Zion hanya diam ketika Dokter memeriksa kakinya, tapi ia malas melihat tatapan khawatir dari Sebastian, Altas, Arion dan Zeon.
Dokter Lian kaget saat Zion menatapnya sinis, namun ia tau apa yang membuat Zion menatapnya seperti itu.
"Maaf tuan muda... Sepertinya kaki kanan Tuan muda memang kembali terluka" Ucap Lian.
"Maksudmu?" Tanya Altas.
"Begini.. kaki kanan tuan muda Zion memang masih belum sepenuhnya pulih, apalagi tulang kaki yang retak memang dikaki sebelah kanan... Jadi kaki tuan muda harus kembali memakai perban atau Gips agar tuan muda sedikit tak merasakan ngilu jika bergerak" Jelas Lian.
"Pakai Gips saja, agar Zion tak merasakan sakit" Ucap Altas.
"Baiklah" Balas Lian.
"Gips?? Bukannya untuk patah tulang" Ujar Zion.
"Sama saja.. dan kamu diam, Daddy ga mau kamu kesakitan kaya tadi" Ucap Altas.
Zion mendengus malas, kalo pake Gips yang ada dia jadi susah gerak... Dahlah cape pikirnya.
"Maaf tuan muda, tapi Gips kaki bukan hanya untuk patah tulang saja... Karena Gips kaki bisa untuk menopang tulang dan sendi yang patah, retak, atau cedera pada pergelangan kaki dan kaki" Jelas Lian tersenyum.
"Ya" Sahut Zion acuh.
"Berapa lama Zion harus pake Gips kaki, Dok?" Tanya Zeon kepo.
"Umumnya memakan waktu 1-3 bulan, tergantung faktor yang dialami pasien" Jawab Lian.
"Berarti Zion ga bisa sekolah dulu dong" Ucap Zeon.
"Bisa, tapi dirumah" Sahut Lian santai.
"Terus-terus kalo Gips nya udah dilepas... Zion bisa langsung jalan biasa ga, Dok?" Tanya Zeon lagi yang sangat kepo.
"Tuan muda Zion bisa berjalan normal atau biasa... Setelah beberapa Minggu, tapi kalo tuan muda Zion sudah mulai terbiasa pasti pemulihannya cepat juga" Jawab Lian sabar.
"Ohh--".
"Berisik" Potong Zion saat Zeon mau ngomong lagi.
"Maaf kan gue kepo" Timpal Zeon.
Akhirnya kaki kanan Zion sudah memakai Gips kaki, jadi sekarang Zion hanya berbaring dikasur saja... Dan sesekali Zeon datang bergantian dengan Arion.
"Zion~" Panggil Zeon mendayu.
"Najis" Kata Zion pelan.
"Gitu amat... Kit heart gue" Ucap Zeon sendu.
Namun bukannya merespon Zion justru malah memejamkan matanya, agar ia tak melihat wajah menyebalkan Zeon.
"Halah ga usah so-soan merem Lo.. gue tua Lo ga tidur, dah paham... Contoh waktu itu, Lo juga pura-pura tidur pas gue dateng" Cerocos Zeon.
Zeon duduk disamping Zion, ia menatap lekat wajah Zion... Ternyata mereka cukup mirip, ia merasa bercermin.
"Zi, lo ga kangen gue?" Tanya Zeon.
"Zi, serius lo ngacuhin gue gini... Gue ga tau apa yang lo alamin, tapi please.. ayo buka lembaran baru dan ayo bareng-bareng lagi... Kita mulai dari awal--".
"Ga minat" Potong Zion.
"Oke... Terserah, tapi kalo ada apa-apa bilang aja sama gue" Ucap Zeon.
Entah kenapa Zeon terlintas ide cemerlang, tapi ia takut Zion bakal tantrum dan lebih parah, dia bisa dilempar bas bunga atau semacamnya tapi...
Zion membuka matanya saat Zeon memeluknya erat, bahkan tangannya ditahan oleh tangan Zeon... Dan pula ia sudah sangat susah bergerak, jadi ketika Zeon memeluknya ia benar-benar menjadi lebih susah gerak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi : The Death I Want
РазноеNOT BXB !!! - Kalo ga suka, skip aja ya - "Terimakasih karena kehadiranmu, membuat kematian yang ku inginkan terwujud" - Zion Jersey Daviandra. "Keinginan kita sama, tapi kenapa hanya keinginanmu yang terwujud" - Danu Danuarta. * Jangan lupa kasih...