Kabar kehamilan Ara yg tersebar ke semua keluarga besar langsung disambut tangis haru bahagia, bahkan oma opa langsung terbang berkunjung untuk melihat kondisi Ara.
Sikap posesif dan overprotective tentu saja semakin menjadi-jadi, bahkan bukan hanya Arga namun semua orang. Segala sesuatu yg dilakukan oleh Ara harus terpantau, terutama makanan yg dikonsumsi.
Usia kehamilan Ara sudah memasuki 18 minggu atau 4 bulan lebih, mereka rutin melakukan pemeriksaan kerumah sakit. Perkembangan calon bayi mereka juga sangat baik, hanya saja mual pusing dan lemas makin sering Ara rasakan.
Seperti saat ini, Ara tengah berusaha memuntahkan makanannya di wastafel di bantu oleh Arga. Meskipun tidak ada lagi yg keluar, rasa mual yg dirasa tak kunjung hilang. Bahkan Ara telah kehilangan tenaganya, kalau tak ditahan Arga mungkin dirinya sudah jatuh.
"Abis ini kita kerumah sakit aja ya, udah 3 hari ini kamu muntah parah yang. Kk bener-bener khawatir, setiap makanan yg kamu makan selalu keluar lagi" Kata Arga sambil memijit leher Ara.
"Hiks mual banget, huekk huekk uhukk tolongin hiks" Kata Ara, yg membuat Arga begitu kasihan. Jika boleh, Arga berharap ia bisa menggantikan posisi Ara yg mual seperti ini.
"Sssttt.. Abis ini kita kedokter ya!" Kata Arga menenangkan.
Setelah merasa mendingan, Ara memeluk dan menangis di pelukan Arga. Arga begitu setia menenangkan Ara,
"Hiks mual banget, pusing," Kata Ara.
"Iya sayang.. Sabar ya!! Demi baby twins.. Nanti kita panggil bang Aland ya? Badan kamu juga panas muka kamu pucet banget" Kata Arga.
Tiba-tiba pelukan Ara terlepas dan badannya hampir jatuh ke lantai, untung Arga segera menangkapnya. Ternyata Ara pingsan, tepat dipelukan Arga.
"Sayang!!! Hey? Jangan bercanda ya yang!! Sayangg!!!" Panggil Arga saat Ara jatuh ke pelukan nya.
Arga yg panik langsung menggotong tubuh Ara keatas kasur, lari turun kebawah memberi tahu kedua orang tuanya yg kebetulan memang sedang berkumpul.
"Mama!!Mami!! Tolongin Ara pingsan" Teriak Arga yg membuat semua panik, ikut berlari kearah kamar mereka
"Kok bisa, kenapa bisa Ga?" Tanya mama Yuna."Tadi Ara muntah ma, trus pas aku peluk tiba-tiba pingsan. Bawa kerumah sakit aja ya?" Panik Arga.
"Nggak usah nggak papa! Kebetulan Aland bentar lagi sampe sini, dan mami juga udah minta dia bawa infusan. Ini Ara dehidrasi karena terlalu banyak muntah, sedangkan nggak ada asupan yg masuk. Jadi harus diinfus" Kata mami Fiona.
Tak lama Aland memasuki kamar, membawa tas perlengkapannya.
"Oh udah di sini" Kata mami Fiona.
"Aku sampek bawah pada nggak ada orang, katanya Ara pingsan!! Sini te, aku periksa dulu" Kata Aland mulai mendekat dan memerikaa Ara.
"Denyut nadinya lemah banget, Ara udah makan kan?" Tanya Aland.
"Udah bang, tapi nggak lama dimuntahin lagi. Udah 3 hari ini setiap makan pasti muntah, minum susu pun juga sama. Jadi hampir nggak ada yg masuk perut" Kata Arga.
"Udah jelas dehidrasi ini. Kita infus dulu 1/2 kantong. kalau tensinya masih turun juga, kita perlu rawat kerumah sakit" Kata Arga mulai memasang infus.
"Tapi Ara nggak papa kan bang? Udah 3 hari dia mual parah" Kata Arga.
"Sejauh ini masih aman, walaupun denyut nadinya lemah. Mudah-mudahan setelah ini semua membaik" Kata Aland.
Ketika semua orang beristirahat, Arga dengan setia menemani Ara. Memang Aland sengaja memberikan obat dengan dosis rendah, supaya Ara juga bisa beristirahat.
"Kakak" Panggil Ara pelan setelah terbangun.
"Sayang, udah bangun! Ada yg sakit hm?" Tanya Arga.
"Sakitt hiks lepasin aja kak hiks" Kata Ara menunjuk tangannya yg diinfus.
"Sayang itu bentar lagi abis, kita habisin dulu ya!! Kamu lagi drop sayang, jadi harus diinfus supaya cepet pulih" Kata Arga.
"Twins nggak kenapa-kenapa kan?" Tanya Ara sambil mengelus perutnya yg sudah menonjol.
"Twins nggak papa sayang, mereka kuat kok. Jadi kamu harus sabar dulu ya, biar cepet pulih" Kata Arga.
"Mau pelukk" Kata Ara membuat Arga langsung naik ke kasur, memeluk Ara.
"Masih mual? Atau pusing?" Tanya Arga.
"Enggak kok, cuma sedikit lemes aja" Kata Ara pelan.
"Kamu pucet banget lo yang, kita kerumah sakit ya? Dirawat disana?" Ajak Ara.
"Hiks no... Nggak mau kakak hiks" Kata Ara.
"Sttt cup cup cup.. Jangan nangis dong, nanti tambah pusing kepala nya. Kamu mau apa? Mau makan sesuatu?" Tanya Arga yg dibalas gelengan oleh Ara.
"Shhhh" Desis Ara seperti merasa kesakitan.
"Kenapa?" Tanya Ara khawatir.
"Sakit!! Baby nya nendang" Kata Ara saat merasa pergerakan di perut Ara.
"Sstt sayang,, tenang ya!! Daddy disini, mommy lagi nggak enak badan kalian jangan nakal ya" Kata Arga sambil mengelus perut Ara.
"Yaampun kenapa jadi aktif begini anak daddy.. Kasian mommy sayang, ssttt tidur ya" Kata Arga saat kembali merasa bayi mereka bergerak di dalem sana.
"Yaudah istirahat kamu nya, kk temenin" Keduanya asik mengobrol dan sesekali bermain hp masing-masing.
"Sayang, kita bagi berita kehamilan kamu di sosmed yuk?" Kata Arga.
"Sekarang? Tumben banget" Kata Ara.
"Kk nggak sabar! Pengen orang-orang tau kalau sebentar lagi bakal jadi daddy. Yuk" Ajak Arga.
"Yaudah kk duluan, nanti setelah itu aku" Kata Ara.
G_arga Daddy Can't wait 🖤
^Queen_ara : Hai Daddy😘
~G_arga : Hai Mommy🥰
^Rasyaa : aaa sumpah gemes banget babybump nya😍
^Ryder_12 : Akhirny confess juga.. Congrats ketua. Otw menjadi daddy kaya raya.
^fansarga : hah hamil? Demi apa? Kok udah segede itu! Selama ini kok kita nggak tau.
^lovearga : yaampun gemes banget liat perutnya.1000 komentar lainnya....
Queen_ara Hihii Hai Aunty & Uncle 🤭
^Rasyaa : sumpah gemess banget... 😘
^Fellora_ : Halo bayi gemess😚
^Cjane : Pengen eluss 🤗
^G_arga : Anak Daddy ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Couple
Romance18+ 21+ 23+ BACA ARGA&ARA First, supaya kalian paham Alur dan Karakter tokohnya. Lanjutan cerita Arga&Ara. Status baru setelah pertunangan, dan memutuskan untuk tinggal bersama sampai pernikahan. Banyak tingkah mesum dan posesif dari Arga. Minim...