BAB 29

143 15 0
                                    

Jangan lupa vote yah☺

Terimakasih yang udah Vote, comment dan follow! Dan yang belum Vote ditunggu kesadarannya🥰

Gomawoo💜







Gedung mewah dihadapannya akan mengubah segalanya.
Tekad yang sudah bulat melangkah dengan pasti. Dengan setelan Jas yang membalut tubuh tegapnya dan rambut yang klimis tertata rapih.

"Eh itu anaknya pak Seohyun kan? " Tunjuk salah satu staff kepada temannya.

Sedangkan temannya hanya bengong dengan mulut ternganga seakan terhipnotis ketampanan yang paripurna.

"Woy lalet masuk! " Temannya mengatupkan mulut teman satunya agak kencang.

"Yak sakit. " Protesnya.

"Lagian lo nganga gitu, kayak yang gak pernah liat orang ganteng aja. " Ujarnya lalu kembali berjalan meninggalkan temmannya yang masih saja melihat kearah pria tampan yang mereka maksud.

"Permisi! "

"Ada yang bisa saya bantu? Oh, putranya pak Seohyun yah? " Tanya Resepsionis.

"Khm, iya. " Jawab Seokjin sedikit canggung. Bilang iya tapi dia bukan anaknya Seokjin, tapi kalo bilang enggak mereka udah pada tau juga kalo Seokjin anaknya Seohyun.

Yah, Seokjin. Setelah negosiasinya dengan sang Daddy akhirnya Seokjin bisa kembali tapi bukan sebagai keluarga lagi, melainkan sebagai pemagang di kantor Seohyun.

"Pak Seohyun ada di ruangannya tuan. "

"Oh nggak, saya gak mau ketemu Appa saya. Saya magang disini dibagian administrasi. " Seokjin menunjukan kartu indentitasnya sebagai pemagang kepada resepsionis.

***

Satu hari jadi pemagang dan semuanya lancar-lancar aja. Seokjin juga belum melihat keberadaan Seohyun. Dan yang pasti Seohyun belum mengetahui kalo Seokjin magang di perusahaannya.

Karena semuanya udah tau kalo Seokjin adalah anaknya Seohyun, semuanya melakukannya dengan baik, bahkan Seokjin tidak mengerjakan apapun mereka tidak peerotes. Dan itu membuat Seokjin menjadi leluasa untuk bertindak dan mengumpulkan bukti yang akan dia berikan pada Y/n Ommanya.

Seokjin memantau lagi CCTV pada laptopnya. Belum ada tanda-tanda keberadaan Seohyun, apalagi Jennie.
Seokjin merasa aneh, pasalnya setiap satu jam sekali dia cek CCTV tapi keadaan didalam kantor Appanya sama dan tidak ada perubahan.

"Apa mungkin Appa lagi gak ada di kantor yah? " Gumam Seokjin bertanya-tanya.

"Apa? Pak Seohyun? Pak Seohyun ada kok, saya baru saja mengantarkan berkas Keruangannya. " Jawab rekan kerja Seokjin yang tak sengaja mendengar gumaman Seokjin.

"Ah benarkah? " Seokjin memastikan, dan rekannya itu mengangguk.

"Lalu ini apa? " Batin Seokjin, melihat lagi pada layar laptop yang menampilkan suasana ruangan kantor Sehyun. Dan disana tidak ada satupun orang.

"Ini gak mungkin! " Seokjin rasa Seohyun mengetahui semuanya dan kembali memanipulasi CCTV di ruangannya.

Seokjin tidak akan tinggal diam, dia segera pergi keruangan Seohyu  untuk memastikan. Meninggalkan semua pekerjaannya. Persetan dengan pekerjaan, mau di pecat juga gak ngaruh buat Seokjin.
Para rekan kerjanya bingung, tapi karena tau kalo Seokjin  anaknya Sehyun boss mereka, jadi mereka membiarkannya saja.

Tanpa permisi lagi, Seokjin langsung masuk kedalam ruangan Seohyun.

Lagi, lagi Seokjin melihat hal menjijikan dihadapannya.

"APPA!!! " Pekik Seokjin.

"YAAAKKK! SIAPA YANG NGIJININ MASUK HAH! " Bentak Seohyun yang masih belum menyadari kalo yang memergokinya adalah Seokjin.

Seohyun dan Jennie yang setengah naked segera memakai kembali pakaian bagian atasnya.

"KENAPA? APPA TAKUT HAH, APPA TAKUT SEMUANYA TERBONGKAR! JIN BAKALAN BONGKAR SEMUANYA! " Kata Jin dengan emosi dan gak ada takut-takutnya sama Seohyun.

"BERANI SEKALI KAMU YAH, SAYA PECAT KAMU! " Mata Seohyun melotot sempurna saat sadar kali yang dihadapannya bukan staff perusahannya melainkan Seokjin.

"Seokjin kamu_" Gugup Seohyun.

"Apa?! appa kaget iat Jin ada disini, iya! Lanjut aja selingkuhnya gak papa. Jin bakalan bilangin Omma Y/n soal kebusukan Appa di belakang Omma. "

"Jangan macem-macem kamu Seokjin. "

Tqk menghiraukan Seohyun, Seokjin segera pergi untuk menemui Y/n. Seohyun mengejar Seokjin, Seohyun udah ngebayangin gimana marahnya Y/N kalau dia selingkuh darinya.

Kejar-kejaran di jalan pun tak terelakan. Untungnya jalanan tidak begitu ramai. Jadi, dengan leluasa Seokjin menginjak gas dan menyalip semua mobil di depannya meninggalkan Seohyun jauh di belakang.

"SIALAN SEOKJIN! " Kalo semuanya terbongkar, bisa habis hidup Seohyu. Seohyun terus menambah kecepatan dan berusaha menyalip Seokjin agar berhenti dan tidak memberitahu Y/n tentang apa yang di lakukannya.

Nafas memburu Seohyun tersengal-sengal saking kesalnya mengejar Seokjin yang terus saja bisa menghindari salipannya.

"Yaisshh!!! " Seohyun sudah frustasi, seakan dirinya tengah di ambang kehancuran. Makian terus keluar dari mulutnya. Tatapan tajam dengan raut wajah marah menatap lurus kedepan seakan tengah memburu mangsanya.

Ciittt....

Suara ban yang bergesakan dengan aspal jalanan karena Seohyun berbelok dengan tajam.

"SIALAN SEOJIIIINNNN....!!! " Umpat Seohyun.

TOOOTTTT....

Truk besar melintas dihadapan Seohyun. Entah apa yang ada di kepala Seohyun sehingga terlintas hal yang tak terduaga.

"Aku terpaksa melakukan ini. "

DUAARRRR!!!

dengan sengaja Seohyun malah menancab gasnya dan menabrakan diri pada Truk besar itu dengan sengaja.

***

"Ini semua salah abang Jin hiks! Kenapa abang Jin hiks, abang mau balas dendam sama Appa hah! Gara-gara abang di balikin sama Om Chanyeol, iya bang? Jawab Jekey abang hiks hiks. Jekey benci sama abang Jin, BENCI! " Jungkook menangis sejadinya dalam pelukan Taehyung, yang terus menatap tajam kearah Seokjin.

"Gue gak nyangka lo kayak gini bang! " Taehyung udah gak perduli lagi sopan santun. Yang ada rasa benci pada abangnya yang dulu delalu jadi idolannya.

"Seharusnya lo bersyukur, selama ini bokap sama Nyokap gue ngurusin lo dari kecil tapu apa balasan lo bang! SAMPAH! " Sarkas Taehyung.

Seokjin sangat merasa bersalah dengan yang terjadi. Tapi yang terjadi tidak seperti yang terlihat. Semua penjelasan sudah Seokjin berikan, tapi tak ada  satupun yang mempercayai Seokjin. Niat baik yang hendak dia lakukan malah berujung kesalah pahaman yang mendalam.
Seokjin kecewa pada diri sendiri karena tidak bisa menepati janjinya.

Dan jangan lupakan Jennie yang sudah menangis sambil menenangkan Y/n yang sedari tadi diam mematung tanpa sepatah katapun.

"Jalan itu! " Geram Seokjin.

"Apa kamu liat-liat hah! Belum puas nyelakain pak Seohyun. Apa kamu mau nyelakain nyonya Y/n juga. " Jennie sengaja mengompori Y/n yang sedang dalam pelukannya.
Tapi tetap, tak ada respon dari Y/n.

"Diem lo jalang! Ini semua gara-gara lo! " Maki Seokjin.

"Keluarga pasien. " Panggil dokter yang menangani Seohyun.

"Saya anaknya dok. " Jawab Seokjin.

"Nggak! dia bukan anaknya. Saya anaknya! Pergi lo dari sini, gak usah ganggu keluarga gue lagi. " Ujar Taehyung yang sangat menohok, menusuk hati Seokjin.


***

Oke terima kasih, sudah membaca💜💜💜

Jangan lupa vote, comment dan follow🥰

Mohon maklumya jika ada typo💜

CRAZY SIBLING (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang