Chapter 27

1.3K 93 5
                                    

Seperti biasa kalau ada pertanyaan seputar cerita ini yang bisa gue jawab, atau ada yang mau keluarin unek-uneknya komen disini oke!

__________

   "Makanya gue bawa Khalea kesini. Lo penasarankan hubungan gue sama Khalea?"

   Jevan bersiap mendengar kebenaran yang selama ini membuatnya sedikit penasaran.

   "dia adek kandung gue Van." ungkap Jaka.

   "bokap lo sendiri yang ngirim Khalea keluar negri cuma buat nutupin perbuatan kotor bedebah itu!!" sarkas Jaka hilang kesabaran.

   Berbeda dengan Jaka, justru Jevan tak percaya sedikitpun terhadap ucapan temannya itu.

   "awalnya gue gatau alesan Khalea tiba-tiba mau pergi jauh dari gue, tapi sekarang gue udah tau jawabannya." tutur Jaka.

   Begitu juga dengan Jevan, terjawab sudah pertanyaan tentang Khalea selama ini.

   "jadi sekarang kamu datang kesini untuk mengancam saya?" tanya Lionel dengan wajah meremehkan.

   "gue bakal ungkap ini ke seluruh telinga masyarakat!! Gak ada yang lebih penting dari jabatan om kan? Bahkan keluarga om!" tekan Jaka sembari melirik Jevan sekilas.

   Jevan menarik kerah Jaka marah, "jangan berani lakuin yang macam-macam sialan!!" peringatnya.

   "ohh.. Lo juga mau nyembunyiin sifat busuk bokap lo?" tanya Jaka sinis.

   "kalau lo di posisi gue, lo juga bakal lakuin ini demi keluarga lo anjing!!" sentak Jevan tak terima.

   "tapi bajingan itu gak lakuin apa-apa demi lo Van, lo sadar itu kan?" ujar Jaka dengan nada kasihan.

   Jevan meremat kuat kerah Jaka, "gue tekankan sekali lagi, jangan usik keluarga gue!" tukas laki-laki itu menatap nyalang pada Jaka.

   "stop!!" teriak Khalea yang sejak tadi hanya diam menyaksikan keributan itu.

   "kak udah!!" lerainya lagi pada Jaka.

   Tapi Jaka dan Jevan tak juga beranjak dari posisi mereka tadi.

   "AKU BILANG UDAH!!" amuk Khalea frustasi.

   Barulah perlahan Jevan melepas kerah Jaka, tapi tatapan laki-laki itu masih sama sejak tadi, sedangkan Jaka kembali mendekat pada Khalea.

   "ayo pulang! Aku takut.." cicit Khalea disamping Jaka.

   "jalang Sialan!! Ingat perjanjian kamu dengan saya saat itu!" sahut Lionel saat semua akan mulai tenang.

   "kalau kamu berani datang ke negara ini lagi... Kematian adalah jawabannya." suara Lionel sangat menyeramkan di telinga Khalea saat ini.

   Lionel menelfon anak buahnya dan berkata dengan tegas.

   "kalian boleh membunuh anak sialan itu sekarang!!" titah Lionel kepada anak buahnya dibalik telfon.

   "baik tuan." patuh seseorang di sebrang sana.

   Semua terkejut termasuk Jevan, "papa apa-apaan?!" laki-laki itu mengerutkan keningnya.

   "ini bukan urusan kamu!" sarkas Lionel.

   Jaka yang mendengar itu kembali tersulut emosi, "brengsek lo anjing!! Jangan berani sentuh adek gue!"

   Namun Khalea benar-benar takut sekarang, ia tak ingin keributan ini semakin menjadi-jadi.

END : Last HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang