Setelah mengantarkan salma pulang, rony langsung melajukan mobilnya menuju rumah orang tuanya.
" Assalamualaikum"
" waalaikumsalam, eh kamu baru pulang nak" sapa mama lea yang membuat rony mencium tangannya
" iya mah, rony ke kamar dulu ya mah" ucap rony
" eh tunggu dulu, mama mau ngomong" ucap mama lea yang membuat rony menatapnya bingung
" mau ngomong apa mah?" tanya rony
" besok kamu bawa salma kesini yaa, mama mau ngobrol sama dia" ucap mama lea yang membuat rony menganga
" ngapain sih mah, lagian rony ngga tau dia dimana" bohong rony yang membuat mama lea menggeplak lengan anaknya itu
" masa kamu calon istri sendiri ngga tau dimana, pokoknya mama ngga mau tau, besok kamu harus bawa dia ke rumah" ucap mama lea yang membuat rony menghela nafas
" tapi mah-"
" ngga ada tapi tapian rony, kalau kamu ngga tau dia dimana, tinggal telpon kan, tanya gitu dia ada dimana, kamu jadi calon suami gimana sih" gerutu mama lea yang membuat rony mendengus
" ya lagian siapa suruh main jodoh jodohin rony" gumam rony yang membuat mama lea mendelik
" ngomong apa kamu?" tanya mama lea menatap rony tajam yang membuat rony meringis melihatnya
"Rony ngga punya nomornya mah" ucap rony lagi yang membuat mama lea berkacak pinggang mendengarnya
"Apa, kamu ngga punya nomornya? Kamu gimana sih ron, pokoknya mama ngga mau tau, kamu harus bawa dia ke rumah besok" ucap mama lea sambil berlalu dari hadapan rony yang membuat rony memijat pelipisnya yang pusing akan permintaan mamanya itu
*****
Keesokkan harinya, rony sengaja berangkat pagi pagi sekali untuk menghindari permintaan mamanya itu tentang salma. Rony tau apa yang diminta oleh mamanya harus dituruti, alhasil rony menghindari itu sekarang.
Saat ini rony sedang fokus membaca berkas berkas yang ada di meja kerjanya, karena ia akan melakukan meeting jam 1 nanti.
" mohon maaf pak, saya ingin memberi tahu, kalau meeting sama perusahaan erlangga akan dimulai 10 menit lagi" ucap riska sekretaris rony
" oke, bentar lagi saya kesana" ucap rony dingin dan kembali fokus ke berkas meeting yang akan di presentasikannya itu tanpa mengetahui sekretarisnya masih berada di ruangan itu sambil menatapnya dengan tatapan memuja. Tak lama rony pun mendongak dan menyeringitkan dahinya melihat sekretarisnya itu
" kamu ngapain masih disini riska, saya minta keluar sekarang juga" ucap rony dingin yang membuat riska gelagapan
" oh iya pak, maaf, saya permisi dulu" ucap riska buru buru keluar dari ruangan rony
" susah banget sih naklukin pak rony, emang dia ngga tergoda apa sama tubuh gue yang seksi ini" gerutu riska sambil berjalan menuju ruangannya
Jam sudah menunjukkan pukul 1 siang, rony pun berjalan menuju ruangan meeting dengan riska di belakangnya.
Meeting berlangsung selama 2 jam, dan semuanya berjalan dengan lancar, keluar dari ruangan meeting rony pun mendapatkan telpon dari mamanya
Via telpon
" hallo assalamualaikum mah"
" rony pulang kantor nanti kamu bawa salma ke rumah yaa, jangan banyak alasan lagi, mama ngga mau tau pokoknya kamu harus pulang sama salma"
" tapi kalau salmanya sibuk gimana mah"
" ngga ada, itu pasti akal-akalan kamu aja, pokoknya jam 5 kamu mama tunggu di rumah, dan kamu harus bawa salma ke rumah" ucap mama lea lagi yang membuat rony menghela nafas mendengarnya
" iya mah, iya, rony matiin dulu ya ma" ucap rony sambil memutuskan sambungan telpon tersebut
Riska yang sedari tadi memperhatikan rony dari belakang, berusaha mengajak rony ngobrol
" bapak ngga papa, keliatannya bapak lagi pusing" ucap riska yang membuat rony menatapnya tajam
" kamu ngga perlu tau urusan saya" ucap rony dingin sambil berlalu ke ruangannya yang membuat riska menghentak-hentakkan kakinya kesal
****
Sesampainya di ruangan, rony pun mendial nomor sahabatnya paul
" hallo ron, kenapa" tanya paul
" lo punya nomor salma ngga?" tanya rony
" apa? Nomor salma? Salma karyawan gue itu?" tanya paul tak percaya
" iya powl, lo punya ngga?" tanya rony lagi
" punya, Lo ngapain minta nomor salma? Wah ada apa nih sama sahabat kutub gue ini" goda paul di seberang sana yang membuat rony mendengus
" Ngga usah banyak bacot lo, cepetan kirim ke gue" ucap rony dingin sambil memutuskan panggilan tersebut
Tak lama rony pun mendapatkan notifikasi pesan dari paul yang telah mengirimkan nomor telpon salma kepadanya. Dan rony pun dengan segera menelpon salma. Namun sudah 2 kali rony menghubunginya, tak ada jawaban dari salma yang membuat rony menggerutu kesal
" nih orang kemana sih" gerutu rony kesal sambil mencoba menelpon salma kembali
" hallo" sapa seseorang di seberang sana
" Dimana" tanya rony dingin
"Ini siapa ya" tanya salma
"Calon suami lo" ucap rony dingin
"Oh kak rony, aku lagi di resto kak, kenapa?" tanya salma
"Tunggu disana , gue jemput" ucap rony singkat dan langsung mematikan handphonenya
*****
Sedangkan di tempat salma saat ini, ia sedang bingung setelah mendapatkan telpon dari rony.
" kak rony dapat nomor telpon aku dari siapa ya? Terus ngapain juga dia nyuruh aku tunggu disini" gumam salma bingung namun setelahnya ia tak mau ambil pusing dan kembali melayani pelanggan di restoran tempatnya bekerja
" sal" panggil seseorang yang membuat salma menoleh dan kaget ternyata rony lah yang memanggilnya
" kak rony? kenapa kak?" tanya salma bingung sambil menghampiri rony
" ikut gue sekarang" ucap rony sambil menarik tangan salma yang membuat salma menahannya
" mau kemana kak? Aku masih ada jam kerja, belum kelar, nanti bos aku marah" ucap salma takut yang membuat rony menatapnya tajam
" mama mau ketemu sama lo sore ini, masalah kerjaan gampang, ntar gue bilangin sama paul, ayoo" ucap rony lagi
" eh bentar kak, aku mau ngambil tas dulu di belakang" ucap salma melepaskan genggaman tangannya dari rony
" cepetan, dalam 5 menit, gue tunggu di mobil" ucap rony dingin sambil berjalan keluar restoran yang membuat salma berjalan cepat untuk mengambil tasnya
" sal, mau kemana?" tanya kak shifa yang membuat salma bingung
" mm aku ada urusan bentar kak, aku pergi dulu yaa kak" ucap salma sambil buru buru pergi dari sana yang membuat shifa bingung melihatnya
Sesampainya di mobil rony, salma langsung masuk dan rony pun mulai melajukan mobilnya meninggalkan restoran paul, sementara salma masih takut karena meninggalkan pekerjaannya begitu saja.
" kak, nanti kalau aku kena marah sama kak paul dan di pecat gimana" tanya salma panik yang membuat rony menatapnya
" ngga akan, lagian kalau di pecat yaudah sih, takut banget kayaknya" ucap rony santai yang membuat salma menatapnya kesal
" ya takut lah, aku butuh pekerjaan itu kak" ucap salma kesal yang membuat rony menatap wajah cemas gadis disampinya itu, rony pun mengingat perkataan paul kemaren tentang salma.
" lo tenang aja sal, nanti gue yang bilang sama paul" ucap rony lagi yang membuat salma terdiam sambil melihat kearah luar jendela mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With CEO
Romance"Lo bisa batalin perjodohan itu sekarang? Karena gue ngga mau perjodohan ini terjadi" ucap rony dingin yang membuat salma kaget mendengarnya "kenapa ngga kakak aja yang ngebatalin, aku ngga mau buat orang tua aku kecewa kak" ucap salma pelan yang me...