Menguji Kesabaran

884 68 24
                                    

"Yank....".Tangan Rony meraba sisi ranjang yang kosong,Salma sudah tidak ada disampingnya.

  Laki-laki itu membuka sedikit mata nya untuk mengintip,tidak ada siapa pun didalam kamar.Rony menajam kan pendengarannya,siapa tau istri nya ada dikamar mandi,tapi tidak juga terdengar suara gemericik air disana,dia menghembuskan nafasnya kasar.

"Belum dapet morning kiss,belum dapet pelukan,udah main kabur aja!". Ucapnya kesal,tapi sedetik kemudian dia tersenyum mengingat kejadian semalam dan subuh tadi.

  Sebelum mandi dan sholat subuh Rony sempat merayu Salma.Untuk pertama kalinya dia meminta ronde kedua pada istrinya.Tanpa basa-basi justru Salma yang lebih dulu memulai permainan,dia lebih suka memegang kendali katanya.Rony menggigit bibir bawahnya,dia menahan senyum kala otaknya tiba-tiba mengingat adegan panas yang membuat dadanya kini berdesir.Dia menopang kepala dengan kedua tangannya.

"Beneran udah jago dia.Okey!berarti pulang dari sini aku harus kasih dia hadiah".Rony menatap langit-langit kamar dengan senyum menyeringai.

  Setelah itu Rony segera beranjak ke kamar mandi,dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan istrinya.Di dapur Salma yang ditemani Yasmin sedang berkutat dengan berbagai jenis masakan yang sudah siap disaji kan,semua menu mulai dipindahkan keatas meja makan oleh Diva.

"Dip,istri Abang mana?".Tanya Rony yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Dih!si paling istri!".Jawab Diva ketus dengan melirik sekilas pada kakak nya.

  Rony tidak memperdulikan ucapan Diva,dia segera berjalan kearah dapur saat mendengar suara Salma ada disana.

"Yank......".Bisik Rony yang sudah memeluk Salma dari belakang,dia bergelayut manja dipundak istrinya.

"Mas!ngapain sih?!".Salma melirik sekilas pada Yasmin yang sedang tersenyum melihat kelakuan anaknya.

"Kamu belum kasih morning kiss yank...".Suara lembut itu membuat tengkuk Salma tiba-tiba meremang.

"Kasih aja,Sal!dari kemaren udah kayak bayi gak dikasih asi,kerjaannya rewel mulu!".Ucap Josua yang baru masuk ke dapur,dia hanya mengambil gelas kemudian keluar lagi menuju meja makan.

"Ya udah mamak pergi aja,puas-puas in deh morning kiss nya".Yasmin keluar dari dapur dengan masih menahan senyumnya.

"Tuh...mereka aja tau,masa kamu gak ngerti sih...".

"Nanti dulu napa mas,kamu gak liat aku lagi cuci tangan?".

"Yang mau aku cium tuh bibirnya bukan tangannya yank...".Rony memutar tubuh Salma agar menghadap pada nya.

"Astaghfirullah haladzim...ini tangan ku masih ada sabun nya loh...".

"Gapapa,yang penting morning kiss disini".

  Rony menangkup kedua pipi Salma, awalnya hanya sebuah kecupan yang dia lakukan berulang-ulang,tapi karena gemas melihat bibir Salma yang mengerucut.Rony sedikit melumat nya dengan mengusap kedua pipi Salma.Lumatan yang tadi nya lembut kini menjadi ciuman yang menuntut.Salma sampai menutup mata karena ikut terbawa suasana.

"Eghm!".

  Suara deheman terdengar dari pintu belakang dapur yang terhubung kearah kebun.Dengan gerakan cepat Salma mendorong dada Rony.Mereka menatap ke arah pintu yang ternyata sudah ada opung.Tanpa memperduli kan Rony dan Salma,opung berjalan masuk melewati mereka yang masih tertegun ditempatnya.Jangan tanya Salma,sejak melihat opung dia ingin sekali menghilang dari tempat itu. kepalanya tertunduk dengan wajah merah padam karena menahan rasa malu.

"Kamu sih!".Salma memukul dada Rony.

"Sal,semangkanya nanti tolong di belah terus taruh dinampan aja biar bisa langsung dimakan".Suara Samuel membuat Salma menatap kearahnya, setelah meletakkan semangka diatas meja laki-laki itu pergi meninggalkan mereka.

Semesta Merestui [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang