Jangan lupa vote yah☺
Terimakasih yang udah Vote, comment dan follow! Dan yang belum Vote ditunggu kesadarannya🥰
Gomawoo💜
"NGGAK! Daddy gak bakalan ngizinin kamu balik lagi kerumah sialan itu! Daddy kan udah bilang, kamu mau apa aja Daddy turutin kecuali yang satu itu Seokjin. "
Seokjin udah tau betul sifat Chanyeol selama tinggal bersamanya, kalo Daddynya udah manggil nama lengkapnya itu tandanya dia udah marah besar.
Tapi, Seokjin tidak mau nyerah gitu aja. Masalahnya, walaupun Chanyeol sebagai orangtua kandungnya tak suka pada orang tua angkatnya yang dulu, tapi tetap yang ngurusin Seokjin dari kecil kan mereka. Jadi, kali ini Seokjin merasa harus ikut andil."Tapi Daddy, ini masalahnya genting banget Daddy. Jin tau Daddy gak suka sama Appa Seohyun, tapi selama inikan Jin di rawat sama mereka Daddy, Jin mohon yahhhh. "
"KALO DADDY BILANG NGGAK YA NGGAK! " Bentak Chanyeol.
Jujur Seokjin kaget banget liat Chanyeol marah seperti itu. Baru pertama kali sejak Seokjin ikut dengan Chanyeol dan Chanyeol membentaknya sampe segitunya.
"Tapi Daddy~~....Walaupun Appa bukan Appaku dan Omma y/n bukan Omma kandungku, tapi aku udah janji bakalan maju paling depan kalo Appa Seohyun selingkuh! Kurang ajar, aku bakalan buat Appa sengsara! Ayolah Dadyyy~ boleh yahhh~ " Rengek Seokjin dengan Puppy Eyes nya.
Yap, Seokjin masih terus memantau kegiatan Seohyun walaupun akhir-akhir ini agak jarang karena kesibukan kuliahnya.
Tapi kejadian menjijikan dihadapannya membuat Seokjin tak bisa berdiam diri saja.
Walaupun Y/n bukan ibu kandungnya, tapi Y/n lah yang merawatnya dari kecil. Seenggaknya Seokjin membantu Y/n dengan cara megungkap perselingkuhan Seohyun sebagai ungkapan terimakasih Seokjin.
"Seokjin, Daddy harus gimana lagi biar kamu ngerti kalo Daddy udah gak mau ada urusan lagi sama dia Seokjin. " Chanyeol meremas rambutnya, raut wajah marah begitu kentara, decakan dibibirnya terus terdengar.
"Yaudah kalo gitu Daddy, maaf! " Sepertinya akan sia-sia saja Seokjin membujuk Daddynya, lebih baik Seokjin pergi untuk menenangkan diri walaupun perasaannya begitu serbasalah.
Seokjin berjalan dengan lesu dan wajah di tekuk, dengan malas membuka knock pintu hendak meninggalkan ruangvkantor Chanyeol."CK! " Lagi Chanyeol berdecak, kalo sudah gini Chanyeol juga gak tega liat putra semata wayangnya bersedih.
"Yaudah! " Satu kaca terucap dari bibir Chanyeol membuat Seokjin berhenti mrlangkahkan kakinya.
"Yaudah apa Daddy? " Tanya Seokjin yang masih belum konek.
"Yaudah kamu boleh balik kesana, tadi ada syaratnya. "
"Beneran Daddy? Sayaratnya apa Daddy? " Tanya Seokjin antusias menghampiri Chanyeol dan menggenggam tangan Chanyeol.
***
"Jekey ayolah jangan nangis dong. " Sedari tadi Taehyung terus menenangkan Jungkook agar berhenti menangis.
"Ya gimana Mphi ini sakit. " Tukas Jungkook sambil terisak.
"Lagian suruh siapa loncat dari tembok hah! Banyak gaya segala mau bolos, emangnya kamu udah pinter segala bolos Hah! " Omel Taehyung, tapi tak ayal Taehyung juga terus membersihkan luka yang lumayan dalam di dahi Jungkook yang terjatuh dari atas tembik belakang sekolab dan mengenai rantjng kayu.
"Yaudah iya jangan marah-marah mulu hiks. Jekey kan cuman di ajakin Johnni Mphi hiks, jadi yang salah tuh Johnni bukan Jekey. " Adu Jungkook.
Pandangan Taehyung dan Jungkook teralihkan saat melihat Ommanya keluar kamar dengan pakaian rapih dan sangat cantik.
"Ommaaa... " Panggil Jungkook sambil berlari menghampiri Y/n berniat mengadukan apa yang terjadi padanya.
"Iya Jekey kenapa? " Tanya Y/n santai tak menyadari luka di dahi Jungkook.
"Liat Omma hiks, dahi Jekey luka Omma hiks. " Adu Jungkook.
"Kenapa lagi sih Jekey, kamu udah gede loh harusnya kamu hati-hati. Obatin sana minta bantua Mphi yah, Omma pergi dulu ada urusan. " Lagi, lagi Y/n mengabaikan Jungkook dan lebih mementingkan urusannya.
Padahal Jungkook hanya ingin kembali di perhatiakan seperti dulu saat ada abang-abang yang lainnya.
"Udah Jekey jangan nangis, sini obatin dulu. " Taehyung yang sudah mulai terbiasa dengan sikap Y/n dan juga Appanya yang berubah, jadi Taehyung bisa mengabaikannya.
Bukannya nurut Jungkook malah berlari mengejar Y/n dan memeluk Y/n dari belakang dan semakin menangis.
"Omma hikss hiks, Omma kenapa kayak gini sekarang Omma hiks. Jekey kan cuman mau di perhayiin Ommaaaa hiks. Liat dahi Jekey luka Omma, masa Omma gak khawatir sih hiks. " Protes Jungkook.
Y/n menghelan nafasnya sembari memutar bola matanya malas dengan kelakuan Jungkook yang manja.
"Ini nih, keseringan di manja kamu jadi cengeng, lebay, udah gede kayak gini aja nangis. Suruh siapa kepalanya di jedotin hah! Suruh siapa Omma tanya? Kalo udah kayak gini nangis-nangis. Omma udah muak Jungkook dengan kelakuan kamu. Udah sana obatin luka kamu sendiri, Omma mau pergi gak usah ganggu. " Y/n melepaskan pelukan Jungkook lalu masuk kedalam mobil dan meninggalkan Jungkook yang semakin kencang menangis.
"Omma udah gak sayang Jekey hiks. "
"Udah Jekey, Omma lagi banyak urusan kayak nya ayo masuk. " Hati Taehyung sakit mendengar perkataan Ommanya pada Jungkook. Taehyung juga sebenarnya ingin mengeluh dan ingin menanyis tapi siapa yang bakalan nenangin mereka. Apalagi sekarang Taehyung sebagai seorang kakak, dia harus lebih tegar daripada Jungkook adiknya.
"Udah jangan nangis lagi yah. Lebih baik kita tidur siang aja, biar lukanya cepet sembuh. " Jungkook menganggun, Taehyung membawa Jungkook ke kamar.
"Mphi mau kemana? Mphi juga tidur aja disini sama Jekey. " Taehyung juga ikut naik keranjang disebrlah Jungkook.
Jungkook mendekat pada Taehyung menenggelamkan wajahnya pada dada Taehyung dan memeluknya erat, seakan menyalurkan kesedihannya pada Taehyung.
"Biarin Jekey peluk Mphi yah, jangan lepasin Jekey mphi, jangan ninggalin Jekey juga. Jekey sayang mphi. " Kata Jungkook dalam pelukan Taehyung. Taehyung juga memeluk Jungkook erat, Taehyung ingat sekali saat-saat seperti ini biasanya abang-abangnya yang bakalan neenangin, tapi sekarang Taehyung yang melakukan itu.
"Abang-abang kemana yah? " Batin Taehyung bertanya-tanya.
Dilain tempat.
"Tariiikkk... Ayo lebih kuat. " Intruksi sang mandor.
"Huft, ini berat banget. " Celetuk Yoongi.
"Namanya juga kerja bangunan dek, ya pasti berat. Lagian kamu masih muda bukannya sekolah malah kerja bangunan dek. Orang tua kamu kemana emangnya? " Tanya rekan kerja Yoongi yang sudah lumayan berumur tapi badannya sangat kekar.
Yoongi hanya tersenyum menanggapinya.
"Gak ada pak. " Jawab Yoongi."Eh, maaf yah saya tidak bermaksud. " Ujarnya lagi.
" Iya gak papa pak. " Yoongi hanya bisa tersenyum kecut menatap keatas tepat pada bangunan sepuluh lantai yang menjadi tempatnya bekerja.
"Omma, Appa, Ugie rindu kalian. " Batin Yoongi.
***
Oke terima kasih, sudah membaca💜💜💜
Jangan lupa vote, comment dan follow🥰
Mohon maklumya jika ada typo💜
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY SIBLING (ON GOING)
Teen Fictionkehidupan keluarga BANGTAN yang selalu penuh dengan kata, "YAAAKKKK! " Jimin " AKKHHH BERISIK!" Seokjin " HAJIMAAA! " Suga " Sabar-sabar (mengelus dada) " Jhope " PABOYAAA! " Namjoon. " APPAAA, OMMAAA!!! " Jungkook " HUWAAA...APPAAA...!!! " Taehyung