10. Happier?

898 106 14
                                    

Lisa POV

Aku berada di mobil bersama Jennie. Aku hendak mengantar Jennie pulang ke rumah nya karena ini sudah larut.

Tatapan Jennie tidak pernah lepas dariku, aku beberapa kali memergokinya tengah melihatku terang terangan. Aku menjadi salah tingkah dan aku bisa memastikan wajahku memerah sekarang. Jennie tersenyum tak henti hentinya. Pesona wanitaku kini melambung tinggi, senyum itu menandakan kalau dia menjadi lebih bahagia.

"Jangan terus menatapku, aku akan terbakar di sini." Ucapku sambil menahan senyumku.

Bukannya berhenti, dia malah mendekat dan menatapku terang terangan. Aku meliriknya tapi itu tidak lama karena aku sedang menyetir.

"Babe..."

"Hmm?"

"Apa kau mencintaiku?" Dalam 6 jam terakhir Jennie terus mengeluarkan pertanyaan itu.

Apa semua wanita di dunia ini seperti nya? Bertanya apa pasangan mereka mencintainya setelah mereka berhubungan sex? Menurutku itu pertanyaan yang seharusnya mereka tahu jawabannya. Setiap hari aku menyatakan cinta pada Jennie begitu juga sebaliknya, tapi lihatlah Jennie sekarang sekarang. Dia menjadi lebih banyak bertanya seolah sedang memastikan sesuatu.

"Apa aku terlihat tidak mencintaimu?" Tanyaku balik.

"Kau selalu bertanya balik ketika aku bertanya." Jennie menghela napas.

"Aku mencintaimu, sangat mencintaimu." Jawabku.

"Tapi bagaimana jika kau yang pergi dariku?" Aku tertawa mendengar pertanyaan itu lagi. "Aku tidak akan pergi, percayalah. Aku akan pergi jika kau juga ikut bersamaku." Aku meliriknya dengan memberikan senyum terbaikku.

"Itu namanya tidak pergi jika aku juga ikut denganmu." Jennie kemudian bersandar di lenganku.

"Tentu, karena kau adalah rumahku." Aku rasa dia tersenyum dengan apa yang baru saja aku ucapkan. Jennie mengubah posisinya, dia melihatku.

"Bagaimana pekerjaanmu dengan Kai?" Tanya Jennie. Aku sudah sangat jarang bercerita tentang pekerjaanku padanya karena ketika bertemu kami hanya akan bercerita tentang diri kita, tidak ada pekerjaan yang menjadi topik.

"Semua berjalan baik, sebagian besar uang yang aku dapatkan aku tabung. Kai pria yang baik dia selalu memberikanku peluang pekerjaan dan beberapa dari sana sangat bernilai." Jennie kemudian mengangguk.

Aku melihatnya untuk beberapa saat kemudian kembali fokus melihat jalan raya.

"Aku memikirkan tentang pergi bersamamu ke Thailand."

.

Author POV

Sebuah mobil masuk di halaman rumah besar keluarga Kim. Jennie yang sudah mabuk dengan hanya menatap Lisa tidak menyadari kalau mereka sudah sampai.

"Nini-ya? Kau ingin selamanya menatapku?" Kekeh Lisa kemudian memberhentikan mobil Jennie.

"Orang orang akan iri karena aku berkencan dengan orang secantik dirimu, Lili."

Pipi Lisa merasa panas. Dia mengatupkan bibirnya untuk menahan senyum.

"Tidakkah sebaliknya? Orang orang yang seharusnya iri padaku karena bisa berkencan dengan seorang Kim yang sangat cantik ini." Jennie memberinya gummy smile, dia senang dipuji apalagi jika Lisa yang melakukannya.

"Sekarang masuklah kedalam dan istirahat. Jika aku sudah tiba di rumah aku akan mengirim pesan, aku tidak akan menelpon karena kau harus tidur, eoh?" Ucap Lisa sembari melepaskan seatbelt milik Jennie.

Under The Dark Skies of Seoul | JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang