18. A Project

589 99 10
                                    

Author POV

Bangkok, Thailand

Lisa berjalan keluar kamar dengan pakaian santainya, dia hendak pergi ke studio hari ini. Gadis jangkung itu berjalan kearah pintu untuk keluar tapi terhenti karena suara Karina.

 Gadis jangkung itu berjalan kearah pintu untuk keluar tapi terhenti karena suara Karina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kiss me before you leave." Lisa langsung menoleh ke arah Karina yang berdiri bersandar di kulkas. Lisa tersenyum kemudian menghampirinya. Karina tertawa kecil dan mengambil langkah agar segera memeluk dan menerima ciuman dari Lisa.

Lisa mencium seluruh bagian wajah Karina.

"Tidak ingin ikut denganku, hm?" Tanya Lisa sambil membelai bare face milik kekasihnya.

"Apa boleh?"

"Tentu saja, kau kekasih ku kenapa tidak boleh, eoh?" Lisa memeluk Karina lagi. Senyum tercetak sempurna di bibir gadis yang lebih muda tiga tahun dari Lisa itu.

"Okay, aku akan bersiap siap." Karina keluar dari pelukan Lisa dan cepat berlari ke kamar untuk mengganti pakaiannya.

Lisa menghela napas kemudian memijat pelipisnya.

"Aku melihat Jennie lagi, bukan Karina. Move on Lisa! Jennie sudah berkeluarga." Gerutunya. Namun mendadak ponselnya bergetar, ada panggilan masuk.

"Hello Ten."

"Lisa ada kabar gembira!"

Teriak pria yang dipanggil Ten. Lisa sedikit menjauhkan ponsel dari telinganya karena suara Ten yang akan membuat gendang telinganya pecah.

"Hold on. Aku ingin bertanya tentang temanmu lebih dulu, bagaimana? Apa dia menerima tawaran? Jujur saja itu sudah yang paling rendah, aku mengingat dia adalah temanmu jadi aku tidak mempermasalahkannya." Lisa berbicara dengan serius.

"Itulah yang ingin aku katakan. Dia mau dan dia ingin pamerannya dua hari lagi!" Ten berteriak girang dari kejauhan membuat Lisa menjauhkan ponsel dari telinganya lagi.

"Bisakah tidak berteriak? Dia hanya menerima tawaran, tidak ada hal yang spesial." Pekik Lisa kesal.

"Aku belum ke kabar baiknya, bodoh! Bambam meminta agar pameran di adakan di Korea, dia ingin memberikan kejutan istimewa pada kekasih nya."

"Korea? Bagaimana bisa?!" Lisa berdiri dengan tegak.

"Sebenarnya ini projek lamaran nya, dia ingin melamar kekasihnya dengan cara yang sangat unik. Kau mau kan, Lisa?"

Mulut si gadis Manoban itu sedikit terbuka. Ten tidak bilang apa apa tentang projek itu. Dia hanya mengatakan kalau temannya ingin menggunakan jasa mereka dengan harga yang terjangkau.

"Tidak, kalau begitu batalkan saja." Putus Lisa. Korea? Bagaimana bisa dia kembali lagi ke sana.

"Oh tidak bisa, kau sudah menyetujuinya beberapa hari yang lalu. Foto foto sudah siap dan besok kita semua akan terbang ke Korea."

Under The Dark Skies of Seoul | JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang