BAB 32

134 19 7
                                    

Jangan lupa vote yah☺

Terimakasih yang udah Vote, comment dan follow! Dan yang belum Vote ditunggu kesadarannya🥰

Gomawoo💜




***


"Jekey." Panggil Seokjin saat Jungkook pergi begitu saja setelah pembebasannya tanpa menyapa Seokjin sedikitpun.

Jungkook berhenti sejenak, Seokjin juga berjalan mendekati Jungkook berharap Jungkook mau berbicara dengaannya.

Tanpa basa-basi lagi Seokjin langsung memeluk Jungkook dengan erat, walaupun Jungkook tak membalas pelukannya.
Sungguh Seokjin sangat merindukan adik bungsunya ini setelah sepuluh tahun tak bertemu dan ternyata adik bungsunya ini tumbuh dengan baik. Bahkan badannya terasa begitu kekar dalam pelukannya.

Seokjin melepas pelukannya, menatap manik Jungkook yang kosong seakan tak perduli dengan keberadaan Seokjin yang menatapnya dengan berkaca-kaca penuh kerinduan.

"Sudah lama tidak bertemu Jekey, tapi sepertinya kamu tumbuh dengan baik. " Ucap Seokjin sambil menghapus air mata yang terjatuh dari pelupuk matanya.

'Drama banget sumpah! ' ujar Jungkook dalam hri sembari memutar matanya malas.

"Kamu rindu abang juga gak Jekey? " Tanya Seokjin.

Seokjin tersenyum miris saat tak ada respon sedikitpun dari adik bungsunya ini.

"Khm, maaf! Bagaimana keadaan Taehyung? " Tanya Seokjin lagi berusaha mencairkan suasana.

" Kepo banget sama hidup orang! " Ucap Jungkook sarkas lalu melangkah meninggalkan Seokjin yang terdiam, seakan tengah menginjak ranjau.

"Segitunya kamu benci sama abang Jekey, padahal kamu gak tau apa yang sebenarnya terjadi." Gumam Seokjin.

Setelah kejadian dimana Seokjin tak di inginkan lagi oleh kedua adik bungsunya sepuluh tahun lalu, Seokjin kembali pada sang Daddy dan fokus mengembangkan karirnya sebagai pengusaha agar siap untuk mewarisi semua kekayaan Daddynya.

Tapi disamping itu semua, Seokjin juga tidak pernah lupa pada enam adiknya yang tak pernah lagi bertemu sejak hari itu.

Seokjin juga sudah sangat berusaha mencari keberadaan mereka kecuali Jungkook dan Taehyung yang memang sudah jelas keberadaannya.
Tapi entah kenapa, setiap Seokjin berusaha mencari empat adiknya yang lain Seokjin selalu kesulitan dan berujung kekecewaan lagi.

Padahal apapun yang Seokjin cari dengan kemampuan IT yang dia miliki selalu dia dapatkan, tapi Seokjin sangat merasa gagal saat mencari keberadaan empat adiknya yang entah dimana sekarang.

Seokjin menghelan nafas berat memikirkan harus kemana lagi dia mencari. Berjalan gontai menelusuri pusat kota Seoul yang baru dia pijak kembali setelah sepuluh tahun di amerika.

"Tidak banyak yang berubah, masih bising dan juga dingin. Tapi, matahari hari ini lumayan terik. " Seokjin diam sejenak menatap kearah cahaya matahari dan merasakan hangatnya di tengah cuaca yang terasa dingin.

Dari sebrang mata Seokjin teralihkan saat melihat sebuah kedai terlihat begitu ramai, membuatnya penasaran.

"Ayam pedas! " Gumam Seokjin membaca banner yang terpajang di atas kedai.

Kriiuuukk~~

Perut Seokjin berbunyi seketika.
"Tau aja ada makanan enak, langsung bunyi. " Seokjin terkekeh sambil mengelus perutnya yang minta untuk di isi, lalu berjalan kesebrang untuk mengisi perutnya.

Seokjin masuk kedalam kedai ayam pedas dan disambut aroma pedas khas kota kelahirannya ini. Rasanya Seokjin sangat merindukan ayam goreng pedas buatan Ommanya.

CRAZY SIBLING (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang