6. Sick 🤢

1.3K 3 0
                                    

Setelah mandi bersama, Ara kini berada di atas kasur dengan masih memakai handuk. Karena Arga sedang menuju walk in closet memilih pakaian untuk Ara. Sejak tadi bangun pagi, sejujurnya Ara mulai merasa tidak nyaman dengan kondisi tubuhnya. Lemas, bagian bawah yg sakit, dan perut yg terkadang keram.

Keterdiaman Ara rupanya mulai disadari oleh Arga, sejak mandi tadi Ara cenderung lebih diam. Arga kira ini karena efek kegiatan semalam yg melelahkan, namun melihat wajah pucat sang tunangan tentu saja ia khawatir.

"Kenapa sayang? Ada yg sakit?" Tanya Arga setelah masuk kamar dan mulai memakaikan baju ke Ara.

"Enggak kok kak, lemes aja rasanya pengen tidur" Ucap Ara berusaha menutupi kram yg saat ini ia rasakan perut.

"Beneran nggak papa? Makan dulu ya!! Abis itu baru tidur lagi" Bujuk Arga mengelus pipi Ara dan hanya di balas anggukan.

Arga lalu menggendong Ara menuju dapur untuk sarapan bersama. Untungnya para  Art sedang izin keluar, jadi Ara tidak perlu malu dengan bekas kissmark disekujur tubuhnya.

Arga dengan telaten menyuapi Ara, karena sejak tadi Ara hanya diam memejamkan mata, menyenderkan kepala di dada Arga dan menerima hanya sedikit suapan.

"Udah!!kenyang" Kata Ara saat merasa kenyang.

"Dikit lagi sayang, kamu baru makan beberapa suap lo" Bujuk Arga lagi.

"Ngggh, nggak mau!!" Kata Ara menenggelamkan wajahnya di leher Arga.

°°°

Setelah sarapan bersama, Arga dan Ara memutuskan untuk menonton tv bersama dengan Ara yg berada di pangkuan Arga. Sambil menikmati buah-buahan yg sebelumnya sudah dikupas oleh Bi Siti.

Sebenarnya hanya Ara yg fokus menonton, sedangkan Arga sesekali mengecek pekerjaannya lewat telpon dan mengelus perut Ara.

Sebenarnya kram yg dirasakan Ara belum juga mereda, bahkan terasa lebih sakit. Namun Ara berusaha untuk menahannya, dan berharap rasa sakitnya akan segera hilang.

Saat sudah merasa bosan menonton tv, Ara memutuskan untuk tidur dipangkuan Arga dengan menghadap Ara mengalungkan tangannya di leher Arga.

"Kenapa? Udah nontonnya?" Tanya Arga sambil mengelus lembut punggung sang tunangan.

"Capek, ngantuk" Kata Ara pelan.

"Yaudah yok tiduran di kamar aja" Kata Arga sambil menggendong Ara ala koala.

Keduanya pun memutuskan untuk tiduran di kasur, dengan Ara yg berusaha untuk tidur, sedangkan Arga melakukan beberapa pekerjaan di laptop yang ia pangku.

°°°

30 menit kemudian, Arga yg sedang mengecek pekerjaan di laptop merasa terusik dengan pergerakan Ara yg ada disampingnya. Ara terlihat tidak nyaman, dan beberapa kali terdengar suara mendesis seperti menahan sakit.

"Sayang,, hey kenapa?" Tanya Arga berusaha membangunkan Ara.

Betapa kagetnya Arga, melihat kondisi Ara yg pucat dengan tubuh basah bermandikan keringat.

"Yaampun sayang kenapa?" Tanya Arga panik.

"Perut aku sakitt kakak shh.. Hiks hiks sakit banget" Kata Ara sambil meremas perutnya.

"Hey hey hey.. Sakit kenapa? Kita kerumah sakit ya?" Kata Arga berusaha membangunkan Ara.

"Enggak, hiks nggak mau kerumah sakit" Kata Ara.

"Yaudah kk panggil dokter kesini ya, tapi ganti baju dulu ayok" Kata Arga dengan lembut.

"Mau kak Aland, hiks" Kata Ara lirih.

"Iya kk telpon bang Aland. Kita ganti baju dulu ya.. Duh badan kamu jadi anget gini lo yang" Kata Arga sambil mengganti baju Ara yg basah oleh keringat.

"Hikss sakit perut nya, dari tadi pagi kram nya nggak ilang-ilang. Hiks" Adu Ara pada Arga.

"Yaampun babe, kram dari pagi kenapa nggak ngomong sama aku sih.. Ngeliat kamu kayak gini aku juga jadi panik" Kata Arga.

"Aku lagi sakit, jangan di marahin!!!" Kata Ara.

"Iya-iya sayang enggak hussttt... Sini peluk dulu, sambil nunggu bang Aland ya" Kata Arga sambil memeluk dan mengelus perut Ara.

10 menit kemudian Ara tertidur, dan tak lama Aland datang dengan tas ransel yg berisi beberapa peralatan untuk memeriksa Ara.

"Gila lo apain adek gue bangsat.. Baru tinggal bareng belom lama udah lo bikin sakit" Kata Aland menggebu-gebu.

"Calm down bang.. Sumpah nggak gue apa-apain,, dia ngeluh perutnya sakit, kram.. Kayak biasa dia pas mau dateng bulan, cuman katanya kali ini lebih sakit" Kata Arga.

"Sini gue periksa dulu" Kata Aland mulai memeriksa Ara.

"Sialan!! Lo ninggalin banyak banget tanda di badan adek gue bangsat.. Lo apain adek gue, jawab!!" Kata Aland setelah banyak tanda kissmark ditubuh Ara.

"Hehe... Semalem kita berdua begituan bang.. Tapi sumpah nggak lama kok, nggak kasar juga. Gue cuman keluar 1 kali doang!" Kata Arga.

"1 kali nya elo itu pasti lebih dari 30 menit gilak" Kata Aland sambil memukul kepala Arga.

"Tapi sumpah bang.. Gue nggak kasar semalem" Kata Arga sambil fokus melihat Aland yg memasang infus ke Ara.

"Yang pasti Dia kecapean, kram di perutnya bisa muncul karena pengalaman pertama sex nya. Nggak yakin sih gue lo itu maen lembut, itu pasti yg nimbulin kram nya" Kata Aland.

"Lo keluar di dalem??" Kata Aland.

"Iya lah.. Lagian gue sama Ara juga udah siap kalok dikasih keturunan mah" Kata Arga.

"Karena lo keluar didalem bisa aja respon rahimnya jadi ngebuat kram. Apalagi dengan riwayat rahim yg pernah luka, bisa dipastiin after sex pasti bakal ngerasa kram" Kata Aland.

"Cuman selama kram nya nggak disertai pendarahan itu aman-aman aja.. Lo jangan kasar mainnya, inget!! Rahim yg pernah luka nggak akan sekuat sama rahim normal lainnya." Kata Aland.

"Oke siap bang.. Thanks ya" Kata Arga.

"Gue cabut.. Nanti kalo infusnya abis lepas sendiri aja, atau telpon gue biar asisten gue yg kesini.. Gue ada operasi bentar lagi" Kata Aland pamit.

Aland pamit pulang, sedangkan Arga di kamar menunggu Ara yg bagun dan menunggu cairan infus yg tak lama lagi akan habis.

Perfect CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang