~29 : Acara dan Alena

108 25 6
                                    

"Kita sudah sampai."

[Name] dan BoBoiBoy keluar dari mobil mereka secara bersamaan setelah kendaraan beroda empat itu terparkir sempurna di garasi rumah besar itu. BoBoiBoy kemudian mengunci mobilnya.

"Banyak juga yang dateng." Ucap [name] sambil manik matanya meliar memerhatikan sekitar.

BoBoiBoy mengangguk sambil ikut mengedarkan pandangan matanya melihat sekelilingnya. Ada kurang lebih sepuluh kendaraan mewah yang terparkir bersebelahan dengan mobil kepunyaannya.

"Hmm. Ayo masuk." BoBoiBoy menggandeng tangan istrinya lalu mereka berdua pun berjalan beriringan ke arah pintu masuk rumah besar itu.

"Assalamualaikum!"

Pasangan pasutri itu mengucapkan salam bersama lalu melangkah masuk ke dalam rumah nilik orang tua BoBoiBoy. Mereka langsung disambut dengan sapaan dari pemilik rumah itu, Mara.

"Waalaikumussalam. Eh anak sama menantu ibu sudah sampai." Ucap Mara sambil tersenyum.

"Iya ibu. Maaf kami agak telat, tadi [name] sempat muntah-muntah saat di jalan." Sahut BoBoiBoy sambil mencium tangan ibunya.

Mara mengangguk mengerti. Ia kemudian berjalan mendekati menantu perempuannya lalu mulai memeluk tubuh wanita muda itu dengan lembut. Tangannya sempat menghadiahkan sebuah elusan sayang pada ubun-ubun menantu kesayangannya itu.

"Kamu nggak papa?"

[Name] yang masih di peluk itu hanya bisa tersenyum. "Aku baik-baik saja, ibu."

Mara ikut tersenyum mendengarkan itu. "Ayo ke ruang keluarga. Mereka semua sedang menunggu kalian." Ucap Mara.

Mereka berdua mengangguk lalu berjalan membuntuti langkah wanita setengah abad itu menuju ke ruang keluarga.

"Eh eh anak ibu sudah sampai~ sini."

Dari arah depan, tiba-tiba seorang wanita yang terlihat seumuran dengan Mara datang menerpa ke arah mereka. Ia langsung menarik [name] masuk ke dalam pelukannya.

"Iiih anak ibu udah hamil ajaaa." Wanita itu mengecup dahi putrinya.

[Name] hanya membalas pelukan itu sambil tersenyum. Matanya sempat melirik sekitar ruangan.

"Hehehe."

Sang ibu kemudian melepaskan pelukannya. "Ayo duduk kalian."

"Baiklah."

"Cie yang udah mau jadi papa mama~."

BoBoiBoy dan [name] menatap ke arah pemuda yang barusan berbicara itu dengan tersenyum malu. "Terima kasih, Blaze."

Blaze hanya mengangguk sambil meneguk minumannya.

"Bagaimana kalian tau kalau [name] sedang hamil?" Tanya Taufan sembari mengambil sepotong kue yang sudah disajikan di atas meja.

BoBoiBoy mendelik tajam pada sepupu un warasnya itu. "Kepo lu?"

"Aelah jangan negas dong pak." Sahut Solar santai.

"Diem lu. Dasar jodi." BoBoiBoy melirik Solar mengejek.

"Jodi?" [Name] membuat expresi bingung.

Pria bermanik hazel itu mengangguk sambil melebarkan senyum mengejeknya.

"Apaan tuh?"

Firasat gue nggak enak nih. Batin Solar.

"Jomblo abadi." Jawab BoBoiBoy enteng.

Solar membulatkan matanya terkejut. "Apa!?"

"Emang jodi dia. WKWKWKWK!" Blaze tertawa lepas.

Plak! Plak!

owner of my heartWhere stories live. Discover now