Keputusan

1.2K 70 5
                                        


Setelah berpamitan dengan yang lain akhirnya Salma memutuskan pulang. Saat dia keluar dari lift menuju lobby apartemen,Salma bertemu dengan Paul dan Rony.Gadis itu sempat ingin menghindar,tapi sial nya Paul lebih dulu melihatnya yang baru keluar dari lift.

"Sal!".Sapa Paul yang dijawab dengan senyum dari Salma.

"Inget Powl!Luh gak usah banyak cerita tentang gua".Ucap Rony lirih, sebelum Salma semakin mendekat kearah mereka.Dia mengingatkan Paul agar tidak terlalu banyak bicara tentang dirinya pada Salma.

Saat Salma keluar dari pintu unit Novia,ternyata sahabatnya itu menelfon Paul dan memintanya untuk mengantar Salma pulang.Paul yang kebetulan akan pergi dengan Rony sengaja menunggu Salma dilobby.

"Kalian ngapain disini?".Tanya Salma setelah dia berdiri tepat dihadapan mereka.

"Luh mau pulang kan?kebetulan kita mau ke rumah Paptho,sekalian aja kita anterin".Salma sempat ragu mengiyakan ajakan Paul.

"Kalo kamu....".

"Ayo jalan!".Ucapan Rony terputus oleh ajakan Salma.

Paul tersenyum seolah mengejek Rony yang masih diam ditempatnya. laki-laki berparas bule itu pun menyamakan langkah Salma menuju basement,begitu juga dengan Rony yang mengikuti langkah keduanya dari belakang.Saat mereka sudah sampai diparkiran,Salma yang akan masuk kedalam mobil bagian belakang ditahan oleh Paul.

"Luh depan aja mak,gua mau ngobrol banyak sama Luh".Salma melempar tatapannya pada Rony.

"Gapapa,didepan aja".Rony yang sudah membuka pintu depan mempersilahkan Salma agar masuk kedalam mobil.

"Luh mau diantar kemana,mak?atau Luh mau ikut kita dulu kerumah Paptho?".Mobil yang dikemudikan Paul sudah mulai keluar dari area basement.

"Maaf uL,aku udah ditungguin orang.Salamin aja ya buat Paptho sama Marim,maaf aku belum bisa main".

Paul menatap Salma sekilas,namun ekor matanya menangkap bayangan Rony yang sedang menatap Salma tanpa berkedip.

"Ehem!".

Suara deheman Paul membuat tatapan Rony beralih pada laki-laki itu.Paul mengulum bibirnya saat melihat wajah masam Rony dari pantulan kaca spion mobil yang menggantung diatas.Salma tidak menghiraukan interaksi mereka, gadis itu menatap keluar jendela.

"Eh,ini kita mau nganterin Luh kemana,mak?".Tanya Paul lagi yang membuat Salma menatapnya.

"Restauran jepang didaerah Kemang".

"Luh gak kerja disitu kan,mak?".

"Enggaklah!ngaco kamu!".Interaksi itu tidak lepas dari tatapan Rony."Aku mau ketemu keluarga guru SMA ku,Bu Kiky.Kamu masih inget gak?".

"Yang dulu Luh telfon waktu kita dapet challenge di idolyfe itu kan?". Salma menganggukkan kepalanya.

"Anaknya hari ini wisuda,jadi keluarga Bu Kiky hari ini ada di Jakarta".

"Wisuda?Ron....".Paul menatap Rony dari kaca spion.

"Iya,dia salah satu murid gua". Mendengar jawaban Rony,Paul menganggu-anggukan kepalanya.

"Tinggal dimana?".Paul mengubah posisi duduknya,dia menatap Salma saat mobil berhenti tepat saat lampu lalu lintas menunjukan warna merah.

"Siapa?".Salma yang merasa ditanya pun bingung,siapa yang Paul maksud.

"Luh?".Paul menunjuk Salma dengan dagunya.

"Dirumah ku".

"Bukannya rumah Luh dijual?".Salma diam sebentar sebelum menjawab pertanyaan Paul.

Semesta Merestui [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang