Part 20

6K 383 28
                                    

"Kamu dengar saya kan?" tanya Rony yang sudah jengah dengan istrinya itu, Salma yang biasanya bawel dan juga cerewet mendadak menjadi diam seperti ini. Salma lalu menoleh, melihat kearah Rony dengan ekspresi datarnya

" aku lagi ngga mau ngomong sama kamu, aku minta kamu keluar sekarang" ucap salma dingin yang membuat rony kaget

"Ini kamar saya, kenapa jadi kamu yang ngusir," ujar Rony tak terima yang membuat salma menatapnya datar

Salma yang kesal pun berniat turun ke bawah namun baru saja beranjak ia sudah meringis sambil memegangi kepalanya yang terasa sangat berat, rony yang melihat itu pun langsung menahan tangannya

" kamu mau kemana sih" tanya rony

" bukan urusan kamu" jawab salma dingin yang membuat rony menghela nafas

" kamu lagi sakit sal, duduk diem disini, jangan kemana mana" peringat rony tajam yang membuat salma memalingkan wajahnya

" makan dulu ya, terus minum obatnya" ucap rony sambil mengambil mangkuk bubur ayamnya

" buka mulutnya" ucap rony namun salma hanya diam

" sal" panggil rony lagi

" ngga mau" ucap salma yang membuat rony menatapnya datar

" kamu lagi sakit sal, cepetan makan" titah rony menatapnya tajam

" aku bisa makan sendiri, mas rony keluar aja" ucap rony yang membuat rony menghela nafas dan terpaksa menuruti permintaan istrinya itu

" oke saya keluar, tapi makanannya harus abis, setelah itu obatnya diminum" peringat rony namun tetap tak mendapat jawaban dari salma, rony yang melihat itu pun langsung berlalu keluar kamar

" bundaa, caca kangen" gumam salma setelah melihat kepergian rony

Salma pun mulai memakan bubur ayam pesanan rony tadi, namun baru 1 suap, perutnya sudah mual yang membuat salma menghentikan makannya

" perut aku mual banget" ucap salma lirih sambil memegangi kepalanya yang terasa pusing

Dengan sisa tenaganya, ia lalu turun ke dapur untuk memasak makanan yang sebisa mungkin ia makan yaitu sop daging. Sesampainya di tangga bawah, salma pun berhenti sejenak karena tubuhnya yang masih sangat lemas

Rony yang sedang duduk di ruang tamu pun kaget melihat salma turun dan langsung menghampirinya

" kamu ngapain turun sih, kamu tuh masih sakit, kalau jatoh tadi gimana" omel rony

" kamu ngga usah khawatir sama wanita murahan kayak aku" ucap salma dingin yang membuat rony terdiam mendengar ucapannya

Rony menatap Salma dengan ekspresi yang tak bisa dibaca, ia teringat perkataannya semalam, yang memaki maki Salma dan mengatai gadis itu dengan hal yang tak sepantasnya.

" sal, maaf soal perkataan aku semalam sama kamu, aku minta maaf, aku salah, jangan kayak gini, kamu mau ngapain, kamu lagi sakit" ucap rony namun salma tak menjawab pertanyaannya dan mulai berlalu dari rony yang membuat rony menahan lengan tangannya

" sal" panggil rony lagi

" aku mau masak mas, lepasin" ucap salma

" kamu mau masak apa, aku kan udah beliin bubur tadi" ucap rony

" aku ngga mau makan itu, aku mual" jawab salma dengan mata yang sudah berkaca kaca yang membuat rony tak tega

" yaudah kamu mau apa, biar aku beliin" ucap rony yang tak tega melihat muka salma yang pucat itu

" ngga usah, aku bisa buat sendiri, aku ngga mau ngerepotin" ucap salma lagi dan mulai berlalu dari rony yang membuat rony menggelengkan kepalanya melihat salma yang keras kepala, rony pun memperhatikannya dari kejauhan saat salma yang sedang berkutat dengan peralatan dapurnya.

Selesai masak, kini salma pun menyajikan soup hangatnya di atas meja makan. salma mengambil nasi seperlunya lalu mulai memakan soup itu, kepalanya terasa sangat pusing membuat dirinya beberapa kali memejamkan mata.

Lidahnya terasa hambar, namun mau tidak mau ia harus tetap makan mengingat asam lambungnya yang kambuh kemarin.

Namun baru beberapa suapan, tiba tiba perutnya seperti diaduk kembali, ia lalu berlari ke kamar mandi dan memuntahkan cairannya disana

"huek ..huek.." Kali ini tubuhnya benar benar terasa lemas, hampir saja ia jatuh beruntung Rony menangkapnya dari belakang, ia lalu menggendong Salma ala bridal style lalu menindurkan Salma dikamarnya, bukan dikamar yang semalam gadis itu tempati.

"Saya kan sudah bilang, jangan kemana mana tapi kamu selalu keras kepala." Ucap rony

Salma diam memegangi kepalanya yang terasa semakin pusing, bahkan mata gadis itu terlihat berkaca kaca membuat siapa saja yang melihatnya tidak tega.

"Udah sekarang kamu minum obat," titah Rony mengambilkan obat yang tadi sudah diresepkan dokter risa tadi.

"ngga mau." Tolak salma yang membuat rony menghela nafas lelah

"Please sal, kali ini aja nurut" ucap Rony sangat lembut yang membuat Salma luluh, ia lalu meminum obat atas dasar paksaan dari Rony.

Rony lalu kembali menidurkan Salma diatas kasurnya lalu menyelimuti gadis itu sampai leher.

"Salma" panggil Rony pelan membuat gadis itu menoleh

"Saya minta maaf." Ucap rony lagi yang membuat Salma mengangkat satu alisnya. Rony yang melihatnya pun menatap salma lembut

"saya minta maaf soal semalam, saya benar benar minta maaf. Saya akui saya salah sudah mengatai kamu dengan hal yang tak sepantasnya saya katakan" ucap Rony terdengar tulus

Salma diam, melihat ke arah lain tak mau melihat ke arah Rony yang saat ini menatap ke arah dirinya dengan intens membuat jantung gadis itu berdebar kencang.

"sal, maafin saya." kali ini Rony menggenggam tangan istrinya yang terasa hangat membuat Salma menoleh ke arah dirinya.

"Maaf saya kebawa emosi." Ucap rony lagi menatap mata salma dalam

"Apa mas Rony cemburu liat gue dianter cowo lain?" batin gadis itu membuat rona merah tercetak jelas di pipinya.

"Sal?" panggil rony lagi yang membuat salma menghela nafas lalu mengangguk, dosa juga lama lama mendiamkan suaminya.

" iya aku maafin" ucap salma pelan yang membuat Rony mengangkat sudut bibirnya keatas, baru kali ini ia melihat suaminya itu tersenyum ke arah dirinya.

Tanpa disangka, Rony lalu naik ke atas kasur, menarik Salma kedalam pelukannya membuat gadis cantik itu mematung.

"Udah sekarang istirahat ya, biar cepat sembuh" ucap Rony mengelus punggung Salma lembut membuat sang empu memejamkan matanya.

" aaa bunda, jantung salma deg deg an banget" batin salma memekik kaget saat mendapat pelukan tiba tiba dari rony

Nyaman, satu kata yang saat ini mendeskripsikan keduanya. Salma yang merasa nyaman berada di dekapan Rony, serta Rony yang juga merasa nyaman memeluk tubuh istrinya itu.

****

Keeseokkan harinya, salma yang baru saja mengerjapkan matanya kaget melihat wajah seseorang yang sangat dekat dengannya. Wajah salma pun memerah saat tangan rony masih memeluk tubuhnya dengan erat

Dengan pelan salma pun mulai melepaskan tangan rony dari tubuhnya dan beranjak dari kasur untuk turun kebawah, badan salma saat ini juga sudah merasa enakan, jadi ia memutuskan untuk memasak sarapannya pagi ini. tetapi mungkin ia hanya akan memasak untuk dirinya sendiri mengingat suaminya yang tak pernah mau menyentuh masakannya.

"Masak apa?" tanya seseorang dari belakang Salma yang membuat dirinya terlonjak kaget.

Married With CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang