23. Ulang Tahun.

139 17 0
                                    

""Happy birthday, sayang." Ucap Teddy sambil merogoh saku jaketnya. Teddy mengeluarkan sebuah kotak hitam kecil, dan membukanya. Disitu terlihat sebuah cincin berwarna silver dihiasi dengan kilauan berlian diatasnya. "Happy birthday to the most amazing girl i have ever met. Beruntung banget Tuhan boleh kasih kesempatan aku buat kenal kamu, ketemu kamu, dan bisa temanin kamu buat jalanin hari-hari kamu. Your happiness is mine too, Amanda." Teddy menghentikan kata-katanya. "Semoga diumur kamu yang baru ini kamu selalu diberikan kebahagiaan yaa, semoga Tuhan kabulkan doa kamu. Makasi sudah bersama dengan aku selama ini, semoga kamu betah sama aku yaa. Kamu harus selalu ingat, you always be my favorite destination, my home, and my whole heart. I love you, and once again happy birthday." Teddy mengakhiri perkataannya itu sambil memasangkan cincin itu dijemari Amanda.

Amanda saat ini sudah pasti merasa sangat bahagia dan terharu. Ulang tahunnya kali ini dirayakan oleh kekasihnya didepan menara eiffel yang sangat indah.

"Makasi yaa." Hanya itu yang bisa Amanda ucapkan saat itu. Amanda pun langsung memeluk Teddy saat itu. Teddy membalas pelukan hangat Amanda. "Selalu stay sama aku apapun kondisinya yaa, apapun masalahnya kita lewatin bareng-bareng." Ucap Teddy ditengah pelukan itu.

Merasa sudah cukup akhirnya mereka berdua beranjak dari tempat itu. Teddy dan Amanda hendak kembali ke hotel untuk bersiap-siap mengingat besok mereka sudah benar-benar harus meninggalkan Paris.

"Amanda, besok aku harus nemenin bapak ke Turki." Ucap Teddy. "Iya sayang, tugas kamu." Balas Amanda. "Besok kamu pulang sama Ibu dan yang lain yaa." Ucap Teddy sambil mengusap kepala Amanda, dan dibalas anggukan oleh Amanda.

***

Hari ini mereka semua melakukan aktivitas mereka masing-masing. Prabowo, Teddy dan beberapa pengawal lainnya hendak ke Turki. Titiek, Didit, Amanda bersiap untuk menuju ke Indonesia. Semua menuju ke tempat tujuan mereka.

Setelah menempuh perjalanan panjang akhirnya Amanda dan yang lainnya tiba di Jakarta. Mereka langsung berpisah untuk pulang ke rumah mereka.

Amanda tiba dirumahnya disambut oleh orang tuanya. "Haii anak Ibu, gimana trip ke Parisnya sama pacar?" Athalia menyambut kedatangan putrinya dengan pelukan. "Ihh Ibu bukan trip, kan cuman nemenin bentar doang." Ucap Amanda mengelak yang dibalas tertawa kecil oleh Athalia.

"Sini peluk ayah." Harry meminta putri satu-satunya itu untuk memeluknya. "Kamu mau kita rayain birthday kamu ga? Kan kemaren kamu lagi di Paris." Tawar Harry ke Amanda. "Gapapaa, Dad. Ga usah yaa." Amanda menolaknya dengan sopan.

"Bu, Yah. Lihat." Ucap Amanda penuh semangat sambil memperlihatkan punggung tangannya. "Cincin baru?" Tanya Athalia. Amanda mengangguk semangat. "Dari siapa? Bagus sekali." Sekarang giliran Harry yang memberi respon. "Teddy." Jawab Amanda cepat.

"Ciee ciee." Ucap Athalia sambil menyenggol lengan anaknya itu. "Semoga yang ini serius ya, Bu." Harry melirik ke arah Athalia yang dibalas anggukan.

Amanda pun pamit untuk menuju ke kamarnya untuk beristirahat. Sampainya dikamar Amanda langsung merebahkan tubuhnya ke kasur dan memandangi cincin itu terus-menerus. "Kelihatannya dingin, cuek, tapi ternyata romantis ga ketulungan." Ucap Amanda ke dirinya sendiri. Setelah cukup memandangi indahnya cincin pemberian kekasihnya itu akhirnya Amanda tertidur.

Pagi ini keluarga Admaja sedang menikmati sarapan mereka. Keluarga kecil itu sedang berbincang banyak hal, menceritakan semua hal yang bisa dibilang random sampai ke hal-hal yang serius.

"Ayah, kamu bilang aja ke Amanda langsung ya." Athalia melirik ke arah ayah anaknya itu.

Mendengar itu Amanda langsung melihat Ayah Ibunya secara bergantian. "Ada apa?"

"Jadi gini..."Ucapan Harry terhenti. Harry melihat ke Athalia untuk meyakinkan dirinya. Athalia mengangguk seolah mengerti maksud dari Harry.

SerendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang