Lisa POV
Aku menatap wajah tenang Jennie yang terlelap dalam tidurnya. Dia tertidur sambil memelukku.
Tadi untuk pertama kalinya aku melihat Jennie menangis seperti itu. Jennie memang sering menangis tapi hanya karena hal hal kecil seperti merindukanku atau ingin sekali menginap di unitku. Suasana sebelumnya membuat aku semakin ingin menjaga Jennie setelah ini.
Melihatnya sekarang seperti aku tidak melihat Jennie yang beberapa hari lalu. Sekarang dia rapuh dan seperti kehilangan arah. Katanya hanya aku yang bisa menjadi penyelamatnya. Aku tidak yakin dengan itu tapi aku akan melakukan yang terbaik untuk Jennie.
Jennie menaruh seluruh harapannya padaku, dia memohon agar aku membawanya pergi. Dan aku menambah bebannya dengan mengatakan ya. Garis besarnya adalah, aku tidak ingin Jennie melarat sedangkan selama 25 tahun dia hidup berkecukupan bersama uang dan hal hal mewah lainnya.
Butuh bertahun tahun untukku menabung hanya untuk membeli tas branded miliknya. Aku menggaruk pelipisku lalu menghampirinya.
"Maafkan aku, Nini. Aku membuatmu sulit." Lirihku.
Aku melihat ke arah jam dinding. Itu sudah pukul 6 sore, kantor imigrasi pasti sudah tutup. Tapi aku harus mengurusnya sekarang, aku akan meminta bantuan Kai agar bisa cepat selesai.
"Kita akan berangkat paling lambat besok pagi, jika malam ini bisa kita akan berangkat malam ini juga. Aku mencintaimu, aku perlu menyelesaikan beberapa dokumen kita lebih dulu." Aku mencium kening Jennie beberapa saat.
Sejujurnya aku tidak tenang jika meninggalkan dia sendirian, tapi dia sedang tidur. Aku tidak ingin mengganggunya.
"Jangan buka pintu jika ada yang mengetuk, hm? Aku sangat mencintaimu, Nini." Aku menciumnya untuk kedua kali lalu mengambil jaket dan topi untuk pergi.
.
Author POV
Kediaman keluarga Kim
Dua orang paruh baya dan satu gadis dewasa tengah duduk berbincang bincang bersama pewaris tunggal Kwon Group, Kwon Jiyong. Berbagai topik mereka bahas, mulai dari memuji Jisoo, perkembangan bisnis, hingga berakhir pada pembahasan Jennie.
"Apa Jennie memberi tahu dia ingin pergi ke mana?" Tanya Yoobin pada Jiyong.
"Dia hanya mengatakan kalau dia punya urusan yang mendesak, sebagai calon suami yang baik aku tidak ingin mencampuri urusan pribadinya." Jawab Jiyong berwibawa.
Eunhee menatapnya intens sambil menyeruput teh nya.
"Apa kau tahu kalau Jennie sudah menjalin hubungan dengan orang lain selama lima tahun?"
"Nde?"
Jiyong menoleh kearah Eunhee, Ibu nya Jennie. Pria itu harus berpura pura tidak tahu meski dia sudah tahu yang sebenarnya kalau Jennie memiliki hubungan dengan orang lain.
"Hubungan Jennie dan Lisa sudah berjalan hampir lima tahun, kau tidak tahu itu? Lisa seorang fotografer yang belakangan mengadakan pameran kolaborasi bersama Kim Jongin, itu cukup terkenal." Yoobin menatap istrinya.
"Istri ku hanya bertanya, dia tidak tahu kalau Jennie sudah mengakhiri hubungannya dengan Lisa, itu sudah lama, Yeobo. Jennie tidak bercerita?" Yoobin melihat ke arah Eunhee.
"Berakhir? Jennie tidak pernah cerita." Eunhee mengerutkan dahi.
"Mom, temani aku untuk pergi ke kamarku, aku perlu bantuanmu untuk mengganti dress ini." Jisoo menyela. Eunhee mengangguk lalu pergi bersama Jisoo ke kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under The Dark Skies of Seoul | JENLISA
FanfictionHal yang paling puncak dalam mencintai ketika rasa sedih berubah menjadi rasa ikhlas. Kehilangan seseorang yang menjadi bagian dari hidup adalah sesuatu yang sangat menyakitkan bagi manusia. __________ JENLISA