Hello, my dearest reader..
Bab 20..
Day 20.. grup penulis pensi vol12..
Kita hitung mundur, nih..
Tetap semangat, ya..Buat para pembaca..
Happy reading..
🤗❣️AESTHETIC ENGLISH
"Aku rasa Dyfrigh tidak begitu peka kalau kau sedang menarik perhatiannya," ujar Ismy yang saat ini sedang berbaring di sofa toko buku sambil memakan cemilan.
"Siapa juga yang menarik perhatiannya! Suka bukan berarti dia harus tau, kan?" Protes Iry.
"Kau sendiri yang bertanya, bagaimana caranya menunjukkan kalau kau suka tanpa dia tau!" balas Ismy.
Iry melepaskan kain lapnya dan mendesah sambil mendongakkan kepalanya keatas.
"Ismy.. kurasa aku orang yang tidak pantas menikah!" Lirihnya sedih.
"Kenapa?" Ismy segera bangkit dan duduk.
"Aku punya penyakit endometriosis yang katanya sulit hamil. Jadi, aku tidak akan pantas untuk siapa pun!" Iry melanjutkan mengelap vas-vas putih dengan wajah menunduk.
"Hei, jangan bilang begitu! Banyak kok pasangan sekarang yang memutuskan untuk child free," ucap Ismy.
Lalu dia menyeringai nakal, "dan yang kau katakan itu juga belum tentu! Coba saja!"
Iry segera berbalik sambil melotot.
"Mulut mu!"Ismy hanya tertawa kecil.
"Kau sendiri? Bagaimana hubunganmu dengan Ivander?" tanya Iry.
"Hubungan apa? Kami hanya sahabat baik sejak kecil," jawab Ismy dengan nada sedikit sedih sambil mengelus kepala Daisy yang mendengkur manja di atas meja kecil di samping sofa.
"Siapa yang bilang pertemanan adalah awal sebuah hubungan?" Iry bertanya dengan nada mengejek.
Ismy terdiam. Ia menatap Ivander yang berada di dalam kafe sedang melayani pengunjung, seorang gadis cantik, ia selalu menggoda gadis-gadis cantik dengan kalimat bualan-nya yang membuat para gadis itu senyum-senyum sambil tersipu malu.
"Hhh... Apa kau ingin punya pacar seperti itu?" Ismy bertanya sambil menghela nafas lelah.
Iry menoleh ke arah Ivander yang sedang menggoda para gadis sambil membuat kopi.
"Kau cemburu?" Iry menggoda sambil tersenyum mengejek.
Ismy hanya memutar bola matanya malas.
.
.
.Iry sedang menyusun buku di etalase dekat jendela saat ia melihat perawat datang bersama nenek Charley yang duduk di kursi roda.
Ia tersenyum lalu mengambil bungkusan makanan kucing dan segera keluar menemui mereka.
"Nenek Charley..'' sapa Iry semangat.
"Halo, Iry... Aku datang bermain.." seru nenek Charley ikut bersemangat.
Iry menatap perawat di belakang nenek. "Oh.. panggil saja aku Jane."
Iry tersenyum lalu mengajak nenek duduk di kursi depan toko.
Mereka membantu memapah nenek berpindah duduk dari kursi roda ke kursi.
"Apa kaki nenek sakit?" Iry bertanya dengan khawatir karena nenek memakai kursi roda.
"Tidak. Kaki nenek sudah lemah. Akan lebih nyaman jika jalan-jalan dengan kursi roda." Perawat Jane menjelaskan dan Iry mengangguk mengerti.
Meow... Miaw... Mew...
KAMU SEDANG MEMBACA
Aesthetic English ~END~ SEGERA TERBIT
Teen FictionIrylina... Seorang gadis 18 tahun yang bersusah payah kabur dari pernikahan paksa yang di atur oleh ibu tirinya.. Dalam pelarian yang tak pernah tenang, suatu hari Irylina dipertemukan dengan seorang pemuda bernama Dyfrigh.. Bersama pemuda itu, Iryl...