Bab 20

3.6K 312 67
                                    



























Zeon dan kawan-kawan masih menemani Zion, mereka bermain game bersama, makan siang bareng dan banyak lagi yang penting Zion ga kesepian.

"Zi, besok sekolah?" Tanya Niko.

"Nik, besok libur" Ucap Astra.

"Lah iya" Sadar Niko menepuk keningnya

"Niko mah terlalu rajin untuk aku yang pemalas" Ujar Rizki.

"Fakta" Sahut Astra.

Mereka ketawa ngakak, apalagi wajah masam Niko... Kan dia lupa kalo besok libur sekolah, kenapa teman-temannya selalu seperti itu... Niko berpikir sepertinya dia harus mencari teman baru.

Akhirnya setelah puas bermain bersama dari siang sampai sore, Xander, Astra, Niko dan Rizki pun pamit pulang... Bukan karena takut pulang terlalu malam, tapi mereka diusir oleh Zeon agar cepat pulang.


"Zion, kenapa lo ga mau deket-deket sama gue sih" Keluh Zeon.

"Lo bau" Kata Zion datar.

Dengan cepat Zeon langsung memeriksa kaos yang ia pakai, ia mendengus kedua ketiaknya dan harum ga bau pikirnya... Lalu ia mendengus kaosnya dan tetap ga bau.. Zeon memincingkan matanya, lalu mengusak-ngusak rambut Zion sampai acak-acakan.

"Kalian sedang apa?" Tanya Altas.

"Zion nyebelin Dad, dia bilang Zeon bau... Tapi Zeon periksa badan Zeon ga bau" Adu Zeon.

"Zion" Panggil Altas.

"Y" Jawab Zion santai.

"Tuh kan Dad, dia nyebelin banget sumpah" Kesal Zeon.

Altas hanya bisa menggelengkan kepalanya akan kedua anak kembarnya itu, tapi ia jadi teringat dengan Devanno dan Devinna... Lantas ia mengirimkan pesan kepada Maria, untuk menanyakan kabar kedua anak bungsunya.

Sementara itu Zeon dan Zion malah anteng ngemil sambil nonton TV, bahkan mereka tak menyadari jika Sebastian sudah duduk bersama mereka.

"Jangan terlalu serius".

"Argh!!" Kaget Zeon mengelus dadanya.

Zeon menatap horor Sebastian yang duduk disampingnya, lihatlah wajah datar dan menyeramkan itu... Zeon mendengus kesal, ia langsung mendelik.... Diam-diam Sebastian tersenyum lalu tangannya terangkat untuk mengusap wajah Zeon.

"Opa!! Ihh~" Rengek Zeon, lalu mendempetkan badannya ke badan Zion.

"Awas" Kata Zion.

"Wlee~".

"Kenapa kalian tak bisa akur hmm" Ucap Sebastian.

"Zion tuh yang sok es batu" Tuduh Zeon.

"Lo aneh" Sahut Zion kesal.


Dengan cepat Sebastian menarik Zeon lalu memeluk erat cucunya itu, sedangkan Zeon kaget plus sesak sebab Sebastian seperti tengah mencekiknya bukan memeluk.

"Diam" Tekan Sebastian.

"Lepas... Zeon ga bisa.. naf..fas" Sesak Zeon.

"Hmm" Dehem Sebastian melepaskan pelukannya, yang membuat Zeon langsung meraup oksigen agar nafasnya kembali normal.



Kini keluarga bahagia minus itu tengah menikmati makan malam bersama, Arion juga  ikut bergabung padahal ia baru saja pulang kuliah.

"Bang, kata Daddy besok kita ke pantai bareng-bareng" Ucap Zeon.

Transmigrasi : The Death I WantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang