"Sudah jangan nangis, percuma nangis semuanya sudah terjadi. " Ucap Seokjin so tegar padahal dirinya sedari tadi menahan air matanya agar tidak jatuh.
"Ambilkan selimut lagi yang lebih tebal, semuanya mohon untuk tunggu diluar yah, saya akan menangani pasien. " Ujar Dokter yang terlihat sangat panik.
"Mphi, ini semua gara-gara Mphi. " Kecam Jimin.
"Hiks hiks maaf. " Lirih Taehyung.
"Nggak, kalian gak salah hiks, ini salah Omma kalo aja Omma gak hukum Jekey mungkin semua ini gak bakal terjadi, maafin Ommaa Jekey. " Sesal Y/n.
"Penyesalan tuh datangnya terakhir ya Omma, padahal seharusnya Omma belajar dari kesalahan waktu lalu. " Tukas Yoongi yang semakin membuat Y/n sangat merasa bersalah.
"Appa yang salah maaf! Kalian jangan saling menyalahkan lagi maafin Appa, semua berasal dari Appa. " Tutur Seohyun.
"Percuma Appa, semua udah terjadi. Percuma kalian nangis gak ada gunanya. " Sarkas Seokjin yang merasa sangag kecewa pada diri aendiri terutama karena untuk kedua kalinya dia membuat Jungkook merasa tidak memiliki siapun di sampingnya.
Flashback...
Taehyung tidur berdua dengan Jimin karena Taehyung takut tidur sendirian di kamarnya.
Malam semakin larut, hujan semakin deras, guruh dan kilat saling bersahutan.
Taehyung tidak bisa tidur pikirannya terus tertuju pada Jungkook yang sekarang bermalam di gudang yang pastinya sangat dingin dan gelap.
"Ncim, Mphi gak bisa tidur kepala Mphi pusing Ncim. " Taehyung membangunkan Jimin.
"Kenapa Mphi? " Tanya Jimin membuka matanya perlahan.
"Mphi gak bisa tidur hiks hiks, kepala Mphi pusing Ncim dingin. " Adu Taehyung.
Jimin menyentuh dahi Taehyung perlahan. "Astaga Mphi, kamu demam. Kamu tunggu disini Ncim ambilin kompresan dulu, Mphi pake sellimutnya dulu. " Jimin membenarkan selimut Taehyung lalu dengan segera menuruni tangga kearah dapur.
Jimin menyiapkan kompresan untuk Taehyung, seketika Jimin teringat Jungkook.
"Jekey udah tidur belum yah, dia kedinginan juga gak yah, apalagi di gudang pentilasi belang kebuka banget pasti dingin banget. "
