36.⚘️MELEPAS PERGI⚘️

190 9 1
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم





jreeng!

Gus byan mengetes senar gitarnya,anak bontot umi ziya itu sedang menyendiri disaung belakang rumah ndalem setelah melaksanakan sholat ashar.

Fyi,saung disana tuh ada dua,pertama saung dibelakang asrama santri itu adalah bertepatan dengan pembatas asrama putra dan putri dan satu lagi dibelakang ndalem,saung itu adalah pondok kecil yang biasa dibuat untuk bercengkraman atau bermain.

Gitar yang berada dipangkuan nya dipetik pelan"aku slalu bermimpi tentang~indah hari tua bersama mu"gus byan membuka suaranya

Sedangkan disisi lain,kaki seorang gadis berhenti tak jauh dari saung itu kala mendengar suara nyanyian disana

"Tetap cantik rambut panjangmu~meskipun nanti tak hitam lagi"

"Bila habis sudah~waktu ini,tak lagi berpijak~pada dunia.telah aku habiskan~sisa hidupku hanya untukmu~"suara merdu itu mampu menimbulkan senyuman pada bibir gadis itu

Tubuhnya bersandar pada satu pohon dibelakanganya,menutup mata sambil menikmati nyanyian itu

"Dan tlah aku habis sudaah~cinta ini tak lagi tersisa untuk dunia~karna tlah ku ha~bis kan sisa cintaku hanya untukmu~"gus byan mengakhiri nyanyian

Menatap langit yang sedang nampak cerah,begitupun perasaannya saat ini,namun gadis  dibalik pohon itu sudah beranjak lebih dulu setelah gus byan menyelesaikan nyanyiannya

"Assalamualaikum gus"

Gus byan menoleh sebentar pada pada sumber suara yang memanggilnya"wa-waalaikumussalam mba'"sahutnya kikuk

"Punten gus,ditimbali umi nyai dindalem"ujarnya gadis itu menunduk

"Nggih mba',suwun,sebentar lagi saya kesana"sahutnya

Gadis itu hanya mengangguk dan pamit kembali keasrama,namun intrupsi gus byan menghentinkannya"maaf,saya ingin bertanya?"ujar gus byan sambil berdiri dari duduknya

Gadis itu berada satu meter didepannya"tafaddol gus"angguknya

"Apa dalam perencanaan hidup,sudah ada perihal menikah??"pertanyaan gus aby membuat gadis itu  bingung,namun paham apa yang sedang disampaikan oleh anak kiainya itu

Gadis itu membalikkan badannya menghadap gus byan"orang bilang diumur duapuluhan perempuan akan memasuki fase maunya jadi tujuan terakhir seseorang,mau tau rasanya diperjuangan,diprioritaskan,diyakinkan pleh rasa aman dan dilibatkan dalam rencana masa depan,namun jika tidak ditakdirkan saya menikah dalam umur muda berarti memang belum saatnya"jelas gadis itu

"Kenapa belum??"tanya gus byan

Gadia itu tersenyum"ilmu saya belum cukup untuk menikah,saya sedang berusaha memperbaiki diri,selain mencari nahkoda untuk rumah tangga saya,saya juga akan menjadi madrasah pertama anak saya,karna itu saya rasa memang belum waktunya"

ABOUT AYFI🕊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang