5. Senyum dan Lesung Pipi Itu.

259 22 0
                                    

Setelah beberapa hari lalu mendapat konfirmasi dari Amanda Admaja bahwa ia bersedia untuk men-design baju atasannya itu, Mayor Teddy pun hendak turun langsung untuk bertemu dengan designer secara langsung.

Teddy yang mengkonfirmasi pertemuannya dengan Amanda melalui Nicho, berencana untuk bertemu langsung di kediaman Admaja. Mereka rencana untuk bertemu pada 16.00 WIB hari ini.

"Ky, agenda bapak hari ini ada hanya undangan perkawinan anak dari salah satu Menteri yaa. Undangannya nanti malam jam 18.00 WIB." Jelas Teddy ke Rizky soal agenda Prabowo hari ini. "Lu gaa ikut, Ted?." Tanya Rizky kepada Teddy sambil meliriknya.

"Engga, gue ditugasin dari bapak buat ketemu orang yang mau design baju bapak buat nanti." Jawab Teddy. "Ohh siapa emang?."

"Anaknya pak Harry." Jawab santai Teddy yang refleks membuat Rizky menoleh sepenuhnya ke Teddy. "Dia yang lu ceritain kemaren yaa?." Ucap Rizky yang sangat menunggu jawaban dari Teddy. Rasa penasaran Rizky hanya dibalas anggukan oleh Teddy. "Wahh ini kebetulan apa gimana ya?." Tanya Rizky sambil menyenggol lengan Teddy. "Tugas, Ky, Tugas. Udah ahh." Jawab Teddy kemudian berlalu meninggalkan Rizky yang hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya menatap punggung sahabatnya yang meninggalkannya.

Pukul 15.30 Teddy menuju ke kediaman Admaja dimana ia dan Amanda berencana untuk ketemu. Jarak dari K4 ke kediaman Admaja hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit.

Saat tiba di kediaman Admaja, Perumahan Senayan Residen Mayor Teddy langsung disambut oleh beberapa penjaga rumah yang sudah diberi tahu untuk pertemuannya dengan Amanda. Teddy pun dipersilahkan untuk masuk. Saat akan masuk, Teddy disambut oleh Nicho. Nicho akhirnya mengantar Teddy untuk langsung ke ruang kerja Harry dimana tempat itu yang akan jadi tempat pertemuan Teddy dan Amanda.

Setelah mengantarkan Mayor Teddy ke ruang kerja, Nicho langsung mengabari Amanda bahwa Ajudan Pribadi Prabowo sudah tiba. Setelah mendapat info tersebut, Amanda langsung turun ke lantai bawah dan menuju ke ruang kerja ayahnya itu. Saat Amanda sudah akan mendekat ke ruang kerjanya, perasaannya menjadi aneh. Jantungnya berdegup kencang, dan tenggorokannya terasa sedikit kering. Amanda langsung berhenti didepan pintu tanpa membukanya, Nicho yang melihat itu langsung bertanya, "Kenapa, Man?." Amanda hanya menggeleng dan langsung membuka pintu ruang kerja itu.

Ketika pintu sudah terbuka, Amanda langsung melihat sosok lelaki yang ternyata sudah pernah ia temui beberapa tahun lalu. Amanda melangkahkan kakinya masuk, tanpa diikuti oleh Nicho yang langsung pergi ketika memastikan Amanda masuk ke ruang kerja ayahnya itu.

"Sore, Pak. Makasi udah mau mengiyakan buat ketemu disini, ya." Ucap Amanda sambil berjabat tangan dengan Teddy. Mereka pun akhirnya duduk dikursi dengan meja didepannya yang ada diruangan itu. "Sebelumnya saya mau ucapin makasi, yaa mbaa. Karena mbaa udah bersedia untuk jadi designer baju dari bapak." Ucap Teddy memecah keheningan.

Amanda yang sedari tadi diam langsung membalas ucapan Teddy, "Ohh iya, sama-sama. Saya bantu ayah saya juga, kok." Ucap Amanda. "Oh iyaa, jangan panggil saya mbaa, Amanda aja. Kalo mbaa kedengaran udah tua banget." Sambung Amanda yang membuat dirinya dan Teddy tersenyum menampilkan lesung pipi satu sama lain.

"Senyum itu." Gumam Teddy dalam hati.

"Lesung pipinya." Amanda bergumam dalam hatinya.

Setelah tersadar dari lamunannya, Teddy langsung menjelaskan mengenai tujuan utamanya. Teddy menjelaskan dengan sangat baik, dan lengkap mengenai rencana mereka berdua. Amanda yang juga memperhatikan sesekali menganggukkan kepalanya, dan sesekali bertanya beberapa hal yang menurutnya harus ditanyakan.

Setelah selesai membicarakan rencana mereka, Teddy pun langsung izin pamit ke Amanda untuk bertolak kembali ke Kertanegara.

"Amanda, saya izin balik yaa. Kalo ada yang mau kamu tanyain soal design-nya boleh langsung hubungi saya aja. Lewat Pak Nicho juga bisa." Ucap Teddy sambil berdiri dan hendak meninggalkan ruangan kerja Harry.

"Oke, Pak Teddy. Mari saya antar kedepan." Jawab Amanda dan mengantarkan Mayor Teddy sampai ke halaman depan. Setelah Teddy meninggalkan kompleks halaman rumahnya, Amanda pun kembali ke dalam rumahnya.

SerendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang