Betrayal

42 25 22
                                    

Hello, my dearest reader..
Bab 21..
Day 21.. semakin dekat menuju garis akhir.. tetap semangat dan pantang menyerah.. kita bisa...

Buat para pembaca..
Happy reading, ya..
🤗❣️

AESTHETIC ENGLISH

Seorang wanita menatap pemandangan kota dari jendela kantornya. Terlihat sorot kebencian dari matanya.

"Kali ini kau tidak akan bisa lari lagi, Irylina!"

Ya... Dia Hellena... Dengan senyum iblisnya.

.
.
.

Tling...

"Yo.. semua.. aku datang!"
Seorang pemuda bernama Sammy menyapa semua orang di Aesthetic English. Sammy adalah salah satu teman Ivander yang ikut serta dalam acara live music.

"Yo.. bro Sam.." sapa Ivander dari dalam kafe. Ia segera membuka pintu kaca penghubung toko buku dan kafe, Lalu saling menyapa.

"Yo.. Ismy! Kau terlihat cantik dengan pastry di tanganmu itu!" serunya saat melihat Ismy yang baru keluar dari dapur kafe.

"Yo.. Samyyy.." sapa Ismy malas sambil menyusun pastry yang ia bawa ke rak etalase.

Sammy tertawa kecil.

"Kau mau kopi, bro? Atau latte?" tawar Ivander sambil merangkul bahu sahabatnya menuju ke kafe.

Saat mencapai pintu, dia kembali mundur saat melihat Iry yang baru turun dari tangga.

"Hai, bunny... Kau cantik sekali.. mau makan malam bersama malam ini?" goda Sammy sambil menampilkan senyuman terbaiknya.

"Ooo... Dyfrigh! Kelinci mu digoda buaya darat!"

Ismy berseru sambil berjalan santai menuju toko buku.

Slash.. dugh... Akh...

Tiba-tiba, entah dari mana datangnya sebuah bola kasti mendarat tepat di kepala Sammy.

Ia segera celingak-celinguk melihat ke segala arah. Darimana datangnya bola itu? Siapa yang melemparnya?

Ia mengelus kepalanya, dan benjolan sebesar bola pingpong segera tumbuh di kepalanya.

"Rasakan! Enak saja menggoda kelincinya Aesthetic English!" ejek Ismy sambil kembali ke kafe dengan buku resep pastry di tangannya.

Ivander bahkan ikut menertawainya.

"Aha.. ha.. ha... Sudah, bro. Ayo, kita minum kopi saja!" ajak Ivander sambil merangkul bahu sang sahabat.

Sementara Iry yang tidak tahu-menahu apa yang terjadi hanya mengangkat bahu lalu melanjutkan aktivitas nya.

.
.
.

Tim Aesthetic English sedang berkumpul bersama di lantai 2 untuk melakukan evaluasi akhir bulan.

"Penjualan bulan pertama kita hasilnya cukup bagus. Jika terus seperti ini atau meningkat, maka dalam 3 bulan kita sudah bisa melewati Break Even Point'." Dyfrigh menjelaskan setelah melihat hasil penjualan 1 bulan pertama ini.

Break Even Point adalah titik impas dimana keuntungan yang didapatkan mempunyai nilai setara dengan biaya/modal yang dibutuhkan dalam suatu usaha. Atau lebih mudah lagi disebut balik modal.

"Mm.. bagus sekali. Yang perlu kita lakukan sekarang lebih meluaskan promosi," kata Ismy.

"Perhatikan juga pelayanan! Pelanggan akan terus kembali jika pelayanan mu bagus!" Ivander menambahkan.

Aesthetic English ~END~ SEGERA TERBIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang