20. I Miss You

1.5K 150 13
                                    

Jennie tidak melepas ciuman mereka. Dia memeluk Lisa sejak dari lift dan sejak itu pula ciuman mereka tidak lepas hingga sekarang Lisa menempelkan jempolnya untuk membuka pintu penthouse Jennie.

Password untuk masuk ke sana tidak berubah.

"Ahh shit."

Lisa mengumpat karena dia merasa ponselnya bergetar karena panggilan masuk.

"Siapa?" Tanya Jennie. Lisa melihat layar ponselnya.

Incoming call
Karina

Dengan segera Lisa menyembunyikannya dari Jennie.

"Siapa?" Tanya Jennie lagi.

"Tidak penting." Lisa melemparkan ponselnya ke atas sofa dan kembali mencium Jennie. Jennie tidak bertanya lagi karena dia juga ingin ciuman dari Lisa. Lisa sangat hafal penthouse milik Jennie, dia tahu di mana seharusnya dia membawa tubuh Jennie sekarang.

Lisa menaruh tubuh Jennie di ranjang kasur. Masing masing dari mereka segera melepaskan pakaian yang mereka pakai. Lisa kini hanya tinggal mengenakan sport bra, abs nya terlihat sangat jelas. Kaki Jennie naik untuk menyentuh itu. Senyum nakal muncul pada gadis yang memiliki mata kucing itu.

"Kau ingin bercinta sebelum kita berbicara panjang?"

Lisa hanya diam tidak menjawab. Dia merangkak di atas Jennie, mencium dari kening hingga lehernya.

"Let's do it..." Desah Jennie.

Jennie hendak melepaskan kaitan bra miliknya tapi Lisa menahannya.

"Biar aku yang melakukannya." Lisa menampilkan smirk nya kemudian menyerbu bibir panas Jennie.

"I miss you, Baby..." Jennie berbicara setengah mendesah.

Lisa tidak bicara, ciumannya turun ke leher Jennie. Lisa merupakan seorang yang suka berkarya dan baginya membuat tanda di leher Jennie adalah karya yang perlu dilihat oleh banyak orang.

"No, jangan tinggalkan tanda di sana."

"Kau terlambat mengingatkanku." Lisa memutar tubuh Jennie.

Sekarang Jennie pada posisi memunggungi Lisa. Jari jari Lisa yang panjang berjalan menelusuri punggung mulus itu hingga dia berhenti di pengait bra.

"Lepaskan." Jennie memerintah.

Tapi pikiran Lisa secara tiba tiba berubah, dia mendadak diam dan tidak punya hasrat sama sekali.

"Aku tidak bisa." Lisa keluar dari ranjang mengambil bajunya dan memakainya kembali. Jennie duduk dan menatap Lisa tidak percaya.

"Apa maksudmu?" Dia memperbaiki pakaiannya.

Lisa hanya dia lalu pergi meninggalkan Jennie di kamar. Jennie cepat cepat mengejar Lisa.

"Lisa wae geure? Kenapa tiba tiba?"

Langkah Lisa terhenti, dia berbalik melihat Jennie.

"Kita tidak bisa melakukannya, Jennie."

"Kita bisa, sangat bisa. Kata siapa kita tidak bisa melakukannya? Aku milikmu, aku sepenuhnya milikmu." Jennie mendekati Lisa kemudian memeluknya.

Lisa berdiri kaku tidak membalas pelukan Jennie. Namun itu tidak bertahan lama, Lisa langsung melepaskan pelukan Jennie dengan cara yang sedikit kasar.

"Kita tidak bisa, Jennie. Kau sudah menikah dan seharusnya kau tidak melakukan ini semua denganku. Kita tidak bisa meneruskan ini, Jennie. Tidak bisa....." Lisa berbalik dan hendak pergi tapi Jennie menarik tangannya sehingga Lisa menghadap padanya.

Under The Dark Skies of Seoul | JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang