BAB 17

163 21 6
                                    

Happy reading💜💜💜

*

*

*

*





Seokjin pergi tapi bukan untuk menemui Yoongi, ada hal yang lebih penting yang harus Seokjin ketahui

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seokjin pergi tapi bukan untuk menemui Yoongi, ada hal yang lebih penting yang harus Seokjin ketahui.

Disinilah Seokjin, didepan pintu bercat putih dengan tertuliskan nama Dr. Andy.

Seokjin masuk kedalam setelah mengetuk dan di perskilahkan masuk.

"Ada apa, apa Appaa kamu sudah siuman? Kalo gitu saya akan memeriksanya. " Ujar Dokter Andy yang memang menangani Seohyun.

"Tidak Dokter, bukan itu tujuan saya datang kesini. Kalo Appa saya siuman saya gak bakalan repot-repot kesini tinggal pencet bell aja. Ini soal yang lain dokter. " Tutur Seokjin.

"Ada apa? " Tanya Dokter yang bingung apalagi raut wajah Seokjin Seakkan tengah bertanya-tanya.

"Apa saya bukan anak Appa saya? " Tanya Seokjin tiba-tiba.

"Kenapa anda bertanya seperti itu? " Tanya Dokter.

"Soal transfusi darah tadi saya... "

Seokjin keluar dari ruangan dokter Andy dengan keadaan yang lebih baik dari sebelumnya. Setelah mendengar penjelasan dokter soal darahnya yang tak cocok untuk Appanya bukan berarti Seokjin bukan anaknya, karena untuk hal itu tidak ada sangkut pautnya.

"Aduh Yoongi! " Baru ingat kalau Seokjin mau jemput Yoongi.

Seokjin berlari keruangan transfusi darah melihat Yoongi yang masih terbaring di ranjang rumah sakit, terlihat wajahnya yang lumayan pucat.

"Ugie." Panggil Seokjin, Yoongi membuka matanya.

"Abang, Appa gimana? " Tanya Yoongi.

"Appa gak papa, kata dokter gak akan lama juga Appa siuman. Ayo kita keruangan Appa, abang bantu jalannya. " Ajak Seokjin.

"Hm! " Yoongi mengangguk lalu merentangkan kedua tangannya.

"Kenapa tangannya di rentangin gitu? " Tanya Seokjin bingung.

"Loh katanya mau bantuin Ugie ke kamar rawat Appa gimana sih, dasar tua baru aja ngomong udah lupa. " Kesal Yoongi.

"Ya gak di gendong juga maksudnya, cuman di papah aja jalannya kalo di gendong abang gak kuat, seenggaknya nyadar badan lo tuh kayak buntelan. " Balas Seokjin.

"Kok malah body shaming sih. " Protes Yoongi.

"Yang ngatain abang tua duluan siapa? " Tanya Seokjin yang mulai emosi.

"Tapikan abang emang udah tua. " Kata Yoongi gak mau kalah.

"Yaaakkk! Udahlah jalan sendiri, gak mau abang bantuin lo. " Rajuk Seokjin hendak meninggalkan Yoongi.

CRAZY SIBLING (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang