Part 2

4.2K 227 0
                                    

" sal, ayoo duduk, kenapa jadi patung gitu" ucap nabila yang membuat salma menggeleng

" duduk aja sal, lo ngga perlu segan sama gue" ucap paul tiba tiba yang membuat semuanya menoleh

" eh iya pak" ucap salma

" ngga usah panggil gue pak kalau lagi di luar, panggil nama aja, ngga usah formalitas gitu sal" ucap paul yang membuat salma menganggukkan kepalanya sambil tersenyum tipis

" tau sal, panggil nama aja" ucap alex tersenyum

" iya kak" jawab salma. Namun tanpa mereka sadari ada seseorang yang menatap keduanya bingung sedari tadi

" eh ron, lo belum kenalan kan sama adik gue. Kenalin ini adik gue namanya nabila, dan ini temannya salma, yang ini novia" jelas alex yang membuat rony mengangguk dengan wajah datarnya

" maklumin ya guys, dia emang dingin orangnya" ucap alex jahil yang membuat rony mendengus

Setelahnya mereka pun memesan makanannya. Sebenarnya sedari tadi salma merasa ngga enakan berada di antara orang orang berada seperti mereka, yang membuatnya hanya diam sedari tadi.

" sal, kenapa kok diam aja, biasanya bawel banget" ucap nabila yang membuat semuanya menoleh

" hah, ngga kok nab, ngga papa, lagi pengen diem aja nab" ucap salma yang membuat alex terkekeh mendengarnya

" sal, sal lucu banget sih lo" ucap alex yang membuat salma menunduk

" yee dasar playboy" celetuk novia yang membuat alex menoleh

" kenapa? Cemburu yaa?, tenang aja setelah kamu tolak kemarin aku ngga akan berpaling kok nop" ucap alex yang membuat semua kaget mendengarnya

" lo nolak abang gue nop?" tanya nabila yang membuat novia meringis bingung hendak menjawab apa

" iya nab, abang di tolak kemaren, tolong bilangin sama teman cantik kamu ini dong nab, kalau abang itu serius mau jadiin dia pacar" ucap alex yang membuat novia menunduk malu mendengarnya

" ya abang juga buaya sih" celetuk nabila yang membuat alex mendengus mendengarnya

" kakak suka gaya kamu nab" ucap paul yang membuat nabila tersenyum

" ngga ngedukung banget kamu jadi adek nab, abang ngambek ah sama kamu" ucap alex yang membuat nabila menatapnya polos

" iya...iya nanti nabila bantuin" ucap nabila yang membuat novia mendongak

" kok ngga cerita ke gue sama salma sih nop, kalau lagi deket sama bang alex" goda nabila yang membuat novia mencubit lengannya

" udah nab, gue maluuu, nanti aja gue ceritain" bisik novia yang membuat nabila dan salma terkekeh melihat muka novia yang sudah memerah malu

Pesanan mereka pun datang dan semuanya mulai menyantap pesanannya. Selesai makan novia langsung mengantarkan salma ke restoran tempat kerjanya.

" makasih ya nop, udah di anterin kesini, lo hati hati yaa pulangnya" ucap salma

" iya sal, sama sama, semangat ya sal kerjanya" ucap novia yang di angguki salma sambil tersenyum. Setelah melihat mobil novia yang mulai menjauh dari hadapannya, salma pun berlalu masuk kedalam resto tempat kerjanya

" hai sal, baru datang yaa, udah selesai bimbingannya?" sapa kak shifa salah satu karyawan disana dan juga sahabat salma

" iya nih kak baru, bimbingannya udah selesai dari tadi kok kak" balas salma

" yaudah siap siap sana, resto lagi rame rame nya sekarang" ucap kak shifa yang di angguki oleh salma, salma pun mulai memasuki ruangan ganti baju waitress. Setelahnya mulai melayani pengunjung disana.

Jam 5 sore, salma pun istirahat bersama teman temannya yang lain sambil makan, tak lama hanphonenya pun berdering yang membuat salma beranjak menjauh dari sana

Via telpon

" hallo assalamualaikum bundaa"

" waalaikumsalam sayang, bunda ganggu ngga nak?"

" ya ngga dong bunda masa ganggu sih, caca juga lagi istirahat kerja kok ini"

(caca merupakan panggilan kesayangan salma kalau di rumah)

"ada apa bunda, bunda sehatkan?"

" alhamdulillah bunda sehat sayang, ayah sama adik juga alhamdulillah sehat kok, bunda Cuma mau tanya kamu bisa ngga pulang ke surabaya seminggu ini, soalnya kita ada acara keluarga sayang"

"acara apa bunda?"

" ada lah sayang, nanti kamu juga tau kok, kamu bisa minta izin dulu ngga kerjanya?"

" mm nanti caca usahain ya bun buat izin, nanti caca kabarin lagi sama bunda"

" yaudah kalau gitu bunda matiin dulu yaa nak, kamu sehat sehat ya disana, jangan sampai telat makan"

" iya bunda, caca akan jaga kesehatan kok, yaudah kalau gitu caca matiin dulu ya bun, assalamualaikum bundaa"

" waalaikumsalam sayang"

Sambungan telpon pun terputus, dan salma kembali ke tempat teman temannya

" kenapa sal, kok bingung gitu mukanya?" tanya kak shifa yang memperhatikan salma sedari tadi

" mm kak, aku disuruh pulang sama bunda ke surabaya soalnya ada acara keluarga gitu, aku bisa izin seminggu ngga ya kak?" tanya salma bingung

" seminggu ya sal? Kakak juga ngga tau sih sal, tapi coba aja nanti malam kamu temuin pak paul di ruangannya, biasanya malam kan dia selalu ke sini buat mantau resto" saran kak shifa yang di angguki salma

" yaudah deh kak, nanti aku coba" ucap salma

Malam pun tiba, salma sudah menyelesaikan semua pekerjaannya dan siap siap untuk pulang, namun sebelum itu ia terlebih dahulu menemui paul di ruangannya

Tok..tok..tok..

" masuk" sahut seseorang dari dalam yang membuat salma membuka pintu ruangan tersebut

" permisi pak" ucap salma sopan

" eh sal, ada apa, silahkan duduk dulu" ucap paul yang membuat salma duduk di depannya dengan gugup

" ada apa sal?" tanya paul

" mm pak, maaf sebelumnya, saya boleh izin seminggu ngga pak, soalnya orang tua saya nyuruh saya pulang kampung karena ada acara keluarga pak" ucap salma sopan yang membuat paul menyeringitkan dahinya

" seminggu ya sal?" tanya paul

" iya pak, seminggu" jawab salma

" sebenarnya ngga bisa sih sal kalau seminggu, tapi karena kamu belum pernah izin kerja selama 2 tahun ini, saya bolehkan deh" jawab paul yang membuat salma tersenyum mendengarnya

" beneran boleh pak?" tanya salma

" iya sal, boleh" ucap paul

" terima kasih banyak ya pak, udah ngizinin, kalau gitu saya permisi pulang dulu ya pak" ucap salma yang di angguki paul

" iya sal, sama sama, hati hati pulangnya" ucap paul.

" iya pak, permisi pak" ucap salma dan mulai berlalu keluar dari sana

Married With CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang