Bab 23

2.9K 249 38
                                    
























Altas dan Zion sudah kembali ke hotel, mereka juga sudah bersih-bersih... Tak lupa Altas mengajak Zion untuk makan malam, yang dibawakan oleh Gustav.

"Sekarang kamu istirahat, selamat malam" Ucap Altas.

"Ya" Balas Zion.

Altas hanya bisa tersenyum dengan jawaban Zion, ia mengusap kepala Zion... Setelah Zion terlelap Altas langsung keluar dari kamar Zion, sebelum menutup pintu Altas kembali menoleh kearah Zion yang sudah tertidur.


Mendengar suara pintu tertutup Zion membuka matanya, kali ini ia hanya menatap kosong kamar hotel itu... Zion mendudukkan dirinya lalu berjalan kearah balkon kamar, ia menatap pemandangan pantai lewat jendela kamarnya... Tatapan Zion sulit diartikan, ia hanya berdiri diam memandang suasana malam diluar kamar.

"Zi.. gue nyerah, ternyata gue ga bisa... Rasa sakit yang udah gue kubur, sekarang kembali dan terus menganggu pikiran gue" Lirih Danu.

"Maaf Zion... Tapi gue ga sekuat dulu, rasa sakitnya terus datang... Maaf".




Zion berjalan kearah pintu, ia berdiri sebentar sebelum membuka pintu kamar itu... Tanpa peduli sekitar Zion berjalan menuju lift untuk turun kelantai bawah.

Setelah sampai dilantai dasar hotel, Zion mengedarkan pandangannya ke sekitar, ada beberapa yang pelayan hotel yang berjalan sesuai dengan pekerjaan mereka.

Zion berjalan santai melewati beberapa pekerja disana, ada beberapa yang bertanya namun tak direspon oleh Zion... Ia memilih acuh dan terus berjalan keluar dari area hotel.

Namun ketika sedikit lagi sampai digerbang hotel, Zion melihat beberapa Bodyguard yang berjaga bersama empat security hotel.



Akhirnya Zion memilih jalan pintas, ia langsung berjalan kearah belakang hotel... Dan ia melihat ada gerbang kecil disana yang langsung tembus ke area pantai.

Zion menoleh kearah belakang, tak ada siapapun... Zion langsung berjalan kearah pintu itu, dengan cepat ia membukanya yang sama sekali tak dikunci.

"Aneh... Tapi baguslah" Ucap Zion.



Zion sudah keluar dari pintu tadi, ia kembali berjalan kearah pantai... Ini sudah tengah malam yang mana pantai sudah sangat sepi tak ada orang satupun, hanya ada cahaya dari lampu jalanan yang menerangi jalan dan bibir pantai.

Kini Zion berdiri dibibir pantai, ia menatap laut dihadapannya dengan tatapan kosong... Pikiran dan hatinya sedang kacau, namun bukan Zion melainkan Danu.


Danu kini hanya bisa berdiam diri dengan pikiran yang bergemuruh, banyak hal-hal menyakitkan yang ia ingat kembali... Padahal baru saja ia mengatakan akan menjaga dan melanjutkan hidupnya dengan raga Zion.

Namun niatnya tak berjalan sesuai ucapannya, karena Danu teringat rasa sakit dan penderitaannya yang sudah lama ia buang dan kubur dalam-dalam... Sekarang rasa sakit dari penderitaan lamanya, kembali terbuka dan terngiang-ngiang dikepalanya bak kaset rusak.








🌼🌼🌼



"Apa salah Danu, Bu?" .

"Salah kamu adalah lahir ke dunia ini!!.. gara-gara kamu lahir hidup saya menderita, Danu!".

"Tapi ibu yang memilih ngelahirin Danu".

"Ya, dan saya menyesal karena melahirkan kamu.. anak sialan!!".

"Bu..."

"Cukup Danu, sekarang keluar kamu dari rumah saya!! Kamu bukan anak saya lagi... Dan saya harap kamu mati, agar hidup saya tenang dan bahagia"

Transmigrasi : The Death I WantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang