09

549 71 15
                                    

"Arip kok bilang kita ngedate ya?"

"Dia mah semua yang mau jalan juga dibilangnya ngedate. Orang kadang gue mau beli makan aja dia bilang mau ngedate."

"Hmm." April mengangguk paham, mengunyah pelan-pelan salad sayur yang sebenarnya pesanan Mario. Menu yang Mario pesan terlihat lebih enak karena warnanya warna-warni. April baru tau kalao salad sayur ternyata seenak itu. Apalagi menu pesanan Mario ini. "Apa tadi ini namanya?"

"Salad Mexican chicken taco gitu? Lupa. Lo suka?"

"Suka!"

"Gue bisa bikinnya."

"Serius?"

"Kapan-kapan ya?"

"Hum, hum." menganguk saja, karena April sudah menyuap satu suapan lagi makanan dari piring Mario. "Makan ini tapi kenyang gak Yo?"

"Ya gak begitu sih, kan dibarengan sama yang lain. Kalo gue ya. Soalnya kalo bikin porsi banyak buat sekali makak gitu, gue malah bosen makannya."

"Ooh~" mengangguk lagi. "Ini alpuketnya juga lembut banget. Gak lembek, tapi lembut."

"Mau gue pesenin lagi gak?"

Baru ini April menggeleng, "Sorry, gue makanin terus."

"Ya gak papa, gue udah keisi sama nasi yang tadi. Gue pesen lagi ya? Atau mau coba yang lain?"

Menggeleng lagi. "Kapan-kapan lagi deh."

"Ya udah."

"Yo, kalo pecel sama karedok gitu termasuk salad bukan?"

Mario sontak tertawa, "Peanut sauce gitu ya?"

"Iya kan! Tapi lo suka gak kalo itu?"

"Suka aja kok. Lebih suka karedok tapi, apalagi yang terong buletnya itu."

"Yang suka ada di lalapan itu kan?"

"Iya, yang ijo. Itu enak banget kalo di karedok. Lo sula gak kalo itu?"

"Suka doong~ yang gak gue suka cuma pedes yang pedes banget, sisanya oke!"

"Kapan-kapan gue bikinin deh."

"Apaan? Karedok?"

"Salad ini. Lumayan buat ganjel makan siang Pril. Nanti bisa gue anter. Gue kan semester ini sama semester depan ke kampusnya jarang-jarang."

"Oh iya ya." April doromg piring salad Mario, tanda sudah selesai Mario bisa menghabiskan, April juga masih harus menghabiskan makanannya.

Berbagi makanan begini sudah bukan hal aneh untuk April juga Mario. Kadang sengaja pesan tiga menu. Dua pesanan mereka masing-masing, satunya untuk makan bersama-sama. Salad yang ini juga demikian, meski kali ini Mario yang pesan karena April hanya iya-iya saja sibuk memilih minuman kopinya.

Porsi makan keduanya bisa dibilang memang banyak, terlebih Mario. Malah aneh kalau tubuh sebesar Mario tapi porsi makannya dikit. Bahu Mario itu lebar, jadi tubuhnya terlihat besar. Sudah gitu, Mario juga tinggi. Meski tidak setinggi yang masa lalu itu, tapi tetap jauh lebih tinggi dari April.

Untuk ukuran laki-laki, tubuh April ini memang kecil, bukan yang kurus-ceking, ya kecil saja, kalau dipegang masih kerasa dagingnga kok bukan tulang doang. April ini padahal makannya banyak, sampai suka dibilang cacingan, padahal mah bukan, kalau cacingan kan lemah, letih, lesu, lunglai, nah ini April tidak, memang tubuhnya tidak bisa besar saja kali?

April bilang turunan ibunya, mungkin memang benar. Karena waktu Mario lihat foto keluarga April, ya benar.. ayahnya tegap tinggi, dan ibunya kecil mungil, sama seperti April.

Avenoir (BL19+) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang