Jodoh Cerminan Diri

911 69 13
                                    

"Yank...".Panggil Rony yang tidak mendapat jawaban dari Salma.Mereka baru saja sampai dipekarangan rumah Yasmin.

  Sejak keluar dari toko kue Salma mendiamkan Rony,bahkan sepanjang perjalanan menuju rumah,Salma menyibukan diri dengan benda pipih ditangannya.Semua karena Rony yang tidak mau mendengar ucapannya. Didalam toko kue tadi tidak hanya karyawan toko yang meminta foto pada laki-laki itu,tapi semua pengunjung toko juga ikut mengantri untuk meminta foto.Bukannya Salma tidak suka dengan para penggemar suaminya,tapi saat ini mereka benar- benar sedang buru-buru.Belum lagi Rony harus mampir untuk sholat maghrib,karena jalanan yang macet mau tidak mau mereka harus mencari masjid terdekat.

"Bukain pintunya mas..".Lirih Salma, dia masih berusaha membuka pintu yang sengaja Rony kunci.

"Aku gak akan buka sebelum kamu tenang,jangan sampai orang lain tau kalo kita punya masalah yank...apa lagi kita mau ketemu mamak.Cukup kemarin aja sama mas Keenan".Rony menjeda ucapannya,dia menatap Salma yang masih memalingkan wajahnya kearah luar.

"...biasakan selesain masalah sebelum ketemu orang lain,jangan sampai orang lain ikut campur urusan kita. Aku gak mau yank...masalah rumah tangga kita cukup kita berdua yang tau,jangan pernah libatkan orang lain,apa lagi orang tua kita.Kalo kita minta saran mereka gapapa,tapi kalo ada masalah usahakan selesain berdua dengan kepala dingin".

  Salma masih diam.Dia sendiri heran, entah kenapa hari ini moodnya sangat berantakan,biasanya dia tidak sesensitif ini.Saat ini dia cuma butuh mengistirahatkan tubuhnya,agar bisa meredam rasa nyeri yang sejak tadi ia tahan.Salma mengusap pipinya yang basah sebelum memutar tubuhnya menghadap Rony.

"Maaf mas...".Ucap Salma tanpa berani menatap Rony.

"Sini....".Rony menarik pelan tangan Salma,menyuruhnya agar mendekat.

"Kita masih dimobil loh mas,gimana aku bisa gesernya?".Ucapan Salma membuat Rony sekuat tenaga menahan senyumnya.

  Sebagai kepala rumah tangga,Rony berusaha menunjukan sikap tegas nya.Dia hanya ingin agar istrinya tau batasan dalam bersikap,marah berlebihan juga tidak baik untuk kelangsungan sebuah hubungan.Rony sengaja menanamkan sejak dini prinsip berumah tangga yang sehat, tentu saja dengan mengutamakan komunikasi,agar hubungan mereka tetap terjalin harmonis.

  Rony menarik tubuh Salma agar masuk kedalam pelukannya,dia mengusap punggung Salma dengan sedikit menekan dibagian pinggang dan gerakan memutar agar nyeri yang Salma rasakan sedikit berkurang.

"Sakit yah?maaf yah udah bikin kamu nunggu lama".Ucap Rony yang masih mengusap pinggang Salma.

  Salma menyandarkan kepalanya dibahu Rony.Dia memejamkan mata, merasakan usapan Rony yang membuatnya merasa nyaman.

"Maaf mas kalo aku ngambeknya berlebihan".Lirih Salma dalam pelukan Rony.

"Gak yank...wajar kalo kamu marah, kamu tadi udah ngingeti aku biar aku nunggu dimobil,tapi aku gak dengerin kamu.Aku gak tau kalo ternyata aku masih dikenal banyak orang,kirain setelah aku jarang muncul di TV aku bakal dilupain".

"Kamu kan punya karya mas,jadi wajar kalo kamu punya banyak fans".

  Setelah itu mereka saling diam. Perlahan Rony mengurai pelukannya, tatapan mata Rony yang teduh dan senyum manis Salma membuat hati keduanya merasa tenang.Mereka seakan sama-sama mentransfer energi lewat tatapan dan senyum itu.

"Kita masuk yuk?kasian mamak sama Diva pasti udah nungguin".Ajak Salma.

"Kamu duluan aja,aku angkat barang- barang kamu dulu".Salma hanya mengangguk kemudian mereka sama- sama keluar.

  Salma masuk lebih dulu sedangkan Rony menurunkan koper Salma yang dia taruh dibagasi mobilnya.

"Assalamualaikum....".Ucapan salam dari Salma membuat Diva yang ada di kamar nya segera berlari keluar.

Semesta Merestui [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang