Trust Building

45 25 16
                                    

Hello.. my dearest reader..
Bab 11..
Day-11 event pensi kita.. tetap semangat ya..
Vote and comment jangan lupa, ya..
🤗❣️

AESTHETIC ENGLISH

Klik...

Iry membuka pintu jendela ruang makan dan menopang kedua lengannya di jendela.

Tampak langit gelap dengan sedikit pendar orange yang masih malu-malu bersembunyi di balik bukit.

Hari ini ia ingin bangun lebih awal. Berniat memulai hari yang baru, setelah akhirnya bisa berdamai dengan diri sendiri.

"Kau bisa, Iry... Ayo, kita buka lembaran baru kehidupan kita!"
Iry menyemangati dirinya sendiri. Jika bisa, dia ingin sekali memeluk dirinya sendiri.

Ia menghirup aroma pagi dalam-dalam lalu menghembuskan nafas dengan pelan. Rasa damai terasa memenuhi hatinya.

Apapun yang akan terjadi selanjutnya, akan dia hadapi dengan kuat.

Tiba-tiba ia merasa ada orang di belakangnya..

"Iry,"

"Waaaaww" teriak Iry sambil memegang dadanya, kaget.

Bagaimana tidak kaget?
Dengan pencahayaan yang redup hanya lampu dari ruang tengah, ada sesosok putih di tengah pintu.

"Dyfridge," seru Iry.
Ternyata itu Dyfrigh dengan hoodie putihnya.

"Dyfrigh!"
Ayolah! Sampai kapan gadis ini akan memanggilnya 'kulkas'?

Iry menghela nafas sebal.

"Kenapa tidak tidur?" tanya Dyfrigh.

"Sudah 5 hari nenek menyuruhku bed rest. Aku bosan.. lagian, aku sudah sembuh. Aku juga ingin membantu.. tidak mungkin aku tinggal disini dan tidak membantu apa pun," jawab Iry sambil mendesah lelah.

Dyfrigh diam berpikir.

"Mau ikut lari pagi?" tanya Dyfrigh segera disambut senyuman lebar oleh Iry.

Gadis itu mengangguk semangat lalu segera berlari ke kamar dan memakai  Hoodie biru muda milik putri nenek. Ya.. nenek memberikan semua baju putrinya untuk Iry. Sayang jika tidak terpakai, kata nenek.

.
.
.

Mereka lari pagi dari rumah ke taman yang berjarak 5 menit.

Sampai di taman, mereka berlari kecil melewati jalan setapak. Iry berhenti dan langsung terpaku.

Di depannya, sebuah danau dengan pantulan cahaya matahari pagi. Beberapa angsa berenang berpasangan di tengah danau. Di tepi danau berbaris kursi-kursi taman tempat untuk pengunjung bersantai sambil menikmati pemandangan danau. Rumput hijau yang rapi, pohon yang rindang...
Oh... Iry sangat kagum dengan pemandangan ini.

Dyfrigh yang terus berlari tidak menyadari Iry tertinggal. Begitu ia berbalik, gadis itu sudah tidak ada lagi di belakangnya.

Jantungnya berdetak kencang, takut terjadi sesuatu pada Iry. Ia segera mencarinya.

Aesthetic English ~END~ SEGERA TERBIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang