* DAVI'S HOSPITAL *
Akhirnya Arion dan Ryu sampai dirumah sakit, dengan cepat Ryu membuka pintu belakang lalu membantu Arion yang menggendong Zion.
Ada beberapa suster dan dokter yang langsung menyambut mereka, Arion membaringkan tubuh Zion dibrankar.
Beberapa suster tadi langsung mendorong brankar ke UGD, diikuti oleh Arion dan Ryu, setelah sampai di UGD Dokter langsung memberi penanganan pertama untuk Zion.
"Maaf tuan, silahkan tunggu diluar" Ucap salah satu suster.
"Baik" Balas Ryu.
Zion sudah berada diruang UGD untuk ditangani, sedangkan Arion dan Ryu menunggu diluar, sambil terus berdo'a agar Zion bisa bertahan dan selamat, walau sedikit peluang Zion untuk selamat dengan luka fisik yang begitu banyak.
"Aku yakin Zion kekurangan banyak darah" Ucap Ryu.
"Ya, aku tau" Balas Arion khawatir.
Keduanya masih stay menunggu Zion yang masih ditangani, bahkan Arion penasaran kenapa dokter sangat lama memeriksa Zion.
"Arion!!".
Merasa dipanggil Arion langsung menoleh kearah suara, dan ternyata itu sang Daddy, mommy dan adik-adiknya yang lain.
"Dad, Zion..." Lirih Arion, kala pria dewasa itu atau Altas Jersey Daviandra memeluknya.
"Sekarang bagaimana kondisi Zion?" Tanya Altas.
Namun Arion hanya diam tak mampu menjawab pertanyaannya sang Daddy, bahkan Ryu ikut terdiam membisu sambil menundukkan kepala.
"Arion, jawab Daddy... Bagaimana kondisi Zion?" Tanya Altas lagi.
"Rion, mana Zion, mana Zion kita!?"
Pertanyaan bertubi-tubi itu datang dari sang mommy Maria Calista Daviandra, lagi-lagi Arion tak mampu menjawab tubuhnya hanya meluruh ke lantai dengan matanya yang terus menitihkan air mata.
"Arion! Jawab mommy !! Dimana Zion kita!!"
Sentak Maria saking paniknya, hingga ia tak sadar menaikkan nada bicaranya, perasaannya benar-benar tak karuan kala tak mendapat jawaban dari anak sulungnya.
Ketika Arion akan menjawab, tiba-tiba pintu operasi terbuka dengan cepat Arion berdiri menghampiri dokter.
"Dok, bagaimana keadaan adik saya, Dok jawab DOKTER, JAWAB!!!" Tanya Arion dengan suara tinggi di akhir ucapannya.
Dokter yang menangani Zion, hanya bisa diam lalu menghela nafasnya pelan.
"Sebelumnya saya meminta maaf,, tuan muda Zion dinyatakan koma karena sempat henti jantung--",
Sebelum melanjutkan ucapannya, Altas lebih dulu mendorong dan mencekik leher dokter bernama Lian itu dengan kuat.
"JAGA BICARAMU LIAN !!! Karena itu tidak mungkin terjadi!! Zion pasti baik-baik saja!!" Bentak Altas yang tak terima akan ucapan Lian.
Sedangkan yang lainnya hanya terdiam mematung, terutama Maria ia merasa dunianya runtuh seketika setelah mendengar jika Zion kritis hingga dinyatakan koma.
"Hikss.. tak mungkin.. Zion ku hikss".
Pecah sudah tangis Maria dipelukan Arion yang kini mencoba menenangkan sang mommy, sedangkan Ryu hanya bisa melihat itu semua dengan perasaan takkaruan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi : The Death I Want
AlteleNOT BXB !!! - Kalo ga suka, skip aja ya - "Terimakasih karena kehadiranmu, membuat kematian yang ku inginkan terwujud" - Zion Jersey Daviandra. "Keinginan kita sama, tapi kenapa hanya keinginanmu yang terwujud" - Danu Danuarta. * Jangan lupa kasih...