11. Reject

605 94 9
                                    

Jennie mendorong tubuh pria yang memeluknya. Dia merasa sangat canggung dengan perlakuan Jiyong yang semakin hari semakin menganggap hubungan mereka dekat, padahal tidak.

Jiyong tersenyum memandangi wajah gadis yang ia incar selama ini.

"Maaf, aku terlalu bersemangat."

"Jika kau bersemangat untuk wisuda Jisoo unnie, kau seharusnya memeluknya bukan memelukku." Jennie bicara ketus.

"Aku tidak sengaja." Jiyong tertawa canggung.

"Masuklah, Ayah ku pasti ingin bicara denganmu." Ajak Jennie.

"Ya, tentu." Jiyong menahan senyumnya.

Seseorang sedang duduk di samping pagar rumah kediaman Kim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seseorang sedang duduk di samping pagar rumah kediaman Kim. Pikirannya terbang karena berpikir terlalu keras. Perasaannya campur aduk, rasa rindu yang menumpuk hancur seketika setelah melihat seseorang yangsangat ia cintai berpelukan dengan orang lain.

"W-Waeyo.." Lirihnya.

Lisa sama sekali tidak berniat untuk menghakimi dan menjadi salah paham, tapi siapa yang tidak akan sakit hati jika melihat kekasihnya memeluk orang lain? Jika itu teman atau sahabat mungkin sangat tidak masalah. Namun itu adalah Kwon Jiyong. Pria yang selalu dideskripsikan jelek oleh Jennie, betapa bencinya Jennie terhadap pria itu karena dia sangat menganggu. Namun sekarang? Selama dua hari ini Lisa diserbu rasa khawatir juga cemas karena tidak ada kabar apapun dari Jennie, tapi tidak seperti apa yang ia duga

Nini-nya itu berpelukan dengan pria lain di depannya. Itu sangat nyata dan jelas meski dalam jarak yang jauh. Keresahan menyerang Lisa, hatinya menjadi sakit setelah hampir satu jam yang lalu melihat pemandangan yang sangat menyakitkan itu.

.

Besoknya

Hari ini adalah hari besar bagi keluarga Kim. Si putri sulung Jisoo Kim sudah melakukan wisuda S3 nya di Korea University. Senyuman manis sejak tadi tercetak sempurna membuat aura dingin dan cuek Jisoo seketika berubah menjadi hangat.

"Selamat Unnie, aku bangga padamu." Ucap Jennie lalu memeluk sang kakak dengan penuh cinta.

"Gomawo Jendeukie."

"Kau hebat, Jisoo-ya." Bergantian dengan Jennie, Irene juga memeluk Jisoo.

"Terima kasih Irene." Jisoo tersenyum melepaskan pelukan Irene. Kini giliran Chaeyoung. Dia begitu nervous sehingga dia harus menghapal apa yang perlu ia ucapkan nanti jika bersama Jisoo. Ini akan menjadi pertama kalinya gadis Australia itu memeluk orang yang selama ini ia sukai.

"Unnie.. Selamat atas wisuda ke tigamu. Kau sangat hebat, aku ikut bangga dengan pencapaianmu." Chaeyoung tersenyum menutupi rasa gugupnya. Mereka kemudian berpelukan. Irene dan Jennie menutup mulut mereka sambil menunjukkan ekspresi jahil.

"Terima kasih, Rosé-ssi." Jisoo dengan senyum tipisnya.

"Nee, Unnie." Chaeyoung menahan napasnya hingga dia melepaskan pelukannya dari Jisoo. Dia berlari cepat kearah Jennie dan Irene.

Under The Dark Skies of Seoul | JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang