Kenyataan Manis

625 47 11
                                    

Perjalanan menuju kantor yang seharusnya hanya memakan waktu 30 menit dari rumah Salma,waktu tempuh kali ini terulur sampai satu jam lebih.Selain karena macet,Salma juga harus menghadapi drama dari Sabian.Sejak mobil keluar dari area komplek perumahan,Sabian terus saja merayu Salma agar mengajaknya mampir ke salah satu mall yang sudah buka.

"Nanti aja ya pulang dari kantor? MiCa kan harus kerja dulu...".Rayu Salma pada ponakannya.

"Kan Bian cuma pengen es cream, mih...".Sabian merajuk dengan wajah memelasnya.

"Kalo mau es cream kita bisa beli di minimarket dulu,kak....".

"Kalo disitu kan rasa es cream nya bisa milih sendiri,mih?".Ucap Sabian sambil menunjuk salah satu mall yang mereka lewati.

"Sama aja,kak....di minimarket juga banyak pilihan rasanya kok".

"Bian udah lama gak makan es cream disitu,kata ibu nanti kalo ke jakarta kita mau makan es cream yang ada di mall,sekarang Bian kan udah di jakarta,mih...".

"Kak,tadi kamu bilangnya mau nurut loh...".

"Bian nurut kok,tapi kan Bian cuma mau es cream".

Salma menghela nafas panjang mendengar rengekan Sabian yang tidak ada habisnya.Kesabarannya kali ini benar-benar sedang diuji.

"MiCa janji kalo urusan MiCa udah selesai kita langsung main ke mall, terserah kamu deh mau apa aja MiCa turutin".Ucapan Salma membuat mata Sabian berbinar,bibirnya yang sejak tadi mengerucut mulai mengukir senyum.

"Janji!".Sabian menunjukan jari kelingkingnya didepan wajah Salma.

"Hmmm".Salma hanya bergumam sambil menautkan jari kelingkingnya pada jari kelingking Sabian.

"Ya udah,beli es cream nya di minimarket dulu deh,let's go!!".Seru Sabian.

Salma hanya menggelengkan kepala, dia pasrah menghadapi Sabian yang memang banyak mau nya.Setelah menemukan minimarket,Salma menghentikan mobilnya.Disana Sabian tidak hanya membeli es cream,anak itu juga meminta dibeli kan banyak cemilan.Alasannya supaya nanti dia tidak bosan saat menunggu Salma bekerja.Memang ponakannya satu ini sangat pintar mencari alasan,ada saja tingkah nya yang membuat Salma harus tetap bersabar.Yah!itung-itung belajar lah, Sal...batin Salma.

Sesampainya dikantor JS musik, Salma menggandeng tangan Sabian memasuki gedung berlantai 10 itu. Mereka masuk kedalam lift menuju studio rekaman yang ada dilantai 4. Saat mereka keluar dari lift seorang perempuan yang baru saja keluar dari sebuah ruangan berteriak memanggil nama Salma.

"Sal!!".

Salma mendapati Novia yang sedang berjalan kearahnya.Dahi Salma mengkerut menatap Novia yang tersenyum padanya,bukannya nih anak lusa mau nikah yah?kok masih berkeliaran aja sih?,Salma membatin menatap Novia yang masih menampil kan wajah sumringahnya.

"Luh disini?".Tanya Novia saat gadis itu sudah berdiri dihadapan Salma.

"Iya,kamu bukannya mau nikah yah?kok masih bisa santai gini sih?".

"Yaelah,Sal...cuma acara pemberkatan doang,eh ini siapa?".Novia beralih menatap Sabian yang masih sibuk menjilat es cream nya.

"Kak,Salim dulu sama onty Nov".

"Tangan Sabian kan kotor,mih...". Sabian mengangkat tangan kanannya yang sudah lengket karena es cream.
Salma segera mengambilkan tisu basah didalam tasnya.

"Sal,ini bukan anak Luh kan?".Tanya Novia yang sejak tadi melongo saat mendengar Sabian memanggil Salma dengan sebutan mamih.

"Dia anaknya Keenan,Nov...". Ucap Salma yang sedang mengusap tangan Sabian dengan tisu basah.Novia hanya beroh ria kemudian tersenyum pada Sabian.

Semesta Merestui [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang