemu, tapi lupa dimana." Jawab Teddy. Deril dan Rizky yang penasaran pun terus bertanya untuk menjawab rasa penasaran mereka. "Ketemu? Mungkin di kuliah dulu?." Ucap Deril bersemangat.

Teddy hanya diam tidak menjawab perkataan Deril, ia pun sedang berpikir dimana awal ia melihat mata coklat itu dan senyum dengan lesung pipi itu. Sesaat Teddy berpikir keras, ia pun sedikit teringat tentang beberapa waktu yang lalu saat ia tengah melanjutkan pendidikannya di Ranger School, Fort Benning, Georgia.

SerendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang