How I know you

55 34 9
                                    

Helloo lagi.. My dearest reader..
Udh bab 7 nih..
Hari ke-7, nih.. penulis pensi vol12 tetap semangat, ya .. 💪❣️

AESTHETIC ENGLISH


Seorang pemuda memasuki kamar yang Iry tempati.


Iry menarik alis ke atas tak menyangka pemuda yang ia tabrak waktu itulah yang menyelamatkannya.

"Kau?!" seru Iry tak menyangka. Pemuda itu diam di tempat.

"Kamu mengenalnya, dear?" tanya nenek.

"Tidak... Tapi, kami sudah bertemu 2 kali. Pertama kali bertemu, aku tidak sengaja menabraknya saat melarikan diri dari para penjahat itu." jelas Iry.

"Oh... Begitu!"

Sang nenek lalu berdiri.

"Kalian berkenalan lah dulu! Nenek akan membuatkan makan siang. My dear... Habiskan dulu roti dan susumu, ya! Setelah itu mandilah! Ada beberapa helai baju putriku jika kau tak keberatan memakainya," kata sang nenek.

"Mm... Baiklah... Terima kasih, nek.." seru Irylina semangat.

Nenek ikut tersenyum.

"Nnnn... Senyummu manis sekali, dear.." seru nenek sambil mengelus pipi Iry.

Iry tersenyum lagi.

Lalu nenek berbalik pergi menuju pintu, dimana seorang pemuda masih bertengger di tengah pintu.

Nenek mendongak menatap pemuda yang tinggi menjulang itu. Mungkin tingginya sekitar 180cm.

"Minggir kau, tiang listrik!" Seru sang nenek menyadarkan pemuda itu.

Pemuda itu segera menyingkir dan masuk ke dalam kamar. Nenek kemudian berlalu pergi sambil menepuk lengan pemuda itu.

"Berkenalanlah dengan baik!" bisik sang nenek.

Pemuda itu tetap diam dan memasang wajah datar.

.
.
.

Krik.. krik.. krik...

5 menit...

Diam dan canggung...

Tidak ada salah seorang pun dari mereka yang berniat memulai pembicaraan.

"Mm... Terima kasih sudah menolong ku!"

Akhirnya Iry yang masih di tempat tidur, membuka suara.

"Mm.. " jawab pemuda itu sambil mengangguk sekali.

"Aku mendengar suara-suara sebelum pingsan. Apa kau yang memukuli kedua orang itu?" tanya Iry lagi.

"Mm .."

Lagi-lagi jawaban pemuda itu sambil mengangguk.

Oh... Sudahlah!

Siapapun yang bersama pemuda ini pasti akan mati bosan. Jawabannya hanya "Mm.. Mm.." saja.

"Oh, ya! Bagaimana caramu membawaku kemari?" tanya Iry lagi.

Mungkin dengan pertanyaan yang bukan jawaban 'ya' atau 'tidak' dia akan bicara.

"Tidak mungkin terbang!" jawabnya datar.

Oh, bagus!

Dia mulai buka suara, tapi... Itu humor atau bukan? Wajahnya saja sedatar papan triplek!

"Maksudku... Misalnya kau membawaku dengan motor---"
"Jatuh!"

Ucapan Iry segera dipotong pemuda itu. Mata Iry mengerjap 2 kali lalu segera sadar sambil mengangguk-angguk mengerti. Tak mungkin pakai motor karena ia pasti jatuh. Berarti pakai mobil atau digendong sampai ke tempat ini, ya?

Aesthetic English ~END~ SEGERA TERBIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang