Last sorrow

45 30 22
                                    

Hello, my dearest reader..
Bab 8 hari ini.. artinya hari ke-8 pensi kita..
Penulis pensi vol12.. tetap semangat ya.. 💪💪💪
❣️

AESTHETIC ENGLISH

Wangi sabun menyeruak memenuhi ruangan saat Irylina keluar dari kamar mandi.

Iry mendesah lega sambil memejamkan matanya. Akhirnya ia bisa mandi dengan bersih lagi. Kapan terakhir dia mandi dengan benar? Mungkin 3-4 bulan yang lalu saat sang Papa masih ada. Waaaaww...

Ia berjalan sambil menggosok rambutnya dengan handuk. Mengamati rumah ini.

Kalau ia tidak salah, ukuran ruangan di lantai 3 ini sekitar 6mx15m. Di ujung kanan ada ruangan kosong yang bersebelahan dengan dapur. Di ujung kiri, ada kamar mandi, disampingnya tangga, lalu kamar tidur. Dan semuanya kosong. Hanya ada tempat tidur. Jika ini memang rumah nenek itu, kenapa kosong, ya?

Saat hendak masuk ke kamar, aroma harum masuk ke penciumannya. Iry segera mengelus perutnya yang berteriak lapar.

Ia menuju dapur, dan ruang kosong di samping dapur itu kini memiliki meja makan dan kursi. Diatasnya sudah ada beberapa macam masakan rumahan. Iry sedikit terharu.

"Makan!"

"Waaa..."

Iry reflek berbalik setelah terkejut.

"Hoh!! Dyfridge... Kumohon jangan tiba-tiba ada di belakangku! Lama-lama kau akan kukira hantu!" seru Iry sambil mengelus dada.

Dyfrigh merenggut lagi.

Bagus! Setelah 'kulkas' kini dia jadi hantu.

Habisnya, tadi dia melihat Iry hanya diam terpaku di tengah pintu sambil melihat makanan di atas meja tanpa berniat masuk.

Dyfrigh masuk duluan ke ruangan itu lalu duduk tanpa memperdulikan Iry. Dengan tatapan datarnya.

"Orang ini dingin sekali,sih?!" gumam Iry dengan suara kecil.

Iry ikut masuk dan duduk di kursi berseberangan dengan Dyfrigh.
Ia celingak-celinguk mencari sesuatu.

"Mana nenekmu?" tanya Iry.

"Pulang," jawab Dyfrigh sambil menyuap makanan ke mulutnya.

"Hah? Kau bilang ini rumah nenek?" tanya Iry bingung.

"Sewa!" jawabnya singkat, padat, jelas.

Iry membentuk huruf 'O'.

Jadi, rumah ini milik nenek, dan kau menyewanya.." Iry mengambil kesimpulan.

"Mm.."

Wah?! 'Mn.. Mm.." lagi..

Iry mengangguk -angguk mengerti.

Iry menatap berbinar pada makanan di depannya, lalu ia mengambil sendok.

"Selamat makan.." serunya sambil tersenyum pada Dyfrigh lalu mulai makan.

Dyfrigh yang Baru akan memasukkan makanan ke mulutnya, terperangah. Terpaku sejenak, lalu dengan canggung membalas ucapan Iry barusan.

Aesthetic English ~END~ SEGERA TERBIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang