9. First [M]

1.4K 124 19
                                    

Dengan langkahnya yang cepat, Jennie keluar melewati beberapa mobil yang ada di garasi. Dia hendak mengambil mobil pribadinya untuk mengunjungi Lisa.

"Apa yang kau pikirkan Jennie... Bagaimana jika Lisa tidak mau? Bagaimana kalau Lisa menolak? Payah!" Gerutunya tapi tetap ingin pergi. Ini pertama kalinya Jennie merasa tidak percaya diri.

Mobil Mercedes benz putih itu melaju keluar halaman rumah kediaman Kim.

Sedangkan di tempat lain.

Tubuh tinggi itu berjalan kesana kemari dengan wajah yang panik.

"Sex? Seriously?"

Lisa tidak menyangka kalau Jennie meminta hal itu. Bukan hal yang aneh jika hanya minta dicium atau berpelukan dalam waktu yang lama, tapi... Sex?

Lisa tidak berpikir kalau Jennie akan meminta untuk melakukannya. Lisa menelan salivanya berkali kali karena merasa sangat gugup, keringat muncul seperti dia sedang berlari marathon padahal unit itu terdapat pendingin ruangan.

"Bagaimana kalau aku salah memasukan nya? Oh sh-." Lisa mengusap wajahnya dengan kasar.

"Seharusnya kau menanyakan apa yang sebenarnya, tapi kenapa kau bilang jika dia ingin dia bisa- argghhh! Kau tidak tau bagaimana caranya Lisa-ya!" Lisa mengomel pada dirinya sendiri.

Kurang dari 15 menit Jennie mungkin akan tiba jika jalanan tidak macet.

"Bantu aku Tuhan..." Lisa menggosok telapak tangannya hingga dia merasa sesuatu yang hangat.

"Kau gila Lisa! Tuhan tidak menolong orang orang yang melakukan sex sebelum menikah! Itu melanggar." Lisa berdebat dengan pikirannya sendiri.

Lisa tidak punya pengalaman dalam berhubungan sex, tidak ada gadis lain selain Jennie dan tidak ada hubungan lain selain Jennie sebelumnya.

"Untungnya aku sudah mandi." Lisa bernapas lega. Tapi tiba.tiba keningnya mengerut.

"Ya! Apa yang kau pikirkan Lisa! Kau merasa untung karena kau sudah mandi dan siap untuk melakukannya dengan Jennie yang--"

Jennie masuk dengan tiba tiba. Pakaian yang mini hingga memperlihatkan bawahan bra yang ia pakai. Celana denim pendek yang mempertontonkan paha mulusnya membuat Lisa menganga.

"Sexy..." Lanjut gadis Thailand itu.

Jennie langsung melemparkan tas nya di atas sofa lalu berlari dan melompat untuk memeluk Lisa. Tubuh Lisa sedikit mundur karena dorongan tubuh Jennie, tapi itu tidak membuatnya jatuh karena Jennie mendarat sempurna di pelukannya. Tidak menunggu Lisa berbicara, gadis yang siap menyerahkan dirinya itu mengklaim bibir Lisa. Tidak seperti ciuman sebelumnya yang lembut, kali ini bergairah.

"Ummhhhh mmhhh." Desahan Jennie membuat Lisa merinding.

Pikirannya dibuat melayang karena gadis yang mengajaknya berhubungan sex ini. Tangannya yang hilang kendali mulai meremas bokong besar milik Jennie yang membuat erangan si pemilik mata kucing itu menjadi jadi.

Tangan Jennie berkeliaran di leher Lisa. Gadis itu sangat bersemangat, dia yang paling bergairah.

"Bawa aku ke kamar." Bisik Jennie dengan napas yang sedikit terengah engah.

Lisa berlari dengan menarik kepala Jennie lagi agar bibir mereka bisa menyatu dan hanyut dalam ciuman yang panas.

Tubuh Jennie terlempar di kasur Lisa. Tubuh itu menjadi terlihat sangat seksi di mata Lisa, dengan kedua betisnya Jennie memancing Lisa dengan menggesekkan masing masing betisnya itu.

Under The Dark Skies of Seoul | JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang