12. Take Me Away

630 100 24
                                    

Jennie POV

Aku mendengar suara orang lain di sini. Aku terkejut dan langsung melepaskan pelukan Jiyong.

"Kenapa Jennie?"

"Kau bisa masuk lebih dulu, aku harus menelpon temanku dia berulang tahun hari ini." Jawabku. Aku berbohong tentang itu. Jiyong menatapku beberapa detik.

"Pergi dari sini, aku perlu melakukan sesuatu."

"Geure, aku akan masuk. Tapi kau jangan berlama lama, hm? Di sini sedikit panas. Kau akan berkeringat." Jiyong ingin menyentuh pipiku tapi aku menghindar.

Jiyong akhirnya pergi tanpa berbicara lagi. Dengan cepat aku mencari siapa yang menimbulkan suara itu. Aku sangat yakin kalau hanya aku dan Jiyong yang berada di sini. Aku mendengar suara lain setelah menolak panggilan Lisa.

"Eunwoo?" Aku berpikir itu Eunwoo. Namun jika itu Eunwoo dia pasti akan muncul ketika aku memanggilnya.

"Cha Eunwoo? Tidak usah sembunyi aku tidak akan marah." Tetap saja tidak ada yang muncul.

"Mungkin aku hanya berhalusinasi." Aku kemudian mengambil ponselku. Melihat banyak panggilan dan pesan dari Lisa.

Lili♡
2430 misscall
3012 message

"Mianhae, Lili-ya."

.

Author POV

Lisa berjalan dengan lemah keluar melewati pagar rumah Jennie. Tatapannya kosong, hatinya hancur. Dia tidak mengetahui apapun tapi semua terasa semakain menyakitkan.

"Kau membuatku semakin sadar di mana posisiku yang sebenarnya, Nini-ya. Kau membuatku yakin dalam beberapa saat tapi di saat yang sama kau membuatku jatuh dan patah." Lisa tertawa miris.

"Tidak apa Lisa... Inilah resiko berhubungan dengan orang kaya."

"Kau jelek, bodoh, tidak memiliki karir yang jelas. Hanya menjual karyamu yang tidak selalu akan disukai banyak orang." Lisa bicara dengan dadanya yang sesak.

Tidak ingin melihat sejauh mana yang akan dilakukan Jennie bersama Jiyong, dia memilih pergi agar tidak ada sesuatu yang terjadi di sana. Keberadaan Lisa menjadi serba salah sekarang. Lisa sangat merindukan Jennie, berharap mereka bertemu dan berpelukan, tapi sialnya dia hanya bisa menyaksikan gadis yang sangat ia cintai berpelukan dengan orang lain.

"Jennie-yaaa... Bisakah aku mengatakan kalau kau tengah menyakitiku? Kau menghilang dan.... Mengkhianatiku? Apa itu bisa disebut berkhianat? Ahh aku tidak bisa marah... Aku.. Aku hanya merasa sedikit kecewa." Lisa mendesah pasrah. Tangannya naik untuk menyentuh dadanya, hatinya begitu sesak. 

"Ini menjadi lebih sulit dari yang aku bayangkan. Ancaman Ayah mu... Jisoo unnie... Dan kini kau? Kau juga ingin menyakitiku, Nini-ya?"

Flashback

Bunyi ketukan pintu terdengar di unit Lisa. Dia bersiap siap untuk pergi mengunjungi Jennie tapi pintu itu membuat aktivitasnya terhambat.

"Apa itu Jennie? Dia pasti akan marah karena aku tidak menjadi orang pertama yang memberinya selamat di hari ulang tahunnya." Gumam Lisa panik.

"Eoh? Tapi Jennie tidak mungkin mengetuk pintu, dia pasti akan langsung masuk." Lisa menatap Pintu yang masih setia berbunyi.

"Ndeee..."

Ketika dia membuka pintunya dia sangat terkejut melihat siapa yang berdiri di sana.

"J-Jisoo unnie? Yoobin ahjussi-" Lisa terhenti karena dua orang itu masuk menerobos tanpa mengatakan apapun.

Lisa terkejut bukan main dengan kedatangan dua Kim itu. Ayah Jennie dan juga kakak perempuan Jennie. Lisa berusaha menghilangkan kegugupannya, dia mempersilakan keduanya duduk di sofa yang ada di ruang TV.

Under The Dark Skies of Seoul | JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang